Bawaslu Maros Ajak Masyarakat Refleksikan Demokrasi di Bulan Ramadhan
Bawaslu Maros mengajak masyarakat Maros untuk merefleksikan nilai-nilai demokrasi di bulan Ramadhan pasca Pilkada serentak 2024, menekankan pentingnya pengawasan partisipatif untuk pemilu yang lebih bermartabat.

Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, mengajak masyarakat untuk merefleksikan nilai-nilai demokrasi di bulan Ramadhan setelah pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak pada 27 November 2024. Ajakan ini disampaikan menyusul berakhirnya proses Pilkada, sebagai upaya untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengawasan pemilu mendatang. Saiyed Mahmuddin, anggota Bawaslu Kabupaten Maros, menekankan pentingnya peran aktif masyarakat dalam menjaga integritas pemilu. Inisiatif ini dilakukan di Maros pada Selasa, 18 Maret 2024.
Menurut Saiyed Mahmuddin, keberhasilan pengawasan pemilu tidak hanya bergantung pada Bawaslu, tetapi juga pada partisipasi aktif masyarakat. Bawaslu memiliki peran strategis dalam menjaga integritas pemilu melalui pengawasan, pencegahan, dan penindakan pelanggaran. Oleh karena itu, edukasi publik menjadi kunci untuk memastikan pemilu berjalan dengan jujur dan adil. Bulan Ramadhan dipilih sebagai momentum yang tepat untuk mendekatkan diri kepada masyarakat melalui pendekatan yang lebih reflektif dan spiritual.
Mahmuddin menjelaskan bahwa bulan Ramadhan, sebagai bulan penuh berkah, mengajarkan nilai-nilai kejujuran, keadilan, dan introspeksi diri. Nilai-nilai ini sejalan dengan prinsip-prinsip pengawasan pemilu. Pihaknya memanfaatkan tradisi ngabuburit, kegiatan menjelang berbuka puasa, sebagai sarana untuk menyampaikan pesan edukatif dan inspiratif kepada masyarakat melalui talkshow di stasiun radio setempat. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengawasan partisipatif.
Masyarakat sebagai Pengawas Pemilu
Program edukasi yang digagas Bawaslu Maros ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pengawasan pemilu. Dengan mengedepankan nilai-nilai spiritualitas dan refleksi, Bawaslu berharap dapat memperkuat hubungan dengan masyarakat. Saiyed Mahmuddin, Koordinator Divisi Hukum, Pencegahan, Partisipasi Masyarakat dan Humas Bawaslu Maros, menekankan pentingnya pemahaman mendalam masyarakat tentang pengawasan partisipatif agar mereka dapat berperan sebagai pengawas yang kritis dan bertanggung jawab. Partisipasi aktif masyarakat dianggap krusial untuk menciptakan pemilu yang lebih bermartabat.
Bawaslu berharap program ini dapat menjadi langkah awal dalam menciptakan pemilu yang lebih bermartabat, jujur, dan adil, sesuai dengan semangat demokrasi. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang proses pemilu dan peran mereka sebagai pengawas, masyarakat diharapkan dapat berkontribusi dalam menjaga integritas proses demokrasi di Indonesia. Partisipasi aktif ini akan membantu mencegah pelanggaran dan memastikan pemilu berjalan sesuai aturan.
Melalui pendekatan yang lebih humanis dan religius di bulan Ramadhan, Bawaslu Maros berupaya membangun kepercayaan dan kolaborasi yang lebih kuat dengan masyarakat. Hal ini sejalan dengan upaya untuk meningkatkan kualitas demokrasi di Indonesia. Dengan melibatkan tokoh agama dan masyarakat, Bawaslu berharap dapat menjangkau lebih banyak kalangan dan menanamkan kesadaran akan pentingnya pengawasan pemilu.
Talkshow Ngabuburit: Menajamkan Spiritualitas Pengawasan
Talkshow ngabuburit yang diadakan Bawaslu Maros juga menghadirkan pembicara dari pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Maros. Tema yang diangkat adalah 'Menajamkan Spiritualitas Pengawasan Melalui Refleksi dan Evaluasi untuk Pemilihan yang Bermartabat'. Kerjasama dengan MUI ini menunjukkan komitmen Bawaslu untuk melibatkan berbagai elemen masyarakat dalam upaya pengawasan pemilu.
Dengan menggabungkan aspek keagamaan dan nilai-nilai demokrasi, Bawaslu Maros berharap dapat menjangkau lebih luas lapisan masyarakat. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengawasan pemilu dan menciptakan lingkungan yang kondusif untuk pelaksanaan pemilu yang jujur dan adil. Partisipasi aktif dari berbagai elemen masyarakat menjadi kunci keberhasilan pengawasan pemilu.
Melalui program ini, Bawaslu Maros tidak hanya menjalankan tugas pengawasan, tetapi juga berperan sebagai edukator dan fasilitator bagi masyarakat. Dengan demikian, Bawaslu dapat membangun hubungan yang lebih erat dengan masyarakat dan bersama-sama menjaga integritas demokrasi di Indonesia. Partisipasi masyarakat menjadi kunci utama dalam membangun demokrasi yang lebih baik.
Program ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam upaya meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengawasan pemilu. Dengan melibatkan berbagai elemen masyarakat, termasuk tokoh agama dan organisasi masyarakat, Bawaslu dapat menciptakan sinergi yang kuat dalam mengawal proses demokrasi. Partisipasi masyarakat yang aktif dan bertanggung jawab akan menghasilkan pemilu yang lebih bermartabat dan demokratis.
Bawaslu Maros berharap program ini dapat terus berkelanjutan dan ditingkatkan di masa mendatang. Dengan demikian, masyarakat dapat terus dilibatkan secara aktif dalam pengawasan pemilu dan menjadi bagian penting dalam menjaga integritas demokrasi di Indonesia. Keberhasilan pengawasan pemilu tidak hanya terletak pada kinerja Bawaslu, tetapi juga pada partisipasi aktif dan kesadaran masyarakat.