Bawaslu Kalsel Raih Banyak Penghargaan Nasional Berkat Kolaborasi Media
Bawaslu Kalsel meraih berbagai penghargaan nasional karena kolaborasi efektif dengan media dalam pengawasan Pemilu Serentak 2024, meningkatkan citra positif lembaga dan mendorong jurnalisme yang lebih kritis.
Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kalimantan Selatan (Kalsel) meraih banyak penghargaan nasional. Keberhasilan ini berkat kolaborasi yang kuat dengan media massa selama Pemilihan Serentak 2024. Kolaborasi ini terbukti efektif dalam meningkatkan pengawasan pemilu dan citra positif Bawaslu Kalsel.
Kolaborasi Sukses Bawaslu Kalsel dan Media
Kepala Sekretariat Bawaslu Kalsel, Teuku Dahsya Kusuma Putra, dalam rapat koordinasi evaluasi kehumasan Bawaslu Kalsel, Jumat lalu, menyatakan bahwa penghargaan yang diraih tidak terlepas dari peran penting media. "Banyak penghargaan yang kami raih yang tidak terlepas dari kontribusi teman-teman media untuk bersama-sama mengawal pilkada tahun lalu," ujarnya. Ia menekankan pentingnya kerja sama ini dalam membangun citra positif Bawaslu Kalsel di mata publik.
Dahsya menambahkan bahwa masuknya Bawaslu Kalsel ke dalam tiga besar nasional untuk kinerja kehumasan dari 38 provinsi merupakan prestasi membanggakan. Prestasi ini, menurutnya, merupakan hasil kerja keras bersama Bawaslu dan media di Kalsel. Ia juga menyampaikan terima kasih atas sinergi pengawasan yang optimal selama tahun politik 2024.
Bawaslu Kalsel juga berupaya mempertahankan predikat informatif yang diperoleh pada Anugerah Keterbukaan Informasi Publik Bawaslu RI tahun 2024. Komitmen ini menunjukkan dedikasi Bawaslu Kalsel dalam transparansi dan akuntabilitas.
Peran Media dalam Pengawasan Pemilu
Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kalimantan Selatan, Zainal Helmie, turut hadir dalam diskusi. Ia menyampaikan beberapa poin penting terkait evaluasi pemberitaan Pilkada 2024. Helmie menyoroti masih adanya ketidakberimbangan berita, yang disebabkan oleh berbagai faktor. Ia berharap agar ke depannya, wartawan dapat lebih kritis dalam meliput dinamika setiap tahapan pesta demokrasi.
"Berita mendalam untuk mengupas sesuatu yang dianggap mencederai demokrasi mesti lebih banyak muncul dari karya jurnalistik teman-teman," jelas Helmie. Pernyataan ini menekankan pentingnya peran media dalam mengawasi dan memberitakan pelanggaran-pelanggaran dalam proses demokrasi.
Evaluasi dan Strategi Kehumasan
Kabag Pengawasan dan Kehumasan Bawaslu Kalsel, Supriyanto Noor, melaporkan sekitar 40 wartawan, termasuk perwakilan lembaga pers mahasiswa, mengikuti rapat koordinasi tersebut. Rapat koordinasi yang berlangsung selama tiga hari (6-8 Februari) mencakup berbagai diskusi penting.
Diskusi tersebut membahas kolaborasi humas dan media, penyampaian informasi yang efektif dan edukatif dalam Pemilihan Serentak 2024, netralitas media penyiaran dalam mendukung Pemilihan Serentak 2024, serta evaluasi dan strategi kehumasan untuk meningkatkan kepercayaan publik. Acara ditutup dengan penyerahan piagam penghargaan kepada media dan lembaga pers mahasiswa.
Kesimpulan
Kolaborasi yang erat antara Bawaslu Kalsel dan media telah membuahkan hasil yang signifikan. Penghargaan nasional yang diraih menjadi bukti nyata keberhasilan kerja sama ini. Ke depannya, kolaborasi yang berkelanjutan dan jurnalisme yang lebih kritis akan semakin memperkuat pengawasan pemilu dan meningkatkan kepercayaan publik terhadap proses demokrasi di Indonesia.