Banjir di Kabupaten Tangerang: 680 KK Terdampak, BPBD Lakukan Penanganan
Hujan deras mengakibatkan banjir di Kabupaten Tangerang dan merendam 680 kepala keluarga di lima kecamatan; BPBD Kabupaten Tangerang sedang melakukan pendataan dan pendistribusian bantuan.

Banjir melanda Kabupaten Tangerang, Banten, mengakibatkan sedikitnya 680 kepala keluarga (KK) dari lima kecamatan terdampak sejak Selasa, 28 Januari 2024. Intensitas hujan yang tinggi menjadi penyebab utama bencana ini. Petugas BPBD masih melakukan pendataan, sehingga jumlah KK terdampak berpotensi bertambah.
Kepala Bidang Pemadaman dan Penyelamatan BPBD Kabupaten Tangerang, Agun Guntara, menjelaskan bahwa ketinggian air bervariasi, mulai dari 30 sentimeter hingga satu meter. Beberapa wilayah yang terdampak parah meliputi Desa Mekarsari dan Kelurahan Sukatani di Kecamatan Rajeg (431 KK), Griya Lebak Wangi di Kecamatan Sepatan (74 KK), dan Kampung Pisangan, Sepatan (175 KK). Kecamatan lain yang terdampak adalah Pasar Kemis, Teluknaga, dan Kosambi.
Agun menambahkan bahwa data tersebut masih bersifat sementara karena pendataan di lapangan masih berlangsung. Petugas BPBD Kabupaten Tangerang masih melakukan asesmen dan pendataan di berbagai lokasi terdampak banjir untuk mendapatkan gambaran menyeluruh mengenai situasi di lapangan. Proses pendataan yang dilakukan oleh aparatur wilayah dan petugas BPBD ini bertujuan untuk memastikan semua korban tercatat dan mendapatkan bantuan yang dibutuhkan.
Tim BPBD Kabupaten Tangerang terus memantau dan melakukan monitoring di titik-titik banjir. Upaya penanganan dan evakuasi bagi warga yang membutuhkan bantuan juga terus dilakukan. Untuk pendistribusian bantuan logistik dan makanan, BPBD berkoordinasi dengan dinas terkait dan Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi. Perahu karet telah disiapkan untuk evakuasi warga jika diperlukan.
Meskipun angka 680 KK terdampak sudah cukup signifikan, Agun menekankan bahwa angka ini belum final. Data resmi masih dalam proses pengumpulan dan verifikasi dari berbagai kelurahan dan kecamatan yang terdampak. BPBD berkomitmen untuk terus bekerja keras dalam memberikan bantuan dan memastikan keselamatan warga terdampak.
Proses penanganan banjir melibatkan berbagai pihak, mulai dari BPBD, dinas terkait, hingga aparat desa dan kelurahan. Koordinasi dan kolaborasi antar instansi menjadi kunci keberhasilan dalam memberikan respon cepat dan tepat terhadap bencana ini. Langkah-langkah antisipasi dan mitigasi bencana di masa mendatang juga perlu menjadi perhatian.
Kejadian ini menyoroti pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana alam, khususnya di wilayah yang rawan banjir. Peningkatan sistem peringatan dini dan infrastruktur penanggulangan banjir menjadi hal krusial untuk mengurangi dampak bencana serupa di masa depan. Selain itu, edukasi dan partisipasi masyarakat juga sangat penting dalam upaya mitigasi bencana.