Penjabat Gubernur Lampung Segera Keruk Sedimen Sungai Way Belau Pasca Banjir
Penjabat Gubernur Lampung, Samsudin, menyatakan akan segera melakukan pengerukan sedimen di Sungai Way Belau, Bandar Lampung, pasca banjir akibat hujan deras pada Jumat, 17 Januari 2024, yang juga menyebabkan kerusakan tanggul.
Banjir yang melanda sejumlah wilayah di Provinsi Lampung, termasuk Bandar Lampung, pada Jumat, 17 Januari 2024, akibat hujan deras, mendorong Penjabat (Pj) Gubernur Lampung, Samsudin, untuk segera mengambil tindakan. Ia menyatakan akan segera membantu pengerukan sedimen di Sungai Way Belau yang meluap dan menyebabkan banjir di beberapa daerah, salah satunya Pasar Ambon di Kecamatan Teluk Betung Barat.
Samsudin menjelaskan bahwa rencana pengerukan sedimen Sungai Way Belau telah disampaikan dan akan segera direalisasikan. Namun, tantangannya terletak pada lokasi sungai yang padat penduduk, sehingga proses pengerukan membutuhkan perencanaan matang untuk membawa alat berat ke lokasi.
Pemprov Lampung saat ini tengah mencari solusi terbaik untuk mengatasi kendala tersebut. "Kami masih mencari cara untuk mengeruk sedimentasi di Sungai Way Belau, sebab ini lokasinya padat penduduk dan masih mencari cara agar bisa membawa alat berat ke dalam sini," kata Samsudin dalam pernyataan resminya di Bandarlampung, Senin, 20 Januari 2024.
Selain pengerukan sedimen, Pemprov Lampung juga akan segera memperbaiki tanggul sungai yang rusak akibat banjir. Kerja sama dengan Balai Besar Sungai Mesuji Sekampung akan dilakukan untuk memastikan teknis pengerjaan yang tepat dan efisien. "Untuk upaya perbaikan dan penanggulangan akan dilakukan sesegera mungkin bersama Balai Besar Sungai Mesuji Sekampung. Ini akan kami bicarakan lebih lanjut teknisnya, untuk pengerukan sedimen serta perbaikan tanggul di aliran sungai," tambahnya.
Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Lampung juga akan berperan aktif dalam membangun dan menyelesaikan perbaikan infrastruktur sumber daya air untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang. Pemprov Lampung juga memastikan telah memberikan bantuan bagi masyarakat yang terdampak banjir, termasuk bantuan makanan dan peralatan kebersihan. Masyarakat juga telah bergotong royong membersihkan rumah masing-masing.
Kondisi masyarakat terdampak banjir telah dipastikan tertangani, dengan bantuan yang diberikan meliputi kebutuhan makanan dan peralatan. "Kondisi masyarakat tadi sudah dipastikan untuk ketersediaan makan dan peralatan lainnya, mereka sudah bergotong-royong membersihkan rumah, serta akan diberikan bantuan juga bagi masyarakat," ujar Samsudin.
Intensitas hujan tinggi pada 17 Januari 2024 telah mengakibatkan beberapa daerah di Lampung dilanda banjir. Luapan Sungai Way Belau menjadi salah satu penyebab utama banjir di Pasar Ambon, Bandar Lampung. Kejadian ini menyoroti pentingnya pengelolaan sungai dan infrastruktur untuk mencegah bencana serupa di masa depan.
Sebagai kesimpulan, penanganan pasca-banjir di Lampung fokus pada pengerukan sedimen Sungai Way Belau dan perbaikan infrastruktur. Kerjasama antar instansi pemerintah dan partisipasi masyarakat menjadi kunci keberhasilan upaya penanggulangan bencana dan pencegahan di masa mendatang.