Basarnas Lampung Evakuasi Warga Terdampak Banjir Bandarlampung
Banjir bandang di Bandarlampung, Lampung, menyebabkan Basarnas menerjunkan dua tim penyelamat untuk mengevakuasi warga yang terjebak dan mencari korban hilang, dengan beberapa wilayah terdampak parah.

Hujan deras yang mengguyur Bandarlampung pada Jumat, 17 Januari 2024, mengakibatkan banjir besar yang menjebak warga di sejumlah wilayah. Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Lampung langsung merespon dengan sigap, menerjunkan dua tim evakuasi untuk membantu warga yang terdampak.
Respons Cepat Basarnas
"Dua tim sudah kami kerahkan untuk membantu evakuasi warga terdampak banjir di Bandarlampung," jelas Juru Bicara Basarnas Lampung, Deni Kurniawan, dalam keterangannya. Pencarian dan pertolongan ini dilakukan sebagai respon terhadap laporan warga yang terjebak dan satu laporan warga hanyut di Kecamatan Panjang. Setiap tim Basarnas terdiri dari delapan personel yang dilengkapi peralatan lengkap untuk operasi penyelamatan di air.
Wilayah Terdampak dan Korban Jiwa
Banjir terparah terjadi di Kecamatan Panjang, khususnya di daerah Waylunik dan sekitarnya. Camat Panjang, Hendry, melaporkan adanya korban jiwa akibat tersengat listrik dan hanyut terbawa arus. Proses evakuasi korban masih berlangsung. Selain Kecamatan Panjang, banjir juga melanda Pesawahan, Teluk Betung Selatan, Bumi Waras, dan Tanjung Gading. Jalan Yos Sudarso dan Jalan Sukarno-Hatta pun tergenang.
Kesaksian Warga dan Kondisi Banjir
Ukhti, warga Pesawahan, menceritakan bahwa banyak warga yang terjebak di rumah mereka dan mengungsi ke rumah warga lain yang berlantai dua. Ia mengatakan, banjir kali ini jauh lebih parah dibanding tahun-tahun sebelumnya. Ketinggian air bervariasi, ada yang mencapai setinggi pinggang orang dewasa. Bahkan, beberapa kendaraan roda empat terbawa arus di Waylunik, dan akses Jalan Yos Sudarso menuju Kecamatan Panjang sangat sulit dilalui kendaraan.
Kerusakan Infrastruktur
Selain kerugian materiil dan korban jiwa, banjir juga menyebabkan kerusakan infrastruktur. Jembatan gantung di lokasi wisata Sumur Putri dilaporkan hancur akibat luapan air dari Kali Akar. Basarnas tetap siaga di kantor untuk merespon laporan dan informasi selanjutnya.
Kesimpulan
Banjir bandang di Bandarlampung menjadi bukti perlunya kesiapsiagaan menghadapi bencana alam. Respon cepat Basarnas dalam mengevakuasi warga dan mencari korban hilang patut diapresiasi. Namun, kejadian ini juga menyoroti pentingnya infrastruktur yang lebih baik dan sistem peringatan dini untuk meminimalisir dampak bencana di masa mendatang.