Bank Raya Cetak Pertumbuhan Laba 108,9 Persen di 2024
Bank Raya Indonesia Tbk (AGRO) berhasil meningkatkan laba tahun 2024 sebesar 108,9 persen (yoy) menjadi Rp50,89 miliar, didorong oleh peningkatan penyaluran kredit dan pertumbuhan aset.

PT Bank Raya Indonesia Tbk (AGRO) mengumumkan kinerja keuangannya yang mengesankan pada tahun 2024. Bank yang fokus pada layanan digital ini berhasil mencetak pertumbuhan laba yang signifikan, mencapai 108,9 persen secara tahunan (year-on-year/yoy). Laba bersih yang diraih mencapai angka Rp50,89 miliar, sebuah pencapaian yang menunjukkan kinerja keuangan yang positif dan sesuai dengan target yang telah ditetapkan.
Direktur Utama Bank Raya, Ida Bagus Ketut Subagia, dalam keterangan tertulisnya menyampaikan bahwa kinerja keuangan Bank Raya sepanjang tahun 2024 menunjukkan momentum yang baik dan sesuai rencana. Pertumbuhan laba ini didorong oleh beberapa faktor kunci, termasuk peningkatan penyaluran kredit yang berdampak pada peningkatan pendapatan bunga.
Pertumbuhan pendapatan bunga yang signifikan, mencapai 17,3 persen (yoy), menjadi salah satu pendorong utama peningkatan laba. Pendapatan bunga pada tahun 2024 mencapai Rp1,04 triliun, meningkat dari Rp890,95 miliar di tahun 2023. Hal ini menunjukkan strategi Bank Raya dalam menyalurkan kredit, khususnya kredit digital, berjalan efektif dan berhasil menarik minat nasabah.
Pertumbuhan Kredit dan Aset yang Signifikan
Salah satu faktor kunci di balik kesuksesan Bank Raya adalah pertumbuhan yang signifikan pada penyaluran kredit. Total kredit yang disalurkan meningkat sebesar 3,4 persen (yoy) menjadi Rp7,13 triliun. Namun yang lebih menonjol adalah pertumbuhan kredit digital yang mencapai 88,9 persen (yoy), mencapai angka Rp20,57 triliun. Khususnya, outstanding kredit bisnis digital mencapai Rp2,29 triliun, tumbuh 81,6 persen (yoy), dan digital saving mencapai Rp1,32 triliun, tumbuh signifikan sebesar 57,2 persen (yoy).
Pertumbuhan kredit yang berkualitas ini berdampak positif pada total aset Bank Raya. Total aset meningkat sebesar 5,5 persen (yoy) menjadi Rp13,13 triliun. Bank Raya juga berhasil menjaga rasio likuiditas pada level yang aman, dengan rasio LDR tercatat 87,62 persen, dan rasio LCR serta NSFR di atas ketentuan minimum, masing-masing tercatat sebesar 160,27 persen.
Dari sisi permodalan, Bank Raya memiliki modal yang kuat dengan rasio total CAR sebesar 44,29 persen dan rasio tier 1 CAR sebesar 43,46 persen. Kondisi keuangan yang sehat ini akan mendukung ekspansi pertumbuhan bisnis Perseroan di masa mendatang. "Kinerja keuangan Bank Raya sepanjang tahun 2024 menunjukkan momentum yang baik dan on track," ujar Ida Bagus Ketut Subagia.
Peningkatan Rasio Profitabilitas dan Kualitas Aset
Bank Raya juga mencatatkan perbaikan signifikan pada rasio profitabilitas. Net Interest Margin (NIM) meningkat 53 bps menjadi 4,44 persen, dari 3,91 persen pada tahun sebelumnya. Return on Asset (ROA) juga meningkat 20 bps menjadi 0,40 persen, dan Return on Equity (ROE) meningkat 82 bps menjadi 1,59 persen. Peningkatan ini menunjukkan efisiensi operasional dan kemampuan Bank Raya dalam menghasilkan keuntungan.
Kualitas aset Bank Raya juga mengalami peningkatan. Rasio NPL gross mengalami perbaikan sebesar 118 bps menjadi 3,22 persen, dibandingkan 4,40 persen pada tahun sebelumnya. NPL net juga membaik menjadi 1,20 persen dari 1,51 persen. NPL Coverage Bank Raya semakin kuat, tercatat sebesar 455,46 persen, meningkat 159 bps dari 296,14 persen pada akhir tahun 2023.
Secara keseluruhan, kinerja Bank Raya di tahun 2024 menunjukkan tren positif yang signifikan. Pertumbuhan laba yang tinggi, peningkatan penyaluran kredit, dan perbaikan rasio profitabilitas serta kualitas aset menjadi bukti kesuksesan strategi bisnis Bank Raya. Ke depan, Bank Raya diharapkan dapat mempertahankan momentum positif ini dan terus berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Keberhasilan Bank Raya ini menunjukkan potensi besar sektor perbankan digital di Indonesia. Dengan strategi yang tepat dan pengelolaan risiko yang baik, Bank Raya mampu memanfaatkan peluang pertumbuhan di pasar digital yang dinamis.