Banjir di Lampung: 13.000 Rumah Terendam, Dua Warga Meninggal
Hujan deras di Lampung mengakibatkan banjir di tujuh daerah, merendam lebih dari 13.000 rumah dan menyebabkan dua orang meninggal dunia, serta kerusakan infrastruktur yang signifikan.
Banjir melanda tujuh daerah di Provinsi Lampung akibat hujan deras pada Jumat, 17 Januari 2024. BPBD Lampung melaporkan dampak yang signifikan terhadap rumah warga, infrastruktur, dan lahan pertanian.
Analis Bencana BPBD Lampung, Wahyu Hidayat, menjelaskan bahwa intensitas hujan yang tinggi menyebabkan banjir di berbagai kabupaten dan kota. Dampak terparah terjadi di Kota Bandarlampung, dengan 13.187 rumah terendam di 124 kelurahan dari 20 kecamatan. Tragisnya, dua warga meninggal dunia akibat bencana ini.
Di Kabupaten Pesawaran, banjir merendam 268 rumah di delapan desa dari lima kecamatan. Selain itu, bencana ini mengakibatkan kerusakan infrastruktur, termasuk tiga talut yang runtuh, satu sekolah dasar terendam, satu jembatan putus, dan satu jalan yang terputus.
Di Kabupaten Pringsewu, banjir menggenangi rumah warga dan lahan sawah hingga setinggi 40-50 sentimeter di dua titik. Sementara di Kabupaten Pesisir Barat, lima rumah di pinggir sungai terendam banjir di dua titik.
Kabupaten Lampung Tengah juga terdampak dengan 79 rumah terendam di tiga titik, termasuk satu sekolah menengah atas. Banjir juga merendam 60 hektar sawah, memutus akses jalan di Kecamatan Bekri, dan merusak parah satu jembatan.
Di Kabupaten Lampung Timur, banjir di tujuh titik merendam 197 rumah dan 600 hektar sawah, serta memutus akses jalan. Terakhir, di Kabupaten Lampung Selatan, banjir melanda lima kecamatan dan 12 desa, merendam rumah warga dan memutus akses jalan.
BPBD Lampung terus berkoordinasi untuk meminimalisir dampak bencana dan telah mengajukan permohonan bantuan ke pemerintah pusat untuk mendapatkan dukungan peralatan dan logistik guna penanganan darurat bencana hidrometeorologi di Lampung.