BBPSU Dorong Pemanfaatan Buku Cerita Anak untuk Penguatan Literasi di Sumut
Balai Bahasa Sumut (BBPSU) mengajak seluruh elemen masyarakat memanfaatkan 97 buku cerita anak dwibahasa untuk penguatan literasi dan pelestarian bahasa daerah di sekolah-sekolah Sumatera Utara.
Balai Bahasa Provinsi Sumatera Utara (BBPSU) mengajak masyarakat memanfaatkan buku cerita anak sebagai bagian dari pembelajaran di kelas. Hal ini disampaikan Kepala BBPSU, Hidayat Widiyanto, di Medan, Senin (13/1). Inisiatif ini bertujuan untuk meningkatkan literasi dan melestarikan bahasa daerah di Sumatera Utara.
BBPSU telah menerbitkan 97 buku cerita anak dwibahasa yang berbasis bahasa daerah Sumatera Utara. Buku-buku ini direkomendasikan untuk digunakan sebagai materi muatan lokal, kegiatan ekstrakurikuler, atau bahan bacaan pendukung pembelajaran. Langkah ini sejalan dengan program prioritas Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) untuk pendidikan yang lebih berkualitas.
Menurut Hidayat, pemanfaatan buku cerita anak merupakan upaya penting dalam penguatan literasi. BBPSU, sebagai unit pelayanan teknis badan pengembangan dan pembinaan bahasa, aktif mengembangkan program literasi dan pelestarian bahasa dan sastra, sejalan dengan enam prioritas Kemendikdasmen. Program ini merupakan bagian integral dari upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Sumatera Utara.
Pada tahun 2024, BBPSU telah menyelesaikan penyusunan dan penerjemahan 97 buku cerita anak dwibahasa. Rinciannya, 25 buku berbahasa Melayu, 22 buku berbahasa Batak Toba, 17 buku berbahasa Batak Mandailing/Angkola, 12 buku berbahasa Batak Karo, 9 buku berbahasa Nias, 5 buku berbahasa Simalungun, dan 7 buku berbahasa Melayu Pesisir Sibolga. Proses penyusunan melibatkan berbagai tahapan, mulai dari perekrutan penulis hingga sosialisasi kepada pemangku kepentingan.
Untuk keberlanjutan program, BBPSU berencana melanjutkan penyusunan buku literasi pada tahun 2025. Mereka juga mengajak semua pihak untuk berpartisipasi aktif dalam setiap proses. Kolaborasi dan kerjasama dianggap krusial untuk kesuksesan program peningkatan literasi dan pelestarian bahasa daerah ini.
Hidayat menekankan pentingnya keterlibatan masyarakat dan pemangku kebijakan dalam program ini. BBPSU mengajak semua pihak untuk berkolaborasi dalam upaya meningkatkan literasi dan melestarikan bahasa daerah di Sumatera Utara melalui penyediaan buku cerita anak berkualitas. Inisiatif ini diharapkan dapat berdampak positif terhadap kualitas pendidikan di masa mendatang.
Dengan menyediakan buku cerita anak dwibahasa, BBPSU berharap dapat memperkaya khazanah literasi anak dan sekaligus melestarikan kekayaan bahasa daerah Sumatera Utara. Langkah ini merupakan kontribusi nyata dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan dan pelestarian budaya daerah.