Bandarlampung Usulkan Rp20 Miliar untuk Perbaikan Pascabanjir
Pemkot Bandarlampung mengajukan anggaran Rp20 miliar dari Belanja Tak Terduga (BTT) untuk memperbaiki infrastruktur yang rusak akibat banjir, meliputi drainase, talud, dan normalisasi sungai.
![Bandarlampung Usulkan Rp20 Miliar untuk Perbaikan Pascabanjir](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/11/000122.269-bandarlampung-usulkan-rp20-miliar-untuk-perbaikan-pascabanjir-1.jpg)
Banjir yang baru-baru ini melanda Kota Bandarlampung mengakibatkan kerusakan infrastruktur yang cukup signifikan. Menyikapi hal ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandarlampung bergerak cepat dengan mengajukan usulan anggaran perbaikan senilai Rp20 miliar. Usulan ini diajukan melalui pos Belanja Tak Terduga (BTT) dan ditujukan untuk mengembalikan fungsi infrastruktur kota yang terdampak.
Perbaikan Infrastruktur Prioritas
Menurut Sekretaris Daerah Kota Bandarlampung, Iwan Gunawan, dana tersebut akan dialokasikan untuk memperbaiki drainase, talud (siring), dan melakukan normalisasi sungai. "Kami sudah mengusulkan anggaran sekitar Rp20 miliar untuk perbaikan sarana dan prasarana usai banjir, namun yang dibutuhkan itu sekitar Rp10 miliar," ujar Iwan Gunawan dalam keterangannya di Bandarlampung, Senin (10/2).
Iwan menjelaskan bahwa usulan anggaran Rp20 miliar tersebut merupakan perkiraan awal. Setelah dilakukan survei dan penghitungan yang lebih detail, besaran anggaran yang dibutuhkan akan disesuaikan. Proses survei ini telah dilakukan untuk memastikan skala kerusakan dan kebutuhan perbaikan di setiap kecamatan.
"Yang kami perbaiki itu drainase di semua kecamatan. Kami sudah survei dan dihitung untuk kebutuhan perbaikan talud dan drainase yang rusak karena banjir. Nanti, hasil survei yang kami lakukan disesuaikan dengan anggaran yang diperlukan," jelasnya.
Target dan Tahapan Perbaikan
Pemkot Bandarlampung menargetkan pekerjaan perbaikan infrastruktur pascabanjir dimulai pada bulan Februari 2024. Beberapa proyek perbaikan bahkan sudah mulai dikerjakan. "Pekerjaan dimulai bulan ini, sedangkan lainnya sudah ada dikerjakan," tambah Iwan Gunawan.
Wali Kota Bandarlampung, Eva Dwiana, juga turut memberikan keterangan terkait upaya penanggulangan banjir. Pemkot fokus pada pemasangan talud dan perbaikan drainase, khususnya di daerah Panjang yang terdampak cukup parah. "Di kecamatan Panjang itu kami langsung buat talud dan memperbaiki drainasenya. Semua dilakukan agar aliran air kembali lancar dan mencegah genangan air saat hujan deras," kata Eva Dwiana.
Imbauan kepada Masyarakat
Selain upaya perbaikan infrastruktur, Pemkot Bandarlampung juga mengimbau masyarakat untuk berperan aktif dalam menjaga kebersihan lingkungan dan saluran air. Eva Dwiana menekankan pentingnya perencanaan yang matang dalam pembangunan rumah, terutama terkait sistem drainase dan pembuangan air.
"Jadi, kami harap jangan asal jadi rumahnya. Pastikan pembuangannya baik agar tidak mengganggu saluran air di lingkungan sekitarnya. Kami harap masyarakat dapat berperan aktif dalam menjaga kebersihan lingkungan dan saluran air," pesannya.
Kesimpulan
Bencana banjir yang melanda Bandarlampung menjadi momentum bagi Pemkot untuk meningkatkan kualitas infrastruktur dan kesadaran masyarakat. Dengan alokasi anggaran yang signifikan dan langkah-langkah perbaikan yang terencana, diharapkan kejadian serupa dapat diminimalisir di masa mendatang. Partisipasi aktif masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan juga menjadi kunci keberhasilan upaya penanggulangan banjir ini.