Bendungan Radda Terdampak Banjir, Bupati Luwu Temui Kepala BBWS Pomjen
Bupati Luwu bertemu Kepala BBWS Pomjen di Makassar untuk membahas kondisi Bendungan Suplesi Radda yang terdampak banjir dan longsor, mengancam 1000 ha areal irigasi.

Bupati Luwu, Dr. H. Basmin Mattayang, M.Si., menemui Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang (BBWS Pomjen), Suryadarma Hasyim, di Makassar pada Rabu, 19 Maret 2024. Pertemuan tersebut membahas kondisi kritis Bendungan Suplesi Radda yang mengalami kerusakan akibat banjir dan tanah longsor yang melanda Kabupaten Luwu. Pertemuan penting ini dihadiri pula oleh Wakil Ketua DPRD Luwu, Zulkifli, dan Sekretaris Daerah Luwu, Sulaiman.
Dalam pertemuan tersebut, Bupati Patahudding menyampaikan keprihatinan atas dampak kerusakan Bendungan Suplesi Radda terhadap areal persawahan di sekitarnya. "Dalam rapat ini kami ingin menyampaikan dan memberikan gambaran kondisi Bendungan Suplesi Radda yang mengalami perubahan aliran sungai dampak dari musibah banjir dan tanah longsor di Kabupaten Luwu," ungkap Bupati Patahudding. Kerusakan bendungan ini berdampak serius pada kehidupan masyarakat sekitar.
Perubahan aliran Sungai Salu Suso, yang berada di hulu Bendungan Radda, menjadi penyebab utama permasalahan ini. Akibatnya, Bendungan Suplesi Radda tidak berfungsi secara optimal, mengancam ribuan hektar lahan pertanian. Kondisi ini berpotensi menimbulkan kerugian ekonomi yang signifikan bagi petani di wilayah tersebut.
Dampak Krisis Air di Kabupaten Luwu
Akibat perubahan alur Sungai Salu Suso, sekitar 1.000 hektar areal irigasi di Desa Kasiwiang, Cakkeawo, Malela, dan Cimpu Utara terdampak. Para petani di desa-desa tersebut menghadapi kesulitan dalam mengelola sawah mereka selama dua musim panen terakhir karena kekurangan air irigasi. Kondisi ini mengancam ketahanan pangan dan perekonomian masyarakat setempat.
Bupati Luwu menekankan pentingnya solusi cepat untuk mengatasi masalah ini. "Kami tidak ingin masyarakat kembali menderita kerugian karena tidak dapat mengelola sawahnya sehingga melalui rapat ini kami berharap BBWS Pomjen bisa membantu penanganannya," tegas Bupati Patahudding. Pemerintah Kabupaten Luwu berkomitmen untuk mencari solusi jangka pendek guna memastikan pasokan air bagi para petani.
Bupati juga menyampaikan langkah-langkah strategis jangka pendek yang akan dilakukan Pemkab Luwu untuk menyediakan suplai air bagi para petani. Upaya ini diharapkan dapat membantu petani kembali mengelola sawah mereka dan meminimalisir kerugian ekonomi yang lebih besar.
Solusi dari BBWS Pomjen
Menanggapi paparan dari Pemkab Luwu, Kepala BBWS Pomjen, Suryadarma Hasyim, menyatakan kesiapannya untuk mencari solusi terbaik atas permasalahan yang dihadapi. BBWS Pomjen berkomitmen untuk membantu pemerintah daerah dalam mengatasi krisis air di Kabupaten Luwu dan memulihkan fungsi Bendungan Suplesi Radda.
Langkah-langkah konkret yang akan diambil oleh BBWS Pomjen masih dalam tahap perencanaan. Namun, komitmen untuk mencari solusi terbaik dan membantu masyarakat terdampak menjadi prioritas utama. Kerjasama antara Pemkab Luwu dan BBWS Pomjen diharapkan dapat menghasilkan solusi yang efektif dan berkelanjutan.
Pertemuan ini menandai langkah awal dalam upaya mengatasi dampak kerusakan Bendungan Suplesi Radda. Kerjasama yang erat antara pemerintah daerah dan instansi terkait sangat penting untuk memastikan keberhasilan upaya pemulihan dan pencegahan kerugian lebih lanjut bagi masyarakat Kabupaten Luwu.
Ke depannya, diperlukan kajian lebih lanjut untuk menentukan langkah-langkah strategis jangka panjang dalam pengelolaan Bendungan Suplesi Radda dan sistem irigasi di sekitarnya. Hal ini bertujuan untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang dan memastikan ketahanan pangan di Kabupaten Luwu.