BI dan Semen Padang Sulap Limbah Uang Kertas Jadi Bahan Bakar Ramah Lingkungan
Bank Indonesia (BI) Sumbar dan PT Semen Padang berkolaborasi mengolah limbah racik uang kertas menjadi bahan bakar alternatif, mendukung keberlanjutan lingkungan dan efisiensi energi.

Bank Indonesia (BI) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) dan PT Semen Padang mencetak sejarah baru dalam pengelolaan limbah. Kerja sama inovatif ini berhasil mengubah limbah racik uang kertas (LRUK) menjadi sumber energi alternatif untuk produksi semen. Inisiatif ini diluncurkan di Padang pada 8 Mei 2024, sebagai upaya nyata dalam pelestarian lingkungan dan pembangunan berkelanjutan.
Kepala BI Sumbar, Mohamad Abdul Majid Ikram, menjelaskan komitmen kuat BI terhadap pelestarian lingkungan. "BI sebagai bank sentral berkomitmen kuat terhadap pelestarian lingkungan dan pembangunan berkelanjutan," tegasnya. Inovasi ini tidak hanya mengurangi limbah, tetapi juga selaras dengan konsep zero waste landfill, sebuah konsep pengelolaan limbah yang bertujuan untuk meminimalisir pembuangan sampah ke tempat pembuangan akhir.
Langkah ini sejalan dengan kerangka BI Hijau yang meliputi kebijakan moneter hijau, makroprudensial hijau, dan sistem pembayaran hijau. BI sendiri akan bertanggung jawab atas pengangkutan LRUK ke PT Semen Padang menggunakan sumber daya internal untuk memastikan kelancaran proses dan mencegah penumpukan limbah.
Kerja Sama Inovatif Menuju Keberlanjutan
Direktur Operasional PT Semen Padang, Pri Gustari Akbar, menyambut positif kerja sama ini. Ia menekankan komitmen perusahaan terhadap praktik inovatif dan berkelanjutan. "Kami sangat antusias melihat dampak positif dari program ini terhadap komunitas dan lingkungan," ujarnya. Pemanfaatan LRUK sebagai bahan bakar alternatif mendukung strategi waste to energy (WtE) dan waste to product (WtP), mengubah sampah menjadi sumber energi dan produk bernilai.
PT Semen Padang telah melakukan riset yang menunjukkan nilai kalori LRUK sebesar 3.210 kilokalori per kilogram. Limbah ini dikategorikan sebagai limbah non-B3, sehingga aman digunakan sebagai bahan bakar alternatif dalam proses produksi semen. Langkah ini juga dinilai mampu mengurangi jejak karbon dan mendorong proses bisnis yang berkelanjutan.
Kerja sama ini merupakan bukti nyata komitmen bersama dalam pengelolaan lingkungan. Dengan mengolah limbah yang sebelumnya dianggap tidak berguna menjadi sumber energi, inisiatif ini memberikan kontribusi signifikan terhadap upaya pelestarian lingkungan dan efisiensi sumber daya.
BI dan Komitmen Hijau
Sebelumnya, BI telah menjalin kerja sama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) untuk mengembangkan praktik pengelolaan limbah yang ramah lingkungan. Hal ini menunjukkan komitmen BI yang kuat dalam menerapkan prinsip keberlanjutan dalam setiap operasionalnya. Dengan menggandeng berbagai pihak, BI berupaya untuk terus berinovasi dan mencari solusi terbaik dalam mengatasi permasalahan lingkungan.
Inisiatif ini juga diharapkan dapat menginspirasi berbagai pihak untuk turut serta dalam upaya pelestarian lingkungan. Dengan kolaborasi dan inovasi, pengelolaan limbah dapat diubah menjadi peluang untuk menciptakan nilai tambah dan mendukung pembangunan berkelanjutan. Langkah ini menjadi contoh nyata bagaimana sektor swasta dan pemerintah dapat bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama.
Kesimpulan
Kerja sama antara BI dan PT Semen Padang dalam mengolah limbah racik uang kertas menjadi bahan bakar alternatif merupakan langkah maju yang signifikan dalam upaya pelestarian lingkungan dan efisiensi energi. Inisiatif ini tidak hanya mengurangi limbah, tetapi juga menunjukkan komitmen kuat kedua belah pihak terhadap pembangunan berkelanjutan dan inovasi ramah lingkungan. Semoga kolaborasi ini dapat menginspirasi sektor lain untuk menerapkan praktik serupa.