Banjir Bandarlampung: 79 Kelurahan Terendam, Ribuan Rumah Terdampak
Banjir di Bandarlampung pada 17 Januari 2024 telah merendam 79 kelurahan di 16 kecamatan, mengakibatkan 14.432 rumah terdampak, terutama di Kecamatan Panjang dan Teluk Betung Selatan; upaya penanganan dan bantuan kini tengah berlangsung.
Banjir yang melanda Kota Bandarlampung pada Jumat, 17 Januari 2024, telah mengakibatkan dampak signifikan terhadap kehidupan warga. Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bandarlampung, sebanyak 79 kelurahan di 16 kecamatan terdampak bencana ini.
Kepala Pelaksanaan BPBD Bandarlampung, Wakhidi, menyatakan bahwa data tersebut valid dan didapatkan setelah proses pengumpulan informasi menyeluruh pasca-banjir. Jumlah rumah yang terdampak cukup besar, mencapai 14.432 unit. Dua kecamatan mengalami dampak terparah, yaitu Panjang dan Teluk Betung Selatan.
Tim BPBD Bandarlampung masih terus melakukan pendataan terhadap fasilitas umum dan infrastruktur lain yang terdampak banjir. Mereka berkoordinasi dengan camat dan lurah di setiap wilayah untuk memastikan keakuratan data.
Upaya penanganan pasca-banjir melibatkan berbagai pihak. Petugas gabungan dari BPBD, pemadam kebakaran, TNI, Polri, dan instansi terkait lainnya bahu-membahu membantu warga membersihkan sisa-sisa banjir. Mereka tersebar di titik-titik lokasi banjir untuk membantu warga membersihkan lumpur dan sedimen dari rumah-rumah mereka.
Pemkot Bandarlampung juga turut serta dalam penanggulangan dampak banjir ini. Distribusi air bersih telah dilakukan kepada warga yang membutuhkan sejak hari pertama pasca-banjir. Hal ini dilakukan karena banyak sumur warga yang terendam dan rusak akibat banjir, sehingga akses air bersih menjadi sangat penting.
Penyaluran air bersih tersebut dilakukan berdasarkan permintaan warga. Pemerintah kota berkomitmen untuk memastikan kebutuhan dasar warga terdampak terpenuhi selama masa pemulihan pasca banjir. Ke depannya, evaluasi dan antisipasi terhadap potensi banjir serupa perlu dilakukan untuk meminimalisir dampak di masa mendatang.
Kejadian banjir ini menjadi pengingat pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana alam. Kerjasama antar instansi dan partisipasi aktif masyarakat sangat krusial dalam upaya mitigasi dan penanganan bencana. Semoga kejadian ini dapat menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak untuk mempersiapkan diri menghadapi potensi bencana serupa di kemudian hari.