Bandarlampung Ajukan Status Darurat Bencana Banjir ke Pemerintah Pusat
Pemerintah Kota Bandarlampung mengajukan status kedaruratan bencana banjir setelah hujan lebat pada 17 Januari 2024 mengakibatkan kerusakan infrastruktur dan kerugian warga di sembilan kecamatan.

Hujan deras mengguyur Kota Bandarlampung pada Jumat, 17 Januari 2024. Akibatnya? Banjir besar yang merendam 17 titik di sembilan kecamatan. Atas kejadian ini, Pemkot Bandarlampung langsung bertindak cepat. Mereka mengajukan status kedaruratan bencana banjir kepada Pemerintah Pusat.
Menurut Sekretaris Daerah Kota Bandarlampung, Iwan Gunawan, pengajuan status darurat ini dilakukan setelah rapat koordinasi internal. Pemkot telah mengeluarkan Surat Keputusan (SK) Kedaruratan sebagai dasar pengajuan. Keputusan ini diambil melihat dampak signifikan banjir yang terjadi.
Dampak Banjir Bandarlampung: Lebih dari sekadar genangan
Banjir di Bandarlampung bukan hanya merendam rumah warga. Infrastruktur jalan, fasilitas umum, dan berbagai sarana penting lainnya juga ikut rusak. Bayangkan, sembilan kecamatan terdampak! Kerusakan ini tentu membutuhkan penanganan serius dan cepat.
Mengapa Status Darurat Penting?
Pengajuan status kedaruratan bencana banjir ini sangat penting. Dengan status ini, Pemkot berharap Pemerintah Pusat akan segera menyalurkan bantuan. Bantuan tersebut sangat dibutuhkan untuk mempercepat pemulihan infrastruktur dan meringankan beban warga terdampak.
Upaya Pemkot Bandarlampung: Bantuan Sementara dan Pemulihan
Pemkot Bandarlampung tidak tinggal diam. Mereka telah menggunakan dana Belanja Tidak Terduga (BTT) sebesar Rp2 miliar untuk upaya pemulihan pasca-banjir. Dana tersebut digunakan untuk berbagai keperluan, mulai dari evakuasi warga, penyaluran logistik, hingga pengadaan peralatan penanganan bencana.
Kondisi Banjir di Bandarlampung
Hujan dengan intensitas tinggi dan durasi panjang pada 17 Januari 2024 menjadi penyebab utama banjir. Ketinggian air bervariasi, ada yang mencapai pinggang orang dewasa. Di Waylunik, bahkan ada kendaraan roda empat yang terbawa arus. Jalan Yos Sudarso menuju Kecamatan Panjang pun sempat sulit dilalui kendaraan roda dua dan empat.
Kesimpulan
Banjir besar di Bandarlampung menuntut respon cepat dan tepat. Dengan pengajuan status kedaruratan bencana, Pemkot berharap bantuan dari pemerintah pusat dapat segera terealisasi. Langkah ini diharapkan dapat mempercepat proses pemulihan dan membantu warga yang terdampak bencana alam ini.