Bank Sumut Raih Laba Rp741 Miliar, Aset Tembus Rp45,4 Triliun
Bank Sumut berhasil membukukan laba bersih Rp741 miliar dengan total aset mencapai Rp45,4 triliun pada tahun 2024, menunjukkan kinerja keuangan yang solid di tengah tantangan ekonomi.
Bank Sumut, Bank Pembangunan Daerah (BPD) di Sumatera Utara, berhasil menorehkan prestasi gemilang pada tahun buku 2024. Mereka membukukan laba bersih yang mengesankan, yaitu sebesar Rp741 miliar, dengan total aset mencapai angka fantastis Rp45,4 triliun. Kinerja positif ini dicapai di tengah ketidakpastian ekonomi global yang masih cukup tinggi.
Kinerja Keuangan Bank Sumut 2024
Direktur Utama Bank Sumut, Babay Parid Wazdi, dalam Publik Ekspose Kinerja Keuangan Triwulan IV Tahun Buku 2024 di Medan, Jumat, menyampaikan rasa syukur atas pencapaian ini. Beliau menjelaskan bahwa aset Bank Sumut tumbuh sekitar 2,38 persen atau sebesar Rp1 triliun dibandingkan tahun sebelumnya (Rp44,4 triliun). Pertumbuhan ini menunjukkan ketahanan dan strategi yang efektif dalam menghadapi kondisi ekonomi yang menantang.
Pertumbuhan aset ini sejalan dengan peningkatan Dana Pihak Ketiga (DPK). DPK Bank Sumut pada 2024 mencapai lebih dari Rp35,9 triliun, meningkat sekitar 2,61 persen dari tahun sebelumnya (Rp35 triliun). Peningkatan ini didorong oleh pertumbuhan tabungan sekitar 3,08 persen dan deposito yang tumbuh signifikan sebesar 10,58 persen.
Keberhasilan Bank Sumut dalam mengelola DPK juga didukung oleh strategi layanan digital yang inovatif. Layanan mobile banking, program literasi keuangan yang bermitra dengan institusi pendidikan, dan perluasan jaringan kantor (lima unit kantor baru pada 2024) terbukti efektif dalam menarik nasabah dan meningkatkan DPK.
Layanan Sumut Link juga diharapkan menjadi pilar utama layanan perbankan digital Bank Sumut, menjangkau seluruh wilayah Sumatera Utara dan memperkuat peran Bank Sumut sebagai agen pembangunan daerah.
Pertumbuhan Kredit dan Rasio Keuangan
Tidak hanya DPK, total kredit atau pembiayaan Bank Sumut juga mengalami peningkatan yang signifikan. Pada tahun 2024, total kredit mencapai Rp31,9 triliun, meningkat sekitar 9 persen dibandingkan tahun sebelumnya (Rp29,4 triliun). Bank Sumut juga aktif mendukung Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), khususnya melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR). Total penyaluran KUR sejak 2016 hingga 2024 mencapai angka yang cukup besar, yaitu Rp6,6 triliun.
Meskipun mengalami pertumbuhan kredit yang pesat, Bank Sumut tetap mampu menjaga rasio non-performing loan (NPL) dengan baik. NPL pada tahun 2024 tercatat sekitar 2,19 persen, menunjukkan perbaikan dibandingkan tahun sebelumnya (2,38 persen). Keberhasilan ini menunjukkan pengelolaan risiko kredit yang efektif dan prudent.
Pencapaian kinerja keuangan Bank Sumut ini tidak terlepas dari pengelolaan pendanaan yang optimal, baik dari DPK maupun sumber pendanaan lainnya. Hal ini dilakukan di tengah kondisi suku bunga pasar yang relatif tinggi. Bank Sumut juga menjaga rasio-rasio keuangan penting sesuai aturan regulator dan benchmark industri perbankan.
Analisis Ekonom Terhadap Kinerja Bank Sumut
Ekonom Sumut, Gunawan Benjamin, memberikan apresiasi atas kinerja solid Bank Sumut. Beliau menilai bahwa Bank Sumut mampu melewati berbagai tantangan ekonomi, termasuk pandemi COVID-19 dan krisis perbankan di AS pada tahun 2023. Meskipun laba pada 2024 mengalami kenaikan tipis dibandingkan tahun 2023, capaian ini masih lebih tinggi dari rata-rata BPD lain yang mengalami koreksi sebesar 6,81 persen.
Namun, Gunawan Benjamin juga menekankan pentingnya Bank Sumut untuk tidak berpuas diri. Kinerja keuangan harus terus diperbaiki, meskipun kondisi ekonomi semakin sulit. Lebih lanjut, beliau menyoroti pentingnya peran Bank Sumut dalam pembangunan daerah, yang tidak kalah pentingnya dibandingkan dengan pencapaian kinerja keuangan.