Banjir Bandarlampung: 23 Titik Terendam, Tiga Warga Meninggal
Hujan deras di Bandarlampung menyebabkan banjir di 23 titik, tiga warga meninggal dunia akibat longsor dan kecelakaan, BPBD kerahkan 100 personel untuk evakuasi.

Hujan deras yang mengguyur Kota Bandarlampung sejak Jumat (21/2) hingga Sabtu dini hari mengakibatkan banjir di 23 titik lokasi. Kejadian ini menyebabkan tiga warga meninggal dunia dan ratusan personel BPBD dikerahkan untuk melakukan evakuasi. Banjir terparah terjadi di Tanjung Senang, Kali Balau, dan Sepang Jaya.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Bandarlampung, Wakhidi, membenarkan adanya 23 titik lokasi yang terdampak banjir. "Berdasarkan laporan yang kami terima, sementara ini ada 23 titik lokasi yang terdampak dari hujan kemarin," ujar Wakhidi di Bandarlampung, Sabtu. Beliau menjelaskan bahwa intensitas hujan yang tinggi dan durasi yang cukup lama menjadi penyebab utama bencana ini.
Selain genangan air, peristiwa ini juga menimbulkan korban jiwa. Dua korban meninggal dunia di Tanjungkarang Barat akibat longsor dan tertimpa tembok, sementara satu korban lainnya meninggal di Campang Raya karena mobilnya terperosok ke selokan akibat memaksa menerjang arus banjir yang deras. BPBD masih terus mendata jumlah rumah yang terdampak banjir.
Banjir Parah di Beberapa Wilayah
Wakhidi menjelaskan bahwa beberapa wilayah terdampak cukup parah, terutama Tanjung Senang dan Sepang Jaya. "Di Tanjung Senang dan Sepang Jaya cukup parah, karena selain curah hujan yang tinggi waktunya juga cukup lama. Terlebih di Sepang Jaya ada talud yang roboh," jelasnya. Kerusakan infrastruktur seperti talud yang roboh memperparah dampak banjir di wilayah tersebut.
Lebih lanjut, Wakhidi menyebutkan bahwa lebih dari 100 personel BPBD telah diterjunkan untuk membantu warga yang terdampak. Tim fokus pada evakuasi warga yang terjebak banjir. "Personel kami sebar ke sejumlah wilayah terdampak banjir namun tetap harus prioritaskan evakuasi warga terlebih dahulu," tambahnya. Upaya evakuasi menjadi prioritas utama dalam penanganan bencana ini.
Proses pendataan rumah yang terdampak masih berlangsung. BPBD memastikan akan terus berupaya untuk membantu warga yang terdampak banjir dan memulihkan kondisi di wilayah yang terdampak.
Data Korban dan Rumah Terdampak
Sampai saat ini, data pasti mengenai jumlah rumah yang terdampak banjir masih dalam proses pendataan oleh BPBD. "Data pasti masih kami hitung. Tapi untuk lokasi sementara baru 23 lokasi banjir yang kami terima," kata Wakhidi. Proses pendataan ini penting untuk menentukan langkah-langkah selanjutnya dalam memberikan bantuan kepada warga yang membutuhkan.
Tiga korban jiwa akibat banjir ini terdiri dari dua korban di Tanjungkarang Barat yang tertimpa longsor dan tembok, serta satu korban di Campang Raya yang terbawa arus banjir saat mencoba menerobos genangan air yang deras dengan mobilnya. Kejadian ini menyoroti pentingnya kewaspadaan dan kepatuhan terhadap imbauan pemerintah saat terjadi bencana alam.
BPBD Kota Bandarlampung terus berupaya maksimal dalam penanganan bencana ini. Selain evakuasi, BPBD juga fokus pada pendataan dan penyaluran bantuan kepada warga yang terdampak. Semoga situasi dapat segera pulih dan masyarakat dapat kembali beraktivitas normal.