Pemkot Bandarlampung Bersihkan Lumpur Pascabanjir, Tiga Warga Meninggal
Pemkot Bandarlampung gencar membersihkan lumpur dan sampah pascabanjir yang melanda sembilan kecamatan dan menewaskan tiga warga, serta menyalurkan bantuan.

Banjir yang melanda Kota Bandarlampung pada Jumat (21/2) malam hingga Sabtu (22/2) dini hari telah mengakibatkan tiga orang meninggal dunia dan sembilan kecamatan terendam. Hujan deras yang berlangsung selama kurang lebih tujuh jam menyebabkan sejumlah titik di Bandarlampung tergenang air bahkan hingga mencapai atap rumah warga. Pemerintah Kota (Pemkot) Bandarlampung langsung bergerak cepat melakukan berbagai upaya penanganan pascabencana ini.
Sekretaris Daerah Kota Bandarlampung, Iwan Gunawan, menyatakan bahwa Pemkot telah melakukan sejumlah langkah penanganan. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dikerahkan untuk membersihkan lumpur dan sampah di rumah-rumah warga yang terdampak. Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) bertugas menguras air di rumah warga dan menyalurkan air bersih.
Tidak hanya itu, Dinas Pekerjaan Umum (PU) juga ditugaskan untuk memperbaiki sejumlah tembok dan talud yang jebol akibat derasnya hujan. Camat dan Lurah juga diinstruksikan untuk turun langsung ke lokasi banjir guna membantu masyarakat dan mendistribusikan bantuan makanan. Walikota Bandarlampung, Eva Dwiana, meskipun sedang mengikuti kegiatan retrett kepala daerah di Magelang, tetap berkoordinasi secara intensif terkait penanganan pascabanjir ini.
Pemkot Bandarlampung Terus Berupaya Tangani Pascabanjir
Pembersihan lumpur dan sampah menjadi prioritas utama Pemkot Bandarlampung dalam penanganan pascabanjir. Dinas Lingkungan Hidup mengerahkan seluruh personil dan peralatan untuk membersihkan rumah-rumah warga yang terdampak. Proses pembersihan ini membutuhkan waktu dan kerja keras mengingat luasnya area yang terdampak dan banyaknya material yang harus dibersihkan. Selain itu, Pemkot juga fokus pada pemulihan infrastruktur yang rusak akibat banjir.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) bekerja sama dengan instansi terkait lainnya terus berupaya untuk memastikan keselamatan warga. Mereka melakukan evakuasi warga yang terjebak dan memberikan bantuan logistik. Proses evakuasi masih terus dilakukan di beberapa titik yang airnya masih menggenang. Tim SAR gabungan dari Basarnas dan kepolisian tetap siaga di lokasi untuk melakukan penyelamatan dan membantu warga yang membutuhkan.
Pemkot Bandarlampung juga memastikan ketersediaan air bersih bagi warga terdampak. Distribusi air bersih dilakukan secara bertahap dan difokuskan pada daerah yang paling membutuhkan. Bantuan makanan dan logistik lainnya juga terus disalurkan kepada warga yang terdampak banjir. Pemerintah berkomitmen untuk membantu warga terdampak hingga kembali pulih sepenuhnya.
Sembilan Kecamatan Terdampak Banjir
Berdasarkan data dari Polda Lampung, sembilan kecamatan di Kota Bandarlampung terdampak banjir. Banjir ini disebabkan oleh hujan deras yang berlangsung sejak Jumat malam pukul 21.00 WIB hingga Sabtu dini hari pukul 04.00 WIB. Intensitas hujan yang tinggi menyebabkan sungai-sungai meluap dan menggenangi pemukiman warga.
Di beberapa titik, ketinggian air mencapai atap rumah. Kondisi ini menyulitkan warga untuk menyelamatkan diri dan harta benda mereka. Tim SAR gabungan terus berupaya untuk melakukan evakuasi dan penyelamatan warga yang terjebak. Proses evakuasi masih berlangsung dan membutuhkan waktu mengingat kondisi lapangan yang masih tergenang air.
Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana alam. Pemkot Bandarlampung diharapkan dapat melakukan evaluasi dan mengambil langkah-langkah pencegahan agar kejadian serupa tidak terulang kembali di masa mendatang. Peningkatan infrastruktur dan sistem drainase menjadi hal yang perlu diperhatikan untuk mengurangi risiko banjir di masa depan.
Meskipun Pemkot Bandarlampung telah bekerja keras dalam penanganan pascabanjir, namun kejadian ini tetap menyisakan duka mendalam. Tiga warga meninggal dunia akibat banjir ini menjadi bukti betapa dahsyatnya bencana alam dan pentingnya kesiapsiagaan dalam menghadapinya. Semoga kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak untuk lebih peduli terhadap lingkungan dan meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana alam.