Gubernur Lampung Usul Rapikan Bangunan di Sepadan Sungai untuk Atasi Banjir
Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal, mengusulkan perapian bangunan di sepadan sungai Bandarlampung sebagai solusi mengatasi banjir berulang yang disebabkan penyempitan aliran air.

Banjir kembali melanda Kota Bandarlampung pada Kamis (27/2), mengakibatkan beberapa rumah warga terdampak, terutama di Kelurahan Keteguhan dan Kelurahan Kedamaian. Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal, saat meninjau lokasi banjir pada Sabtu (1/3), menyatakan bahwa perapian bangunan di sepadan sungai dapat menjadi solusi efektif untuk mengatasi masalah banjir berulang ini. Langkah ini dinilai penting karena banyaknya bangunan di atas sepadan sungai telah menyempitkan jalur aliran air, sehingga menyebabkan air meluap saat curah hujan tinggi.
Menurut Gubernur, "Saya rasa Wali Kota Bandarlampung harus tegas mengenai pembangunan ataupun lokasi bangunan-bangunan yang ada di sepadan sungai agar dapat dirapikan ke depan." Ia menekankan perlunya tindakan tegas ini karena dampak yang fatal bagi warga sekitar yang terus-menerus mengalami kebanjiran. Beliau menambahkan, "Ini harus dirapikan karena berakibat fatal bagi warga sekitar dan kasihan juga mereka kebanjiran terus. Lihat saja kalau di sepadan sungai ada bangunan saat air deras tentu airnya meluap dan itu jadi penyebab banjir."
Meskipun beberapa lokasi yang terdampak banjir kali ini telah dilakukan pengerukan sedimentasi, Gubernur mengakui bahwa solusi tersebut tidak cukup. Beliau menjelaskan bahwa banjir di Bandarlampung juga dipengaruhi oleh debit air dari luar kota, sehingga diperlukan koordinasi yang baik antara pemerintah provinsi dan kabupaten sekitar. Hal ini disampaikannya setelah melakukan retret di Magelang bersama Wali Kota Bandarlampung dan meninjau lokasi banjir. "Semalam bersama Wali Kota kami baru selesai retret di Magelang dan tadi sudah keliling melihat lokasi banjir. Ternyata daerah yang terdampak ini ada daerah yang sudah dilakukan pengerukan sedimentasi pekan kemarin. Ternyata banjir yang terjadi di Bandarlampung ini tidak bisa ditangani sendiri sebab debit air juga bersumber dari luar kota jadi harus ada koordinasi yang baik antara kabupaten sekitar," tambahnya.
Solusi Komprehensif untuk Penanggulangan Banjir Bandarlampung
Gubernur juga menyoroti masalah sampah yang menyumbat aliran sungai dan air di Kota Bandarlampung. Beliau menekankan pentingnya peran serta masyarakat dalam membuang sampah pada tempatnya. "Sampah-sampah ini sudah kami bersihkan tadi, tapi memang ini harus diselesaikan bersama dengan komprehensif antara pemerintah pusat sebagai pemilik anggaran dan perencana, pemerintah provinsi serta kabupaten kota untuk menangani banjir ini," ujarnya. Pernyataan ini menekankan perlunya pendekatan komprehensif yang melibatkan berbagai pihak, termasuk pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten/kota, untuk mengatasi masalah banjir di Bandarlampung.
Perapian bangunan di sepadan sungai merupakan salah satu solusi yang diusulkan Gubernur untuk mengatasi masalah banjir. Langkah ini bertujuan untuk melebarkan jalur aliran air dan mencegah meluapnya air saat hujan deras. Selain itu, pembersihan sampah di sepanjang aliran sungai juga menjadi bagian penting dari solusi komprehensif ini. Kerja sama dan koordinasi yang baik antara berbagai pihak, termasuk masyarakat, sangat diperlukan untuk keberhasilan upaya penanggulangan banjir ini.
Pemerintah Provinsi Lampung menyadari bahwa penanganan banjir di Bandarlampung membutuhkan solusi yang terintegrasi. Tidak hanya fokus pada pengerukan sungai, tetapi juga pengaturan tata ruang dan kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan. Dengan pendekatan yang komprehensif dan kolaboratif, diharapkan masalah banjir di Bandarlampung dapat diatasi secara efektif dan berkelanjutan.
Peran Masyarakat dalam Penanggulangan Banjir
Selain peran pemerintah, partisipasi aktif masyarakat sangat penting dalam upaya penanggulangan banjir. Masyarakat diharapkan dapat berperan aktif dalam menjaga kebersihan lingkungan dengan membuang sampah pada tempatnya dan menghindari pembangunan di sepadan sungai. Kesadaran dan kepedulian masyarakat akan sangat membantu pemerintah dalam mengatasi masalah banjir ini.
Dengan kesadaran kolektif dan kerja sama yang solid antara pemerintah dan masyarakat, diharapkan banjir di Bandarlampung dapat diminimalisir dan kehidupan masyarakat dapat berjalan normal tanpa terganggu oleh bencana alam yang berulang ini. Pembangunan berkelanjutan yang memperhatikan aspek lingkungan juga perlu menjadi perhatian utama dalam perencanaan pembangunan di masa mendatang.
Langkah-langkah yang telah dan akan dilakukan pemerintah diharapkan dapat memberikan solusi jangka panjang untuk mengatasi masalah banjir di Bandarlampung. Koordinasi yang baik antara pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten/kota, serta partisipasi aktif masyarakat, merupakan kunci keberhasilan dalam penanggulangan banjir ini.
Kesimpulannya, penanganan banjir di Bandarlampung membutuhkan pendekatan yang komprehensif dan kolaboratif, melibatkan pemerintah dan masyarakat. Perapian bangunan di sepadan sungai, pembersihan sampah, dan koordinasi antar pemerintah daerah menjadi kunci dalam upaya penanggulangan banjir yang berkelanjutan.