Laba Bank SulutGo Melonjak 34,45 Persen, Strategi Apa yang Diterapkan?
Bank SulutGo (BSG) berhasil membukukan laba bruto hingga April 2025 sebesar Rp161,60 miliar, meningkat 34,45 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu; sejumlah strategi diterapkan untuk mencapai pertumbuhan positif ini.

Bank Pembangunan Daerah (BPD) Sulawesi Utara dan Gorontalo (BSG) berhasil mencatatkan pertumbuhan laba yang signifikan pada empat bulan pertama tahun 2025. Pertumbuhan laba bruto mencapai 34,45 persen, meningkat dari Rp120,19 miliar pada periode yang sama tahun lalu menjadi Rp161,60 miliar. Direktur Utama BSG, Revino Pepah, mengumumkan kabar gembira ini di Manado pada Sabtu, 17 Mei 2025. Kenaikan ini menunjukkan kinerja keuangan BSG yang sehat dan efisien di tengah persaingan ketat industri perbankan.
Pertumbuhan laba BSG yang signifikan ini didorong oleh beberapa faktor kunci. Pengelolaan aset dan penyaluran kredit yang produktif menjadi pendorong utama. Dukungan masyarakat Sulawesi Utara dan Gorontalo melalui penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) juga berperan penting dalam pencapaian ini. "Laba Bruto BSG hingga April 2025 mencapai Rp161,60 miliar atau tumbuh 34,45 persen jika dibandingkan posisi yang sama tahun lalu hanya Rp120,19 miliar," ungkap Revino Pepah.
Selain pertumbuhan laba, aset BSG juga mengalami peningkatan sebesar 1,27 persen, mencapai Rp22,05 triliun. Peningkatan ini mencerminkan kekuatan struktur keuangan Bank SulutGo dan kepercayaan nasabah yang terus meningkat. Keberhasilan ini juga menunjukkan efisiensi operasional yang semakin baik dan keberhasilan dalam menjaga kepercayaan nasabah. Hal ini sejalan dengan penyaluran kredit yang mencapai Rp16,14 triliun, menunjukkan komitmen BSG dalam mendorong pertumbuhan sektor usaha dan pembangunan daerah.
Strategi Pertumbuhan BSG
Pertumbuhan laba BSG yang signifikan ini tidak terlepas dari strategi yang diterapkan. Salah satu strategi kunci adalah pengelolaan aset dan penyaluran kredit yang produktif. Bank SulutGo berhasil menyalurkan kredit hingga Rp16,14 triliun, menunjukkan komitmen dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. Selain itu, penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang tinggi juga menjadi faktor penting dalam menunjang kinerja keuangan BSG.
Strategi lainnya yang diterapkan BSG adalah fokus pada efisiensi operasional. Dengan menekan biaya operasional dan meningkatkan efisiensi, BSG mampu meningkatkan profitabilitas. Keberhasilan ini juga didukung oleh peningkatan kualitas kredit melalui analisis risiko kredit yang lebih ketat, meminimalisir kredit macet dan menjaga kesehatan portofolio kredit.
BSG juga berkomitmen untuk memperluas akses layanan perbankan, termasuk mendorong digitalisasi layanan perbankan. Hal ini bertujuan untuk menjangkau lebih banyak nasabah dan memberikan kemudahan akses layanan perbankan kepada masyarakat. Dengan demikian, BSG dapat terus berperan strategis dalam pembangunan ekonomi Sulawesi Utara dan Gorontalo.
Prospek Ke Depan dan Rekomendasi Ahli
Bank SulutGo Wilayah Gorontalo optimistis dapat melanjutkan tren pertumbuhan laba hingga akhir 2025, dengan target mencapai Rp400 miliar. Optimisme ini didasarkan pada kinerja positif yang telah dicapai dan strategi yang terus dikembangkan.
Dr. Joy Tulung, pengamat ekonomi dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sam Ratulangi, memberikan beberapa rekomendasi untuk meningkatkan laba BSG ke depannya. Ia menyarankan diversifikasi produk dan layanan perbankan, pengembangan produk baru, peningkatan layanan digital, efisiensi operasional melalui otomatisasi dan digitalisasi, serta peningkatan kualitas kredit dengan memperketat analisis risiko kredit. Selain itu, perluasan jangkauan layanan ke daerah-daerah potensial yang belum terlayani juga perlu dipertimbangkan.
Secara keseluruhan, kinerja BSG pada empat bulan pertama tahun 2025 menunjukkan tren positif yang menjanjikan. Dengan strategi yang tepat dan dukungan dari berbagai pihak, BSG diharapkan dapat terus berkontribusi pada pembangunan ekonomi Sulawesi Utara dan Gorontalo.