Aset Perbankan Sulut Tembus Rp99,35 Triliun, Pertumbuhan 5,2 Persen!
Aset perbankan di Sulawesi Utara (Sulut) mencapai Rp99,35 triliun pada Desember 2024, meningkat 5,2 persen dibandingkan tahun sebelumnya, didorong oleh peningkatan kredit dan penghimpunan dana pihak ketiga.

Aset perbankan di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) menunjukkan pertumbuhan yang signifikan. Hingga Desember 2024, total aset perbankan yang beroperasi di Sulut mencapai angka fantastis, yaitu Rp99,35 triliun. Pertumbuhan ini terjadi di tengah dinamika ekonomi nasional dan regional. Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulut Gorontalo dan Maluku Utara (Sulutgomalut), Robert Sianipar, mengumumkan kabar baik ini di Manado pada Selasa lalu. Pertumbuhan ini mencerminkan kinerja positif sektor perbankan di Sulut.
Menurut Robert Sianipar, peningkatan aset perbankan Sulut sebesar 5,20 persen ini jika dibandingkan dengan posisi aset pada Desember 2023 yang hanya sebesar Rp94,44 triliun. Angka ini menunjukkan tren positif dan menjanjikan bagi perekonomian daerah. Pertumbuhan ini menjadi indikator penting bagi perkembangan ekonomi Sulut di masa mendatang. Hal ini juga menunjukkan kepercayaan investor terhadap sektor perbankan di daerah tersebut.
Keberhasilan ini tidak terlepas dari berbagai faktor, termasuk strategi perbankan dalam menyalurkan kredit dan menghimpun dana masyarakat. Pertumbuhan aset yang signifikan ini menjadi bukti nyata dari kinerja perbankan di Sulut yang mampu beradaptasi dengan kondisi ekonomi yang dinamis. Hal ini juga menunjukkan potensi besar yang dimiliki Sulut untuk menarik investasi dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih pesat.
Pertumbuhan Kredit dan Penghimpunan Dana Pihak Ketiga
Salah satu faktor utama yang mendorong pertumbuhan aset perbankan Sulut adalah peningkatan penyaluran kredit. Hingga Desember 2024, total kredit yang disalurkan oleh perbankan di Sulut mencapai Rp53,46 triliun. Jumlah ini menunjukkan tingginya permintaan kredit baik untuk keperluan produktif maupun konsumtif. Hal ini menunjukkan optimisme pelaku ekonomi di Sulut terhadap prospek bisnis di masa mendatang.
Selain penyaluran kredit, penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) juga turut berkontribusi signifikan terhadap pertumbuhan aset. Perbankan di Sulut berhasil menghimpun dana masyarakat sebesar Rp31,54 triliun pada Desember 2024. Tingginya DPK ini menunjukkan kepercayaan masyarakat terhadap sektor perbankan di Sulut. Kepercayaan ini menjadi modal penting bagi perbankan untuk terus mengembangkan bisnisnya dan mendukung pertumbuhan ekonomi daerah.
Rasio antara kredit yang disalurkan dan dana pihak ketiga (Loan to Deposit Ratio/LDR) perbankan Sulut mencapai 170,54 persen. Angka ini menunjukkan adanya aliran dana dari luar Sulut yang masuk ke daerah ini untuk kemudian disalurkan sebagai kredit. Hal ini mengindikasikan potensi besar Sulut sebagai daerah tujuan investasi dan juga menunjukkan kepercayaan investor terhadap prospek ekonomi di Sulut.
Kinerja Positif di Tengah Kondisi Ekonomi
Meskipun menunjukkan angka LDR yang tinggi, kinerja perbankan Sulut tetap terjaga dengan baik. Non Performing Loan (NPL) atau rasio kredit bermasalah masih berada di bawah lima persen, yaitu sebesar 2,21 persen. Angka ini jauh di bawah ambang batas yang ditetapkan, menunjukkan kualitas aset perbankan Sulut yang sehat dan terkelola dengan baik. Hal ini menunjukkan manajemen risiko yang efektif diterapkan oleh perbankan di Sulut.
Secara keseluruhan, kinerja perbankan di Sulawesi Utara pada tahun 2024 terbilang sangat positif. Pertumbuhan aset yang signifikan, peningkatan penyaluran kredit, dan penghimpunan dana pihak ketiga yang tinggi menunjukkan kondisi ekonomi Sulut yang cukup baik. Dengan NPL yang terkendali, sektor perbankan Sulut siap menghadapi tantangan dan peluang di masa mendatang. Hal ini menjadi kabar gembira bagi perekonomian Sulut.
Ke depan, diharapkan perbankan di Sulut dapat terus meningkatkan kinerjanya dan berperan aktif dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. Dengan dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah dan masyarakat, sektor perbankan Sulut dapat terus berkontribusi positif bagi kesejahteraan masyarakat Sulut.
Kesimpulan: Pertumbuhan aset perbankan di Sulut yang mencapai Rp99,35 triliun pada Desember 2024 merupakan pencapaian yang membanggakan dan menunjukkan kinerja sektor perbankan yang positif serta potensi ekonomi Sulut yang menjanjikan.