Undip Berdayakan Warga Pesisir Demak Lewat Inovasi Pengolahan Limbah
Universitas Diponegoro (Undip) berkolaborasi dengan Pelindo dan PLN memberdayakan masyarakat pesisir Demak melalui inovasi pengolahan limbah, meningkatkan ekonomi lokal dan menjaga lingkungan.

Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, bersama PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) dan PT PLN, telah meluncurkan program inovatif untuk memberdayakan masyarakat pesisir Kabupaten Demak, Jawa Tengah. Program ini fokus pada pengolahan limbah untuk meningkatkan perekonomian lokal dan menjaga kelestarian lingkungan. Kolaborasi ini diresmikan pada Selasa, 29 April di Semarang.
Rektor Undip, Prof. Suharnomo, menekankan pentingnya peran perguruan tinggi dalam memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. "Sebaik-baiknya lembaga adalah yang memberi manfaat bagi masyarakat. Undip berkomitmen agar seluruh aktivitas kampus tidak berhenti di ruang akademik, tetapi sampai ke masyarakat," tegasnya. Program pengolahan limbah ini merupakan wujud nyata komitmen tersebut, tidak hanya menjaga lingkungan, tetapi juga menggerakkan ekonomi masyarakat pesisir, memberdayakan nelayan, ibu-ibu, dan generasi muda.
Program 'Restorasi Ekosistem dan Pemberdayaan Masyarakat di Wilayah Laut dan Pesisir Utara Jawa Tengah' ini merupakan bagian dari Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL). Bantuan yang diberikan bertujuan untuk mendukung keberlangsungan lingkungan pesisir dan perekonomian masyarakat Demak. Kolaborasi strategis dengan PLN dan Pelindo menjadi kunci keberhasilan program ini dalam mewujudkan masyarakat yang lebih berdaya dan sejahtera.
Inovasi Pengolahan Limbah untuk Ekonomi Berkelanjutan
Salah satu inovasi yang menjadi sorotan adalah pemanfaatan limbah abu batu bara (FABA) untuk pembangunan terumbu karang buatan. Menurut Joko Hadi Widayat, Manager Komunikasi dan Umum PLN UID Jawa Tengah dan DIY, program ini merupakan langkah inovatif dalam menjaga ekosistem sekaligus menggerakkan ekonomi lokal. "FABA yang selama ini dianggap limbah, kini menjadi solusi yang laris manis di lapangan. Ini adalah bentuk nyata bagaimana limbah bisa memiliki manfaat luar biasa jika dikelola dengan tepat. Kerja sama dengan dunia akademik, seperti Undip menjadi kunci kesuksesan program-program semacam ini," jelasnya.
Tidak hanya FABA, program ini juga melibatkan pengolahan limbah ikan. General Manager Pelindo Cabang Tanjung Emas Semarang, Hardianto, menyampaikan bahwa kolaborasi ini telah menunjukkan dampak ekonomi yang signifikan. "Nilai dari program ini bisa dilihat dari dampaknya. Produk dari limbah ikan yang dulunya hanya bernilai jual Rp2.500 kini bisa mencapai Rp10.000. Ini menunjukkan keberlanjutan dan potensi pemberdayaan ekonomi lokal yang kuat," katanya.
Program ini juga memberikan pelatihan dan pendampingan kepada masyarakat pesisir dalam mengelola limbah dan mengembangkan produk bernilai ekonomis. Hal ini bertujuan untuk menciptakan kemandirian ekonomi dan mengurangi ketergantungan pada sektor perikanan tradisional.
Dengan demikian, program ini tidak hanya berfokus pada pengolahan limbah, tetapi juga pada peningkatan kapasitas dan kapabilitas masyarakat pesisir dalam mengelola sumber daya alam secara berkelanjutan.
Dukungan Pemerintah Daerah Demak
Bupati Demak, Eisti'anah, menyampaikan apresiasi atas dukungan dari Undip, Pelindo, dan PLN dalam memberdayakan masyarakat Demak. Ia mengakui bahwa pemerintah daerah tidak mungkin bekerja sendiri dalam mengatasi permasalahan kemiskinan dan memperkuat ketahanan pangan. "Dukungan dari akademisi dan industri sangat penting dalam mengentaskan permasalahan yang ada di daerah kami, khususnya kemiskinan dan memperkuat ketahanan pangan," ujarnya.
Kolaborasi ini menjadi contoh nyata bagaimana sinergi antara perguruan tinggi, industri, dan pemerintah dapat menciptakan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat. Program ini diharapkan dapat menjadi model bagi daerah lain dalam upaya pemberdayaan masyarakat dan pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan.
Keberhasilan program ini juga bergantung pada partisipasi aktif masyarakat pesisir. Oleh karena itu, penting untuk terus memberikan pelatihan dan pendampingan agar masyarakat dapat memanfaatkan peluang ekonomi yang dihasilkan dari program ini secara optimal.
Dengan adanya program ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir Demak dan menjadi contoh sukses bagi program pemberdayaan masyarakat di daerah lain di Indonesia.
Program ini juga menekankan pentingnya edukasi lingkungan kepada masyarakat pesisir, agar mereka dapat memahami pentingnya menjaga kelestarian lingkungan dan mengelola sumber daya alam secara berkelanjutan. Dengan demikian, program ini tidak hanya memberikan manfaat ekonomi, tetapi juga manfaat lingkungan jangka panjang.
Kesimpulan
Program kolaborasi Undip, Pelindo, dan PLN di Demak menunjukkan potensi besar dari sinergi antara perguruan tinggi, industri, dan pemerintah dalam memberdayakan masyarakat dan menjaga lingkungan. Inovasi pengolahan limbah menjadi kunci keberhasilan program ini, meningkatkan ekonomi lokal dan menciptakan model pemberdayaan yang berkelanjutan.