Baznas Dorong Ekonomi Mustahik Disabilitas Lewat Program Berdaya
Baznas luncurkan Program Disabilitas Berdaya untuk meningkatkan ekonomi mustahik penyandang disabilitas melalui pelatihan dan pendampingan berkelanjutan, mengubah penerima zakat menjadi pemberi zakat.

Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI meluncurkan Program Disabilitas Berdaya bersama Kelompok Anggrek Karya Cacat Berkreasi (KCB) di Jakarta pada Rabu, 23 April 2024. Program ini bertujuan meningkatkan kemampuan dan pemberdayaan ekonomi mustahik penyandang disabilitas. Kerja sama Baznas dan Kelompok Anggrek KCB telah terjalin sejak tahun 2020. Inisiatif ini menjawab pertanyaan: Apa yang dilakukan? Baznas meningkatkan ekonomi mustahik disabilitas; Siapa yang terlibat? Baznas, Kelompok Anggrek KCB, dan mustahik disabilitas; Di mana? Jakarta; Kapan? 23 April 2024; Mengapa? Untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi mustahik disabilitas; Bagaimana? Melalui pelatihan dan pendampingan berkelanjutan.
Kepala Divisi Optimasi dan Pemasaran Produk Mustahik Baznas RI, Deden Kuswanda, menjelaskan bahwa Baznas sangat mendukung program inklusi seperti ini. "Baznas sangat men-support program-program inklusi seperti ini, pemberdayaan ekonominya dengan targetnya para mustahik disabilitas ini kemudian bisa menjadi muzaki. Ini gaung yang sangat besar, dan agar masyarakat tahu bahwa ini hasil dari zakat yang diberikan ke Baznas, jadi masyarakat yang awalnya belum membayar zakat melalui Baznas jadi bisa ikut (membayar zakat)," ujar Deden.
Baznas berkomitmen untuk memberikan pelatihan dan pemberdayaan ekonomi kepada masyarakat, termasuk kelompok disabilitas di berbagai daerah. Program ini membuktikan komitmen Baznas tidak hanya memberikan bantuan, tetapi juga pendampingan berkelanjutan agar kelompok disabilitas dapat berdaya, mandiri, dan meningkatkan ekonomi mereka. Hal ini sejalan dengan visi Baznas untuk memberdayakan masyarakat kurang mampu.
Memberdayakan Mustahik Disabilitas Menuju Kemandirian Ekonomi
Pimpinan Baznas RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan, Saidah Sakwan, menyoroti rendahnya tingkat kesejahteraan ekonomi penyandang disabilitas di Indonesia. Berbagai faktor seperti diskriminasi, infrastruktur yang tidak ramah disabilitas, dan rendahnya pendidikan serta keterampilan berkontribusi pada permasalahan ini. Oleh karena itu, pelatihan untuk meningkatkan kemampuan dan produktivitas mustahik disabilitas sangat dibutuhkan.
Saidah menilai, peningkatan inklusi disabilitas melalui program pemberdayaan berkelanjutan sangat penting. "Program ini merupakan wujud nyata Baznas dalam memberikan dukungan materil terhadap pelaksanaan program serta pembinaan kepada para penerima manfaat program. Mudah-mudahan program ini memberikan keberkahan bagi kita semua," kata Saidah Sakwan. Program ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi kehidupan para mustahik disabilitas.
Program Disabilitas Berdaya Baznas tidak hanya memberikan bantuan finansial, tetapi juga pelatihan keterampilan yang berkelanjutan. Hal ini bertujuan untuk menciptakan kemandirian ekonomi bagi para mustahik disabilitas, sehingga mereka dapat meningkatkan taraf hidup mereka secara signifikan.
Dengan adanya pelatihan dan pendampingan, diharapkan para mustahik disabilitas dapat mengembangkan potensi diri dan menghasilkan produk yang bernilai ekonomis. Hal ini akan membantu mereka untuk keluar dari ketergantungan dan menjadi mandiri secara ekonomi.
Sukses Cerita: Dari Penerima Zakat Menjadi Pemberi Zakat
Ketua Kelompok Anggrek KCB, Yuli, menyampaikan terima kasih atas dukungan Baznas. Kerja sama Baznas dan Kelompok Anggrek KCB telah membuahkan hasil yang signifikan. Sebagai contoh, pada tahun 2020, Baznas memberikan pelatihan kepada orang tua dengan anak down syndrome untuk membuat keripik. Kini, mereka bukan lagi penerima zakat, tetapi telah menjadi pemberi zakat dan bahkan memiliki karyawan.
Yuli mengungkapkan rasa syukurnya atas dukungan Baznas. "Terima kasih Baznas yang sudah men-support pelatihan-pelatihan yang sudah dijalankan Kelompok Anggrek KCB dari yang tidak punya apa-apa sampai sekarang punya 75 unit mesin," ucapnya. Kisah sukses ini menjadi bukti nyata keberhasilan Program Disabilitas Berdaya Baznas.
Keberhasilan Kelompok Anggrek KCB ini menjadi inspirasi bagi kelompok disabilitas lainnya. Program ini menunjukkan bahwa dengan dukungan dan pelatihan yang tepat, penyandang disabilitas mampu meningkatkan taraf hidup mereka dan berkontribusi bagi perekonomian nasional. Hal ini juga menunjukkan bahwa zakat dapat digunakan secara efektif untuk memberdayakan masyarakat dan mengurangi kesenjangan sosial.
Program Disabilitas Berdaya Baznas merupakan contoh nyata bagaimana zakat dapat digunakan untuk memberdayakan masyarakat, khususnya penyandang disabilitas. Dengan memberikan pelatihan dan pendampingan, Baznas membantu mustahik disabilitas untuk mencapai kemandirian ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan mereka. Semoga program ini dapat terus berlanjut dan memberikan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat Indonesia.