BAZNAS Kepri Bangun 103 Rumah Layak Huni, Sinergi untuk Atasi Kawasan Kumuh
BAZNAS Kepri telah berhasil membangun 103 unit rumah layak huni hingga 2024, dan berencana untuk bersinergi dengan pemerintah dalam mengatasi kawasan kumuh di Kepulauan Riau.

Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Provinsi Kepulauan Riau telah menyelesaikan pembangunan 103 unit Rumah Layak Huni (RLHB) sejak tahun 2022 hingga 2024. Pembangunan ini tersebar di seluruh kabupaten dan kota di Kepri. Dana yang digunakan berasal dari zakat, infak, dan sedekah (ZIS) masyarakat, dengan total anggaran Rp25 juta per unit rumah.
Kepala BAZNAS Kepri, Arusman Yusuf, menjelaskan bahwa hingga saat ini masih terdapat 47 unit RLHB yang sedang dalam tahap pengerjaan sebagai bagian dari program tahun 2024. 20 unit di antaranya telah selesai dan siap dihuni, sementara sisanya masih dalam proses penyelesaian. Program ini dibiayai oleh BAZNAS RI dan BAZNAS Kepri, menekankan pentingnya penyaluran bantuan yang cepat, tepat sasaran, dan akuntabel.
Arusman Yusuf menambahkan bahwa jumlah RLHB yang dibangun masih jauh dari ideal dan mengajak seluruh elemen masyarakat untuk berkolaborasi dalam menyukseskan program ini. Model bantuan yang diterapkan adalah "aladin" – atap, lantai, dan dinding – sehingga membutuhkan sinergi dengan lurah, RT, dan RW untuk memastikan efektivitas bantuan.
Rumah Layak Huni dan Penanganan Kawasan Kumuh di Kepri
Kepala Bidang Kawasan Permukiman pada Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperkim) Pemprov Kepri, Andoko, memberikan apresiasi atas kontribusi BAZNAS Kepri dalam menyediakan hunian layak bagi masyarakat. Ia mengakui bahwa program RLHB BAZNAS sangat efektif dan memberikan dampak signifikan, berbeda dengan program rehabilitasi rumah milik Disperkim yang hanya fokus pada perbaikan bagian tertentu.
Andoko berharap adanya sinergi antara BAZNAS dan Disperkim dalam upaya mengatasi permasalahan kawasan kumuh di Kepri. Saat ini, terdapat 23 titik kawasan kumuh yang menjadi tanggung jawab Disperkim Kepri. BAZNAS telah resmi menjadi pendukung Pokja PKP (Kelompok Kerja Perumahan dan Kawasan Permukiman) Kepri pada tahun 2025.
Andoko menyarankan agar sinergi tersebut dapat difokuskan pada poin-poin tertentu dalam penataan kawasan kumuh, tidak harus mencakup rehabilitasi seluruh bangunan. Hal ini menunjukkan komitmen bersama untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat Kepri melalui kolaborasi yang efektif.
Program RLHB BAZNAS Kepri telah memberikan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat Kepulauan Riau. Dengan dukungan dana ZIS dan kolaborasi berbagai pihak, program ini diharapkan dapat terus berkembang dan berkontribusi dalam mengurangi angka kemiskinan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Keberhasilan pembangunan 103 unit RLHB ini menjadi bukti nyata komitmen BAZNAS Kepri dalam menjalankan amanah dan tanggung jawab sosial. Harapannya, sinergi yang terjalin dengan pemerintah daerah akan semakin memperkuat upaya untuk menciptakan lingkungan hunian yang layak dan berkelanjutan bagi masyarakat Kepulauan Riau.
- Sumber Dana: BAZNAS RI dan BAZNAS Kepri (Zakat, Infak, Sedekah)
- Jumlah Rumah Layak Huni (RLHB): 103 unit (2022-2024)
- Anggaran per unit: Rp25 juta
- Model Bantuan: Aladin (atap, lantai, dinding)
- Sinergi: BAZNAS Kepri, Disperkim Pemprov Kepri, Lurah, RT, RW
"Program RLHB ini didanai dari dua sumber anggaran, yaitu BAZNAS RI dan BAZNAS Kepri," kata Arusman Yusuf. "Bantuan BAZNAS ini dengan pola aladin -atap, lantai, dinding-, makanya kami berharap kerja sama lurah, RT, dan RW untuk bersinergi dalam membantu RLHB karena anggaran BAZNAS hanya Rp25 juta," ujarnya.