Baznas RI Kirim 10.000 Sarung untuk Korban Gempa Myanmar
Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI menyalurkan 10.000 sarung dan bantuan lain untuk membantu para penyintas gempa bumi di Myanmar yang kehilangan tempat tinggal dan akses terhadap kebutuhan dasar.

Gempa bumi yang melanda Myanmar beberapa waktu lalu telah mengakibatkan ribuan warga kehilangan tempat tinggal dan akses terhadap kebutuhan dasar. Sebagai bentuk kepedulian, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI bergerak cepat mendistribusikan 10.000 sarung untuk masyarakat Muslim yang terdampak bencana tersebut. Bantuan ini disalurkan untuk memenuhi kebutuhan sandang para penyintas di tengah masa pemulihan.
Penyaluran bantuan ini diumumkan langsung oleh Pimpinan Baznas RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan, Saidah Sakwan, pada Kamis di Jakarta. Saidah menjelaskan bahwa bantuan ini merupakan respons cepat atas kondisi darurat yang dialami para penyintas yang banyak tinggal di pengungsian dengan fasilitas yang sangat terbatas. Bantuan sarung dinilai sangat penting karena dapat digunakan sebagai pakaian sehari-hari dan perlindungan dari cuaca ekstrem.
"Sarung menjadi salah satu kebutuhan sandang mendesak yang dapat digunakan sebagai pakaian sehari-hari sekaligus perlindungan dari cuaca ekstrem," kata Saidah, menekankan urgensi bantuan tersebut. Selain itu, Baznas juga mempertimbangkan aspek keagamaan, di mana sarung juga dibutuhkan untuk keperluan ibadah. Lebih lanjut, Saidah menambahkan bahwa sarung juga dapat difungsikan sebagai alas tidur darurat.
Bantuan Baznas RI untuk Korban Gempa Myanmar
Tidak hanya 10.000 sarung, Baznas RI juga menyalurkan berbagai bantuan lain untuk meringankan beban para penyintas gempa di Myanmar. Bantuan tersebut meliputi 100 unit genset, 50 unit tenda, 1.000 paket hygiene kit khusus wanita dan anak-anak, 5.000 selimut, 50 unit terpal, serta obat-obatan. Semua bantuan ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan dasar para penyintas dan membantu proses pemulihan pasca-bencana.
Pemilihan jenis bantuan ini didasarkan pada kebutuhan mendesak para penyintas. Genset dibutuhkan untuk penerangan dan pengoperasian peralatan penting di pengungsian. Tenda dan terpal memberikan perlindungan dari cuaca, sementara selimut dan obat-obatan membantu menjaga kesehatan dan kehangatan para penyintas. Paket hygiene kit khusus untuk wanita dan anak-anak menunjukkan perhatian khusus Baznas terhadap kelompok rentan.
Saidah menambahkan bahwa bantuan ini diharapkan tidak hanya memenuhi kebutuhan fisik para penyintas, tetapi juga memberikan dukungan moral dan semangat persaudaraan. Bantuan ini menjadi simbol kepedulian masyarakat Indonesia terhadap saudara-saudara mereka di Myanmar yang tengah menghadapi kesulitan.
"Semoga dengan bantuan masyarakat Indonesia yang disalurkan melalui Baznas dapat meringankan beban masyarakat terdampak gempa di Myanmar, serta memperkuat solidaritas antara Indonesia dan Myanmar dalam menghadapi situasi darurat," ujar Saidah Sakwan.
Secara keseluruhan, bantuan yang diberikan Baznas RI ini merupakan wujud nyata solidaritas dan kepedulian Indonesia terhadap bencana kemanusiaan yang terjadi di Myanmar. Semoga bantuan ini dapat memberikan dampak positif bagi para penyintas dan membantu mereka untuk bangkit kembali.