Kinerja Sektor Keuangan Sulteng Stabil Hingga November 2024: Pertumbuhan Positif Terjaga
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan kinerja sektor keuangan di Sulawesi Tengah tetap stabil hingga November 2024, ditandai dengan pertumbuhan positif di berbagai sektor perbankan, termasuk peningkatan penyaluran kredit UMKM.
Kabar baik datang dari Sulawesi Tengah (Sulteng)! Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan kinerja sektor keuangan di provinsi ini tetap stabil hingga November 2024. Pertumbuhan positif terlihat di berbagai sektor, menandakan kondisi ekonomi yang sehat dan terkendali. Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala OJK Sulteng, Bonny Hardi Putra, Sabtu lalu di Palu.
Menurut Bonny, industri jasa keuangan (IJK) di Sulteng menunjukkan kinerja positif, likuiditas memadai, dan profil risiko terjaga hingga akhir November 2024. Keberhasilan ini tak lepas dari edukasi dan inklusi keuangan, serta perlindungan konsumen yang dilakukan secara berkelanjutan. Program-program tersebut terbukti efektif dalam mendorong pertumbuhan sektor keuangan yang berkelanjutan.
Pertumbuhan Positif di Sektor Perbankan
Data OJK menunjukkan pertumbuhan positif di seluruh indikator perbankan secara year-on-year (yoy). Aset perbankan tumbuh signifikan sebesar 19,64 persen, mencapai Rp76,44 triliun pada November 2024 (dari Rp63,89 triliun di November 2023). Dana pihak ketiga (DPK) juga meningkat sebesar 7,39 persen, dari Rp33,84 triliun menjadi Rp36,34 triliun dalam periode yang sama. Pertumbuhan kredit perbankan pun cukup mencolok, mencapai 21,02 persen, naik dari Rp48,29 triliun menjadi Rp58,44 triliun. Yang patut diapresiasi, kualitas kredit bermasalah (Non-Performing Loan/NPL) tetap terjaga di angka 1,43 persen.
Perbankan Syariah Juga Tunjukkan Kinerja Baik
Kinerja positif juga ditunjukkan sektor perbankan syariah. Aset perbankan syariah tercatat Rp3,46 triliun, tumbuh sebesar 15,72 persen. Pembiayaan syariah juga meningkat 15,41 persen menjadi Rp3,07 triliun, sementara penghimpunan dana pihak ketiga tumbuh signifikan sebesar 28,82 persen menjadi Rp2,19 triliun. Tren positif ini menunjukkan potensi besar sektor perbankan syariah di Sulteng.
Dukungan UMKM sebagai Motor Pendorong Pertumbuhan
Salah satu kunci keberhasilan ini adalah komitmen perbankan dalam mendukung Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Penyaluran kredit ke UMKM pada November 2024 mencapai Rp17,77 triliun, meningkat 16,69 persen. NPL kredit UMKM tetap terjaga di angka 2,58 persen, jauh di bawah ambang batas lima persen. Hal ini menunjukkan bahwa sektor UMKM di Sulteng mampu mengelola risiko keuangan dengan baik.
Kesimpulan
Secara keseluruhan, kinerja sektor keuangan di Sulawesi Tengah hingga November 2024 menunjukkan tren positif dan stabil. Pertumbuhan yang signifikan di berbagai sektor perbankan, termasuk perbankan syariah dan penyaluran kredit UMKM, menunjukkan kondisi ekonomi yang sehat dan prospek yang cerah untuk masa mendatang. Keberhasilan ini merupakan hasil dari kerja keras OJK dan seluruh pemangku kepentingan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan di Sulteng.