BI Kepri Dorong Ekonomi Syariah Lewat KURMA 2025: Sinergi Akselerasi Pertumbuhan
Bank Indonesia Kepri menggelar KURMA 2025 untuk memperkuat ekonomi syariah dan digitalisasi sistem pembayaran di Kepulauan Riau, dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi 4,8-5,6 persen.

Bank Indonesia (BI) Kepulauan Riau (Kepri) menggelar Kepulauan Riau Ramadan Fair (KURMA) 2025, sebuah agenda tahunan yang bertujuan untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi syariah di wilayah tersebut. Kegiatan ini berlangsung dari 10 hingga 16 Maret 2025 di Tanjungpinang dan berlanjut di Batam dari 17 hingga 23 Maret 2025. KURMA 2025 bukan hanya pameran, tetapi juga wadah untuk meningkatkan literasi ekonomi syariah dan mendorong digitalisasi sistem pembayaran.
Pembukaan KURMA 2025 dilakukan oleh Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon, bersama Gubernur Kepri, Ansar Ahmad, dan pejabat terkait lainnya. Dalam sambutannya, Menteri Fadli Zon mengapresiasi potensi besar Kepri dalam mengembangkan ekonomi halal yang inklusif, mengingat Kepri sebagai melting pot budaya. Sementara itu, Kepala Perwakilan BI Kepri, Rony Widijarto P., menekankan pentingnya penguatan ekonomi syariah dan digitalisasi untuk mengatasi disparitas pertumbuhan ekonomi antarwilayah di Kepri.
Proyeksi pertumbuhan ekonomi Kepri pada tahun 2025 cukup menjanjikan, yaitu di kisaran 4,8 hingga 5,6 persen, melampaui rata-rata nasional. Namun, tantangan masih ada, dan KURMA 2025 diharapkan menjadi solusi untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi yang lebih merata dan berkelanjutan. Inisiatif ini juga sejalan dengan upaya pemerintah pusat dalam mengembangkan ekonomi syariah nasional.
Penguatan Ekosistem Ekonomi Syariah Kepri
Gubernur Kepri, Ansar Ahmad, menyatakan bahwa Kepri terus berupaya memperkuat ekosistem ekonomi syariah melalui berbagai program. Hal ini meliputi pengembangan Halal Center, inkubasi usaha halal melalui Himpunan Ekonomi Bisnis Pesantren (HEBITREN), dan transformasi koperasi konvensional menjadi koperasi modern berbasis syariah melalui Koperasi Pondok Pesantren (Kopontren). Langkah-langkah ini menunjukkan komitmen serius pemerintah daerah dalam mendukung pertumbuhan ekonomi syariah.
Deputi Direktur Promosi dan Kerja Sama Strategis KNEKS, Inza Putra, menambahkan bahwa KURMA 2025 bertujuan untuk meningkatkan literasi ekonomi syariah dan mengintegrasikan industri halal, pariwisata, dan digitalisasi sistem pembayaran. Integrasi ini diharapkan dapat menciptakan sinergi yang kuat untuk mendorong pertumbuhan ekonomi syariah yang lebih inklusif dan berkelanjutan.
BI Kepri juga menekankan pentingnya kolaborasi dan inovasi dalam mengembangkan ekonomi syariah di Kepri. Kerja sama antarpemangku kepentingan, baik pemerintah, lembaga keuangan, maupun pelaku usaha, menjadi kunci keberhasilan dalam mewujudkan Kepri sebagai pusat ekonomi syariah yang maju.
Program Unggulan KURMA 2025
KURMA 2025 menawarkan berbagai program unggulan untuk meningkatkan inklusivitas dan daya saing ekonomi syariah. Beberapa di antaranya adalah:
- Business Matching UMKM Syariah
- Bazar Ramadhan
- Layanan Sertifikasi Halal
- Sosialisasi Zakat, Infaq, Sedekah, dan Wakaf (ZISWAF)
- Festival Fashion Show
- Bedah Buku
- Seminar ekonomi syariah
- Kompetisi Nasyid, Azan, Dai Cilik, Cerdas Cermat, dan Mewarnai
Salah satu program unggulan yang menarik perhatian adalah peluncuran QRIS 1000 Masjid. Program ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi transaksi keuangan sosial syariah dengan memanfaatkan QRIS untuk pembayaran ZISWAF secara digital. Digitalisasi ini diharapkan dapat mempermudah pengelolaan dan penyaluran ZISWAF.
Digitalisasi sebagai Kunci Pertumbuhan Berkelanjutan
KURMA 2025 juga merupakan bagian dari rangkaian program menuju Festival Ekonomi Syariah (FESyar) 2025. Kegiatan ini menunjukkan komitmen BI Provinsi Kepri dalam memperkuat infrastruktur ekonomi syariah dan mendorong digitalisasi sebagai kunci pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Dengan berbagai program dan inisiatif yang ditawarkan, KURMA 2025 diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi syariah di Kepulauan Riau.
Sebagai penutup, KURMA 2025 merupakan bukti nyata komitmen bersama untuk mengembangkan ekonomi syariah di Kepri, menciptakan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, serta memperkuat posisi Kepri dalam peta ekonomi syariah nasional.