Bantul Ajak Masyarakat Jaga Toleransi Selama Ramadhan
Pemkab Bantul mengimbau ASN dan masyarakat untuk saling menghormati dan menjaga toleransi antarumat beragama selama bulan Ramadhan, memastikan tidak ada paksaan penutupan warung makan.

Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), menyerukan pesan toleransi dan saling menghormati antar umat beragama selama bulan Ramadhan 1446 Hijriah. Imbauan ini disampaikan menyusul dimulainya bulan suci bagi umat Muslim. Sekretaris Daerah (Sekda) Bantul, Agus Budiraharja, menekankan pentingnya menjaga kondusivitas sosial di tengah perbedaan keyakinan. Imbauan ini disampaikan pada Kamis, 27 Februari, di Bantul.
Agus Budiraharja menjelaskan bahwa prinsip saling menghormati telah lama diterapkan di Bantul. Mereka yang berpuasa diharapkan menghormati mereka yang tidak berpuasa, dan sebaliknya. Hal ini menjadi kunci utama dalam menjaga kerukunan antar masyarakat yang beragam.
Lebih lanjut, Sekda menegaskan tidak akan ada razia atau paksaan penutupan warung makan yang beroperasi pada siang hari selama Ramadhan. Kebijakan ini didasarkan pada prinsip toleransi beragama dan pemahaman bahwa tidak semua orang wajib berpuasa. Pemerintah Bantul berkomitmen untuk mencegah tindakan sewenang-wenang dari kelompok manapun yang dapat mengganggu ketertiban dan kerukunan masyarakat.
Toleransi Antar Umat Beragama di Bantul
Kebijakan Pemkab Bantul ini sejalan dengan visi Bupati Bantul yang menekankan pentingnya keberagamaan dan jaminan toleransi bagi semua warga. Agus Budiraharja menjelaskan bahwa kewajiban berpuasa hanya berlaku bagi umat Muslim yang memenuhi kriteria tertentu. Mereka yang sedang bepergian (musafir), pekerja bangunan, atau sakit, dibebaskan dari kewajiban berpuasa. Hal yang sama juga berlaku bagi warga non-Muslim.
Dengan demikian, akses terhadap makanan bagi semua warga harus tetap terjamin. Tidak ada alasan untuk memaksa penutupan warung makan secara membabi buta. Pemkab Bantul berkomitmen untuk melindungi hak setiap warga untuk menjalankan aktivitasnya tanpa diskriminasi.
Sekda juga mengingatkan pentingnya pemahaman bahwa terdapat perbedaan kondisi yang menyebabkan seseorang tidak berpuasa, termasuk kondisi kesehatan dan pekerjaan. Oleh karena itu, toleransi dan saling menghormati menjadi kunci utama dalam menciptakan suasana Ramadhan yang damai dan harmonis di Bantul.
Imbauan kepada ASN Muslim
Selain menyerukan toleransi, Pemkab Bantul juga mengimbau ASN Muslim untuk meningkatkan amal ibadah selama Ramadhan. Mereka didorong untuk menjalankan ibadah dengan dilandasi iman dan taqwa, serta semangat pengabdian yang tinggi. Hal ini diharapkan dapat menjadi contoh akhlakul karimah bagi masyarakat.
Dengan adanya imbauan ini, diharapkan ASN Muslim dapat menjadi teladan dalam menjalankan ibadah dan sekaligus menjaga kerukunan antar umat beragama. Sikap toleransi dan saling menghormati menjadi kunci utama dalam menciptakan suasana Ramadhan yang kondusif dan penuh keberkahan.
Pemkab Bantul berharap agar seluruh masyarakat dapat memahami dan mendukung kebijakan ini. Dengan demikian, Ramadhan dapat dijalani dengan damai dan penuh toleransi, mencerminkan nilai-nilai luhur keberagamaan dan kebhinekaan Indonesia.
Sikap saling menghormati dan toleransi antarumat beragama selama bulan Ramadhan di Bantul diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain di Indonesia. Hal ini penting untuk menjaga kerukunan dan persatuan bangsa di tengah keberagaman.
Menjaga Kerukunan di Bulan Ramadhan
Dengan adanya imbauan ini, diharapkan masyarakat Bantul dapat bersama-sama menciptakan suasana Ramadhan yang damai dan harmonis. Saling menghormati dan menghargai perbedaan menjadi kunci utama dalam menjaga kerukunan antarumat beragama. Toleransi dan kebersamaan akan memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa.