Baznas Mataram Pugar 20 Rumah Tidak Layak Huni di 2025
Baznas Kota Mataram menyiapkan program pemugaran 20 rumah tidak layak huni (RTLH) di tahun 2025, dengan anggaran meningkat menjadi Rp25 juta per unit, bersumber dari zakat ASN muslim di Mataram.

Baznas Kota Mataram akan memulai program besar di tahun 2025: pemugaran 20 rumah tidak layak huni (RTLH). Program ini tersebar di berbagai lokasi di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan warga. Inisiatif ini menunjukkan komitmen Baznas dalam membantu masyarakat kurang mampu.
Ketua Baznas Kota Mataram, H. Djaswad, menjelaskan bahwa program ini meliputi pembangunan rumah baru dan renovasi rumah yang sudah ada. Pemilihan penerima bantuan RTLH dilakukan secara kolaboratif dengan lurah setempat dan Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman. Prioritas diberikan kepada warga yang terdaftar dalam basis data kemiskinan ekstrem.
Salah satu kriteria penting penerima bantuan adalah terdaftar dalam database kemiskinan ekstrem. Hal ini memastikan bantuan tepat sasaran dan benar-benar mampu meningkatkan kualitas hidup penerima manfaat, menyediakan tempat tinggal yang lebih aman dan nyaman.
Meskipun target tahunan program pemugaran RTLH adalah 20 unit, H. Djaswad menyebutkan bahwa jumlah ini sering melebihi target. Hal ini disebabkan adanya bantuan tambahan dari Baznas Provinsi NTB, Baznas pusat, dan bahkan Bank NTB Syariah melalui program Corporate Social Responsibility (CSR). Sebagai contoh, pada tahun 2024, target 20 unit meningkat menjadi 36 unit berkat tambahan bantuan tersebut.
Kabar baiknya, anggaran per unit rumah yang dipugar akan meningkat di tahun 2025. Anggaran yang semula Rp20 juta per unit, kini naik menjadi Rp25 juta per unit. Kenaikan ini diharapkan dapat memberikan fleksibilitas lebih besar bagi penerima, baik untuk renovasi maupun pembangunan rumah baru. Dengan pengawasan yang ketat, dana tersebut diyakini cukup untuk melakukan renovasi atau membangun rumah baru.
Sumber dana program RTLH Baznas Kota Mataram berasal dari zakat, infak, dan sedekah (ZIS) aparatur sipil negara (ASN) muslim di lingkungan Pemerintah Kota Mataram. Dana ini dikumpulkan melalui Baznas, sehingga penerima bantuan pun difokuskan kepada warga miskin muslim. Hal ini sesuai dengan prinsip pengelolaan ZIS yang berdasarkan syariat Islam.
Program pemugaran RTLH ini merupakan bukti nyata kepedulian Baznas terhadap masyarakat Kota Mataram. Dengan peningkatan anggaran dan kerjasama berbagai pihak, diharapkan program ini akan semakin efektif dalam mengurangi jumlah rumah tidak layak huni dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.