Baznas Sukabumi Siapkan 133,7 Ton Beras Zakat, Berdayakan Petani Binaan
Lumbung Pangan Baznas di Sukabumi berhasil menyiapkan 133,7 ton beras zakat fitrah untuk didistribusikan, sekaligus memberdayakan petani binaan dan meningkatkan kesejahteraan mereka.

Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI melalui Lumbung Pangannya di Sukabumi, Jawa Barat, telah berhasil menyiapkan sebanyak 133,7 ton beras zakat fitrah untuk disalurkan kepada masyarakat di berbagai provinsi, termasuk DKI Jakarta dan Jawa Barat. Program ini diluncurkan pada 1446 Hijriah dan melibatkan 735 petani binaan Baznas. Distribusi beras ini bertujuan untuk membantu masyarakat kurang mampu sekaligus memberdayakan petani melalui program pemberdayaan ekonomi yang terintegrasi.
Program Lumbung Pangan Baznas merupakan inisiatif strategis yang dirancang untuk mengangkat kesejahteraan petani binaan. Dengan memberdayakan mereka dalam proses produksi dan distribusi zakat, Baznas berharap para petani dapat lepas dari jeratan kemiskinan dan bahkan menjadi muzaki (pendonor zakat) di masa mendatang. Hal ini sejalan dengan komitmen Baznas untuk menciptakan sistem zakat, infak, dan sedekah yang berkelanjutan dan berdampak luas bagi masyarakat.
"Ini bentuk nyata dari contoh pemberdayaan masyarakat yang terintegrasi dalam sektor pertanian dengan distribusi zakat. Lumbung Pangan Baznas Sukabumi tidak hanya menyediakan pangan yang berkualitas, tetapi juga berkontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan petani dan mustahik penerima zakat," jelas Pimpinan Baznas RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan, Saidah Sakwan, dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (20/3).
Memberdayakan Petani dan Meningkatkan Kesejahteraan
Program Lumbung Pangan Baznas di Sukabumi terbukti mampu menciptakan ketahanan pangan yang berkelanjutan. Saidah Sakwan menekankan bahwa jumlah petani binaan yang mencapai 735 orang saat ini diharapkan terus bertambah di masa mendatang. Baznas sangat mengapresiasi dedikasi para petani dan pendamping yang telah berpartisipasi aktif dalam memenuhi kebutuhan pangan masyarakat Indonesia.
Lebih lanjut, Saidah berharap program ini dapat menciptakan lebih banyak lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan para mustahik (penerima zakat). "Kalau hari ini sudah ada 735 petani binaan Baznas, maka kedepannya kan terus bertambah, dan Baznas sangat menghargai dedikasi para petani dan pendamping karena telah turut berpartisipasi dalam memenuhi kebutuhan pangan masyarakat Indonesia. Semoga akan banyak tercipta lapangan pekerjaan dan dapat meningkatkan kesejahteraan mustahik," tambahnya.
Salah satu petani binaan Baznas, Teddy, mengungkapkan rasa syukurnya atas manfaat yang diterimanya sejak bergabung dalam program ini. Ia merasa bangga dapat berkontribusi dalam pendistribusian zakat fitrah tahun ini. Keberhasilan program ini tidak hanya meningkatkan kesejahteraannya, tetapi juga memberikan dampak positif bagi masyarakat luas.
Beras Organik Berkualitas Ramah Lingkungan
Teddy menjelaskan, "Alhamdulillah, banyak manfaat yang saya rasakan sejak bergabung dengan Lumbung Pangan Baznas, terutama dalam menambah penghasilan warga. Beras yang kami hasilkan terdiri dari 3 jenis beras organik dengan kualitas yang ramah lingkungan." Hal ini menunjukkan komitmen Baznas terhadap kualitas produk dan keberlanjutan lingkungan.
Untuk memenuhi kebutuhan beras zakat fitrah sebanyak 26.625 paket, Baznas memanfaatkan lahan seluas sekitar 250 hektare. Pengadaan gabah yang kemudian digiling menjadi beras telah dilakukan sejak awal Ramadhan. Proses pengeringan gabah dilakukan baik secara manual maupun menggunakan oven untuk memastikan kualitas beras yang dihasilkan.
Program Lumbung Pangan Baznas di Sukabumi ini menjadi contoh nyata bagaimana zakat dapat digunakan tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat, tetapi juga untuk memberdayakan masyarakat dan menciptakan ketahanan pangan yang berkelanjutan. Program ini diharapkan dapat menjadi model bagi program-program pemberdayaan ekonomi lainnya di Indonesia.