Baznas dan Pelni Berkolaborasi: UMKM Kalibaru Manfaatkan Limbah Kerang Hijau
Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) bersama PT Pelni memberdayakan UMKM di Kalibaru, Jakarta Utara, untuk mengolah limbah kerang hijau menjadi produk bermanfaat, meningkatkan ekonomi dan lingkungan.

Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) dan PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) berkolaborasi dalam sebuah program inovatif untuk memberdayakan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kelurahan Kalibaru, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara. Program ini fokus pada pemanfaatan limbah kerang hijau yang melimpah di daerah tersebut, guna meningkatkan pendapatan masyarakat dan mengurangi masalah lingkungan.
Program ini diluncurkan pada tanggal 1 Januari 2024, bertujuan untuk mengurangi angka kemiskinan di kalangan nelayan dan pemulung yang mayoritas bermukim di Kalibaru. Salah satu kelompok UMKM yang dilibatkan adalah Kelompok Cangkang Kering (Cangkring), yang beranggotakan 10 pengrajin. Mereka telah berhasil mengolah limbah cangkang kerang hijau menjadi berbagai produk, seperti konblok, bata, dudukan toilet, dan perkakas lainnya.
Inisiatif ini merupakan contoh nyata dari kolaborasi antar lembaga dan masyarakat dalam upaya pemberdayaan ekonomi dan pelestarian lingkungan. Deputi II Baznas RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan, Imdadun Rahmat, menekankan pentingnya kemitraan ini dalam mempercepat pembangunan ekonomi di daerah tersebut. "Kemitraan ini sangat penting karena di era kolaborasi, pembangunan ini harus kita lakukan bersama berbagai pihak, maka akan terjadi akselerasi antara Baznas RI dan Baznas DKI Jakarta beserta masyarakat membentuk kekuatan yang harus kita jaga bersama agar tujuan program ini tercapai," ujarnya.
Pemanfaatan Mesin dan Dampaknya
PT Pelni memberikan dukungan berupa mesin pencacah kerang dan mesin pengangkat otomatis kepada Kelompok Cangkring. Imdadun Rahmat menyampaikan apresiasi atas bantuan tersebut, yang diyakini akan memberikan dampak signifikan terhadap peningkatan produktivitas dan efisiensi usaha. Ia juga menekankan bahwa mesin-mesin ini akan berkontribusi pada perbaikan lingkungan, dengan mengurangi pencemaran akibat limbah kerang hijau yang menumpuk.
"Kita berharap program ini dapat membawa manfaat bagi sektor ekonomi masyarakat dan lingkungan sekitar. Melalui 10 orang anggota Kelompok Cangkring ke depannya akan terus bertambah serta menghasilkan produksi yang bertambah," tambah Imdadun. Ia juga optimis bahwa program ini akan mengurangi limbah kerang dan menciptakan lingkungan yang lebih sehat. "Dampaknya, limbah kerang akan berkurang dan lingkungan jauh lebih baik, pencemaran udara bisa dikurangi," jelasnya.
Vice President Treasury PT Pelni, Fauziah Feridah, berharap program ini akan terus berkembang dan berkelanjutan. Ia menekankan pentingnya pembinaan bagi anggota Kelompok Cangkring agar dapat meningkatkan kapasitas usaha dan berkontribusi pada pelestarian lingkungan. Fauziah juga menyebutkan peningkatan kapasitas pengolahan limbah kerang hijau secara signifikan berkat mesin baru. "Nelayan menginformasikan bahwa limbah ini hampir 4 ton per hari, sebelum adanya mesin ini hanya bisa mengolah kurang lebih 190 kilogram. Setelah adanya mesin ini sehari bisa mengolah 1 ton dalam sehari," ucapnya.
Dukungan Pemerintah Daerah
Pemerintah Kota Jakarta Utara juga turut mendukung program ini. Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kota Jakarta Utara, Wawan Budirohman, menyatakan bahwa Kalibaru merupakan sentra penghasil kerang hijau di Jakarta Utara. Oleh karena itu, program ini sangat penting untuk mengurangi pembuangan limbah kerang hijau secara sembarangan dan memaksimalkan pemanfaatan mesin pencacah cangkang kerang.
Wawan Budirohman menyampaikan rasa terima kasih kepada PT Pelni dan Baznas atas kolaborasi dan dukungannya terhadap Kalibaru. Ia juga berharap masyarakat setempat dapat memanfaatkan mesin-mesin yang telah disediakan dengan sebaik-baiknya untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan mereka. "Kami berterima kasih kepada PT Pelni dan Baznas yang sudah berkolaborasi dan menunjuk Kalibaru, Jakarta Utara untuk menjalankan program. Kami sudah meninjau program bersama dengan Baznas, PT Pelni dan Pemerintah Daerah setempat untuk kelancaran produksi. Saya harap masyarakat dapat memanfaatkan alat dengan sebaiknya untuk bekerja dan mendapat uang," tutur Wawan Budirohman.
Program kolaborasi Baznas dan Pelni ini diharapkan dapat menjadi model bagi program pemberdayaan UMKM lainnya di Indonesia, yang tidak hanya fokus pada peningkatan ekonomi, tetapi juga pada pelestarian lingkungan dan pemanfaatan sumber daya secara berkelanjutan.