Banjir Rendam Sejumlah Kecamatan di Bandarlampung, Warga Terdampak Mulai Bersihkan Lumpur
Hujan deras sejak Jumat malam hingga Sabtu dini hari menyebabkan banjir di beberapa kecamatan di Bandarlampung, Lampung, dengan ketinggian air mencapai sepinggang orang dewasa.

Banjir melanda sejumlah daerah di Kota Bandarlampung, Provinsi Lampung, pada Sabtu (22/2) dini hari. Hujan lebat yang mengguyur daerah tersebut sejak Jumat (21/2) pukul 20.00 WIB hingga Sabtu dini hari menyebabkan air sungai meluap dan menggenangi rumah-rumah warga. Banjir ini mengakibatkan kerugian materiil dan ketidaknyamanan bagi warga yang terdampak. Pemerintah Kota Bandarlampung telah menerjunkan tim untuk membantu warga terdampak.
Kecamatan-kecamatan yang terdampak banjir antara lain Panjang, Waykandis, Tanjungsenang, Bumi Waras, Labuhan Ratu, Langkapura, dan Kedaton. Ketinggian air bervariasi, dengan laporan warga yang menyebutkan ketinggian air mencapai semata kaki hingga sepinggang orang dewasa di beberapa titik. Akibatnya, banyak warga yang harus menyelamatkan barang-barang berharga mereka dari genangan air.
Akbar, seorang warga Bumi Waras, menuturkan bahwa air mulai masuk ke rumahnya sekitar pukul 01.30 WIB. "Air mulai masuk rumah sekitar pukul 01.30 WIB," kata Akbar. Ia menjelaskan bahwa hujan yang berlangsung lama membuat air sungai meluap dan memasuki jalan-jalan hingga rumah warga. "Kalau di dalam rumah ketinggian air saat ini sudah semata kaki karena mulai surut. Tapi semalam itu sudah sedengkul orang dewasa," tambahnya. Warga lainnya di Waylunik Kandis, Syahrul, juga mengalami hal serupa, dengan air mulai masuk rumahnya sekitar pukul 04.00 WIB.
Tanggapan Pemerintah Kota Bandarlampung
Pemerintah Kota (Pemkot) Bandarlampung bergerak cepat menanggapi bencana banjir ini. Wali Kota Bandarlampung, Eva Dwiana, menyatakan bahwa pihaknya telah menerjunkan tim penanggulangan bencana untuk membantu warga terdampak. Tim gabungan yang terdiri dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Pemadam Kebakaran, Satpol PP, dan Dinas Lingkungan Hidup dikerahkan untuk melakukan evakuasi dan membersihkan sisa-sisa banjir.
"Kami sudah perintahkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Pemadam Kebakaran, Satpol PP, dan Dinas Lingkungan Hidup membantu warga membersihkan sisa lumpur akibat bencana banjir," ujar Eva Dwiana dalam keterangan resminya. Tim tersebut tidak hanya membersihkan rumah-rumah warga, tetapi juga membersihkan sampah yang terbawa banjir dan menyumbat saluran drainase. "Sampah yang ada di saluran drainase semuanya harus diangkut, jangan sampai menyumbat arus air," tegasnya.
Pemkot Bandarlampung juga tengah mengupayakan bantuan bagi warga terdampak. Meskipun bantuan belum datang secara langsung pada Sabtu pagi, diharapkan bantuan akan segera disalurkan mengingat banyaknya wilayah yang terdampak banjir. Warga sendiri saat ini fokus membersihkan lumpur dan merapikan barang-barang yang terkena dampak banjir.
Kondisi terkini dan upaya penanggulangan
Saat ini, air di beberapa daerah yang terdampak banjir sudah mulai surut. Warga bergotong royong membersihkan sisa-sisa lumpur dan sampah yang tertinggal. Kondisi ini menunjukkan semangat kebersamaan warga dalam menghadapi musibah. Namun, upaya dari pemerintah daerah sangat dibutuhkan untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang.
Pembersihan saluran drainase secara berkala dan peningkatan sistem drainase kota menjadi hal penting yang perlu diperhatikan. Hal ini untuk memastikan agar air hujan dapat mengalir dengan lancar dan mencegah terjadinya genangan air yang dapat menyebabkan banjir. Selain itu, edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya menjaga kebersihan lingkungan juga perlu ditingkatkan.
Kejadian banjir ini menjadi pengingat pentingnya kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana alam. Baik pemerintah maupun masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan dan mempersiapkan langkah-langkah antisipasi untuk mengurangi dampak buruk dari bencana alam, khususnya banjir.
Kejadian ini juga menjadi sorotan akan pentingnya koordinasi antar instansi pemerintah dalam penanggulangan bencana. Respon cepat dan terkoordinasi dari Pemkot Bandarlampung patut diapresiasi, namun evaluasi dan peningkatan sistem penanggulangan bencana tetap diperlukan untuk menghadapi potensi bencana serupa di masa depan.