Banjir Tebing Tinggi: 7.455 Jiwa Terdampak, Tak Ada Korban Jiwa
Banjir di empat kecamatan Kota Tebing Tinggi, Sumatera Utara, akibat meluapnya Sungai Padang dan Bahaliang, telah mengakibatkan 7.455 jiwa terdampak, namun hingga saat ini dilaporkan tidak ada korban jiwa.

Banjir yang melanda Kota Tebing Tinggi, Sumatera Utara, pada 18 Januari 2024, telah mengakibatkan 7.455 jiwa terdampak. Bencana ini disebabkan meluapnya Sungai Padang dan Sungai Bahaliang yang merendam empat kecamatan dan 13 kelurahan.
Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) Sumatera Utara melaporkan bahwa Kecamatan Padang Hulu menjadi wilayah terparah dengan 4.971 jiwa terdampak (1.457 KK). Kecamatan Tebing Tinggi Kota terdampak sebanyak 1.999 jiwa (429 KK), disusul Kecamatan Rambutan dengan 300 jiwa (75 KK), dan Kecamatan Padang Hilir dengan 185 jiwa (45 KK). Data ini merupakan laporan sementara dari BPBD Tebing Tinggi.
Meskipun jumlah jiwa yang terdampak cukup signifikan, Kepala Bidang Penanganan Darurat, Peralatan, dan Logistik BPBD Sumut, Sri Wahyuni Pancasilawati, menyatakan bahwa hingga saat ini belum ada laporan korban jiwa maupun luka-luka. Proses pendataan jumlah pengungsi masih berlangsung.
BPBD Tebing Tinggi telah melakukan berbagai upaya penanganan banjir, termasuk memperkuat koordinasi dengan pihak terkait, serta menyiagakan personel di lapangan. Berbagai upaya lain juga dilakukan untuk membantu warga terdampak. Kondisi banjir saat ini masih menggenangi halaman rumah warga, dengan cuaca di Tebing Tinggi dilaporkan berawan.
Data yang diperoleh dari Pusdalops PB Sumut menunjukkan dampak yang cukup luas dari banjir ini. Meskipun tidak ada korban jiwa, jumlah warga terdampak yang signifikan menuntut respon cepat dan penanganan yang tepat dari pemerintah setempat dan instansi terkait untuk membantu pemulihan pasca bencana.
Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana alam, terutama di daerah rawan banjir. Perlu adanya langkah-langkah antisipasi dan mitigasi bencana untuk meminimalisir dampak kerugian di masa mendatang.
Informasi lebih lanjut mengenai perkembangan penanganan banjir dan jumlah pengungsi akan terus diupdate oleh BPBD Tebing Tinggi dan instansi terkait. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan mengikuti arahan dari pihak berwenang.