Bantahan Dirut Garuda Indonesia Soal Perekrutan Mantan Karyawan Lion Air
Direktur Utama Garuda Indonesia, Wamildan Tsani, membantah kabar perekrutan 14 mantan karyawan Lion Air dengan gaji fantastis, menegaskan proses rekrutmen sesuai prosedur dan GCG.

Direktur Utama Garuda Indonesia, Wamildan Tsani, secara tegas membantah isu yang beredar luas pada bulan Maret lalu terkait perekrutan sejumlah mantan karyawan Lion Air ke dalam perusahaan. Klarifikasi ini disampaikan Wamildan dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR RI di Jakarta, Rabu lalu. Ia menjelaskan bahwa tim profesional yang direkrut berasal dari berbagai perusahaan, bukan hanya Lion Air, dan proses rekrutmen telah sesuai prosedur dan prinsip good corporate governance (GCG).
Wamildan, yang sebelumnya menjabat sebagai Acting CEO PT Lion Air sejak tahun 2022, menekankan bahwa tujuan utama perekrutan ini adalah untuk mempercepat peningkatan operasional dan melakukan perbaikan di tubuh Garuda Indonesia. Ia membantah adanya pelanggaran dalam proses tersebut, mengakui adanya ketidaknyamanan dengan beberapa karyawan internal Garuda, dan menegaskan komitmen untuk membangun tim yang kuat secara bertahap.
Berita perekrutan 14 mantan karyawan Lion Group sebagai tenaga ahli Dirut Garuda Indonesia dengan total gaji bulanan mencapai Rp975 juta sebelumnya telah tersebar luas. Wamildan membantah informasi tersebut dan menyayangkan adanya pemberitaan yang tidak akurat. Ia menegaskan kembali komitmennya untuk meningkatkan kinerja Garuda Indonesia.
Klarifikasi Resmi Dirut Garuda Indonesia
Dalam forum rapat dengar pendapat tersebut, Wamildan secara gamblang menyatakan, "Terkait dengan adanya rombongan karyawan Lion Air yang kami bawa, kami tegaskan bahwa hal tersebut tidak betul." Pernyataan ini sekaligus membantah isu yang telah beredar luas di media dan publik. Ia menjelaskan bahwa tim yang direkrut terdiri dari tenaga profesional dari berbagai latar belakang perusahaan, dan bukan hanya dari Lion Air.
Proses rekrutmen, menurut Wamildan, telah dilakukan sesuai dengan prosedur dan prinsip GCG. Hal ini menunjukkan komitmen Garuda Indonesia untuk menjalankan tata kelola perusahaan yang baik dan transparan. Tujuan utama perekrutan ini adalah untuk memperkuat tim manajemen dan mendorong peningkatan kinerja perusahaan secara keseluruhan.
Wamildan juga menanggapi isu mengenai gaji fantastis yang diterima oleh ke-14 tenaga profesional tersebut. Ia membantah kabar tersebut dan menyatakan bahwa pemberitaan yang beredar tidak akurat. Ia berharap agar informasi yang beredar di masyarakat dapat diluruskan dan tidak menimbulkan kesalahpahaman.
Penjelasan Lebih Lanjut Mengenai Perekrutan
Wamildan menjelaskan bahwa perekrutan tenaga profesional ini merupakan bagian dari strategi Garuda Indonesia untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Ia mengakui adanya tantangan dalam membangun tim yang kuat, terutama dengan adanya ketidaknyamanan dari beberapa karyawan internal. Namun, ia menegaskan bahwa proses perekrutan telah dilakukan secara transparan dan sesuai dengan aturan yang berlaku.
Dengan adanya klarifikasi resmi ini, diharapkan isu yang beredar dapat terselesaikan dan tidak lagi menimbulkan spekulasi yang merugikan Garuda Indonesia. Wamildan menekankan komitmennya untuk terus meningkatkan kinerja perusahaan dan membangun tim yang solid untuk masa depan Garuda Indonesia.
Garuda Indonesia berkomitmen untuk terus meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam setiap proses operasional perusahaan, termasuk dalam hal rekrutmen karyawan. Proses rekrutmen yang sesuai dengan GCG diharapkan dapat membangun kepercayaan publik dan stakeholder terhadap Garuda Indonesia.
Kesimpulan
Klarifikasi dari Dirut Garuda Indonesia ini memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai proses perekrutan tenaga profesional di perusahaan. Bantahan terhadap isu perekrutan mantan karyawan Lion Air dengan gaji fantastis serta penegasan atas kepatuhan terhadap prinsip GCG diharapkan dapat meredam spekulasi dan mengembalikan kepercayaan publik terhadap Garuda Indonesia.