Pelindo Kembali Beraksi: Tahap Kedua Restorasi Ekosistem Pesisir di Jateng
Pelindo menjalankan tahap kedua program restorasi ekosistem pesisir di Jawa Tengah, fokus pada pemulihan lingkungan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir melalui teknologi perikanan dan inovasi produk olahan laut.

Apa, Siapa, Di mana, Kapan, Mengapa, dan Bagaimana? PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo baru saja melaksanakan tahap kedua Program Kolaborasi Restorasi Ekosistem dan Pemberdayaan Masyarakat di pesisir pantai utara Jawa Tengah (Jateng). Program ini melibatkan tiga desa pesisir, yaitu Morodemak dan Margolinduk di Kabupaten Demak serta Purworejo. Pelindo menginisiasi program ini untuk mendukung keberlanjutan ekosistem laut dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir, sejalan dengan arahan Kementerian BUMN untuk mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB/SDGs). Pelaksanaan tahap kedua ini ditandai dengan peresmian di Kampus Universitas Diponegoro (Undip), Semarang pada 25 April. Program ini dijalankan melalui kolaborasi dengan PT PLN (Persero) dan menerapkan pendekatan yang holistik, mengintegrasikan pemulihan lingkungan dengan peningkatan ekonomi masyarakat.
Program ini merupakan wujud nyata komitmen Pelindo terhadap tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) melalui program 'Pelindo Peduli'. Group Head Sekretaris Perusahaan Pelindo, Ardhy Wahyu Basuki, menyatakan, "Program ini adalah bentuk nyata kontribusi Pelindo mendukung keberlanjutan ekosistem laut dan peningkatan kesejahteraan masyarakat pesisir. Kami percaya kolaborasi lintas sektor penting untuk menciptakan dampak sosial yang lebih luas dan berkelanjutan." Kolaborasi ini mencakup berbagai aspek, mulai dari pemulihan lingkungan hingga peningkatan kapasitas ekonomi masyarakat pesisir.
Tidak hanya fokus pada aspek lingkungan, Pelindo juga berupaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pelatihan dan penyediaan teknologi. Program ini juga selaras dengan visi pembangunan berkelanjutan yang menekankan pentingnya keseimbangan antara ekonomi, sosial, dan lingkungan. Dengan demikian, diharapkan program ini dapat memberikan dampak positif jangka panjang bagi masyarakat dan lingkungan di wilayah pesisir Jawa Tengah.
Pemulihan Ekosistem dan Pemberdayaan Nelayan
Program kolaborasi Pelindo dan PLN ini tidak hanya fokus pada restorasi lingkungan, tetapi juga pada peningkatan kapasitas ekonomi masyarakat pesisir. Bantuan yang diberikan mencakup alat-alat modern seperti GPS dan sistem analisis satelit untuk membantu nelayan menentukan lokasi penangkapan ikan yang lebih efektif. Selain itu, Pelindo juga menyediakan peralatan pengolahan hasil tangkap dan teknologi pemanfaatan limbah ikan, mengurangi pemborosan dan meningkatkan nilai tambah hasil laut.
Rektor Undip, Prof. Suharnomo, menyambut baik kerja sama ini dan berharap kolaborasi tersebut dapat terus berlanjut. Ia menekankan pentingnya kerja sama yang menghasilkan manfaat nyata bagi masyarakat dan lingkungan. Undip sendiri turut berkontribusi melalui kegiatan penelitian, riset, dan program pengabdian masyarakat.
Pelatihan yang diberikan kepada masyarakat pesisir tidak hanya sebatas teknis penangkapan dan pengolahan ikan. Masyarakat juga dibekali keterampilan pemasaran digital dan penguatan kelembagaan lokal untuk menunjang kemandirian ekonomi mereka. Penerapan pendekatan zero waste dalam pengolahan limbah ikan menjadi produk bernilai tambah, seperti pakan ternak dan tepung ikan, juga menjadi bagian penting dari program ini.
Semua upaya ini diarahkan agar masyarakat mampu mengelola sumber daya laut secara mandiri dan berkelanjutan, menciptakan siklus ekonomi yang sehat dan ramah lingkungan.
Teknologi Inovatif untuk Restorasi Laut
Pada tahap sebelumnya, Pelindo dan PLN telah menginisiasi program restorasi ekosistem pesisir dengan teknologi inovatif, yaitu penerapan struktur Terumbu Buatan (APR) dan Apartemen Ikan (AFA) berbahan beton Fly Ash Bottom Ash (FABA). Penggunaan FABA merupakan inovasi yang ramah lingkungan, memanfaatkan limbah industri untuk tujuan konservasi laut.
Pembuatan substrat beton FABA dilakukan di workshop, kemudian dipasang di perairan Semarang (Apartemen Ikan) dan Karang Bokor, Teluk Awur, Kabupaten Jepara (Terumbu Buatan). Setelah pemasangan, pemantauan dan evaluasi terus dilakukan untuk memastikan efektivitas pemulihan ekosistem laut dan keberlanjutan habitat ikan.
Inovasi teknologi ini menunjukkan komitmen Pelindo dalam menerapkan solusi yang berkelanjutan dan efisien dalam upaya restorasi ekosistem laut. Penggunaan bahan-bahan ramah lingkungan dan teknologi modern menjadi kunci keberhasilan program ini.
Pemberdayaan Berkelanjutan dan Replikasi Program
Selain program restorasi ekosistem pesisir, Pelindo juga telah berpartisipasi dalam pembangunan Taman Sustainable Development Goals (SDGs) Undip di Jepara pada tahun 2022. Semua program ini menunjukkan komitmen Pelindo terhadap pembangunan berkelanjutan dan pemberdayaan masyarakat.
Ardhy Wahyu Basuki berharap program-program yang dijalankan Pelindo dapat menjadi model pemberdayaan pesisir dan partisipasi BUMN dalam mendukung pemenuhan TPB/SDGs. Ia juga berharap program ini dapat direplikasi di wilayah lain di Indonesia untuk memberikan dampak yang lebih luas.
Dengan pendekatan holistik yang mengintegrasikan pemulihan lingkungan dan pemberdayaan ekonomi, program ini diharapkan dapat memberikan dampak positif jangka panjang bagi masyarakat pesisir dan lingkungan di Jawa Tengah, serta menjadi contoh bagi program serupa di wilayah lain.