Banjir Rawajati: Kelurahan Pastikan Warga Terdampak Dapat Sahur dan Buka Puasa
Kelurahan Rawajati, Jakarta Selatan, memastikan ketersediaan makanan sahur dan buka puasa bagi warga yang mengungsi akibat banjir yang merendam empat RW dan 11 RT.

Banjir yang melanda Jakarta Selatan kembali menimbulkan keprihatinan. Pada Selasa, 4 April 2023, sebanyak 1.445 warga Kelurahan Rawajati, Pancoran, terdampak banjir yang merendam empat RW dan sebelas RT. Namun, Kelurahan Rawajati memastikan bahwa warga yang mengungsi tetap mendapatkan makanan sahur dan buka puasa selama banjir masih melanda.
"Kami salurkan bantuan dari Dinas Sosial, BPBD, bahkan dari Kementerian berupa makanan untuk buka dan sahur," kata Lurah Rawajati, Sariman, kepada wartawan. Bantuan ini memastikan warga terdampak dapat memenuhi kebutuhan makan mereka, terutama selama bulan Ramadhan.
Banjir yang terjadi di RW 01, RW 03, RW 07, dan RW 06 Rawajati memaksa warga untuk mengungsi. Salah satu posko pengungsian didirikan di rumah dinas samping Puskesmas Rawajati, yang juga menyediakan layanan kesehatan bagi pengungsi.
Warga Terdampak Banjir Rawajati
Kondisi banjir yang terjadi di Rawajati memaksa warga untuk segera mengungsi. Salah satu warga, Eva (43), menceritakan pengalamannya saat banjir datang. "Pas sahur itu sambil gendong anak, makan, dan berbenah," ujarnya. Ia memprioritaskan keselamatan anaknya terlebih dahulu, menggendongnya sambil berkemas dan bersiap untuk dievakuasi bersama lima anggota keluarganya.
Lurah Sariman berharap lebih banyak warga yang mau dievakuasi agar lebih mudah dipantau dan dibantu. "Kami mengharapkan warga untuk sementara mau dievakuasi, jadi lebih mudah untuk kita monitoring," jelasnya. Evakuasi ini bertujuan untuk memastikan keselamatan dan kenyamanan warga selama banjir berlangsung.
Proses evakuasi dan penyaluran bantuan terus dilakukan oleh pihak kelurahan dengan dukungan dari berbagai instansi pemerintah. Hal ini menunjukkan kesigapan pemerintah daerah dalam menangani dampak banjir dan memastikan kebutuhan dasar warga terpenuhi.
Bantuan dan Layanan Kesehatan
Selain makanan sahur dan buka puasa, posko pengungsian di rumah dinas samping Puskesmas Rawajati juga menyediakan layanan kesehatan. Hal ini sangat penting untuk memastikan kesehatan warga terdampak banjir tetap terjaga. Layanan kesehatan yang tersedia meliputi pemeriksaan kesehatan dan pengobatan bagi warga yang membutuhkan.
Bantuan yang disalurkan tidak hanya berupa makanan, tetapi juga kemungkinan mencakup kebutuhan pokok lainnya seperti pakaian, selimut, dan perlengkapan mandi. Pemerintah daerah bekerja sama dengan berbagai lembaga untuk memastikan bantuan tersebut dapat menjangkau seluruh warga yang terdampak.
Data yang dihimpun menunjukkan bahwa sebanyak 1.173 kepala keluarga (KK) dan 3.599 jiwa di Pejaten Timur juga terdampak banjir. Total warga yang terdampak banjir di wilayah tersebut cukup signifikan, membutuhkan penanganan yang komprehensif dan terkoordinasi.
Kondisi Banjir di Rawajati
Berdasarkan data BPBD DKI, hingga pukul 13.00 WIB, enam titik di Rawajati terendam banjir dengan ketinggian air bervariasi antara 30 hingga 120 sentimeter. Banjir ini disebabkan oleh meluapnya Kali Ciliwung. Kondisi ini menunjukkan betapa pentingnya antisipasi dan mitigasi bencana banjir di wilayah tersebut.
Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana alam. Kerja sama antara pemerintah, lembaga terkait, dan masyarakat sangat krusial dalam mengurangi dampak bencana dan memastikan keselamatan warga. Semoga banjir segera surut dan warga dapat kembali ke rumah masing-masing dengan selamat.
Upaya Kelurahan Rawajati dalam memastikan ketersediaan makanan sahur dan buka puasa bagi warga terdampak banjir menunjukkan komitmen pemerintah daerah dalam memberikan perlindungan dan bantuan kepada warganya.