Sukses! KURMA 2025 di Kepri Catat Transaksi UMKM Rp2,3 Miliar
Kepulauan Riau Ramadhan Fair (KURMA) 2025 sukses meningkatkan transaksi UMKM hingga Rp2,3 miliar, naik 100 persen dari tahun sebelumnya, sekaligus mendorong ekonomi syariah di Kepri.

Kepulauan Riau Ramadhan Fair (KURMA) 2025 yang berlangsung di Tanjungpinang dan Batam berhasil mencatatkan total transaksi penjualan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) mencapai angka fantastis, yaitu Rp2,3 miliar. Acara yang digelar dari tanggal 10 hingga 23 Maret ini menunjukkan peningkatan signifikan sebesar 100 persen dibandingkan tahun 2024 yang hanya mencapai Rp1 miliar. Hal ini menunjukkan dampak positif dari sinergi Bank Indonesia (BI) Kepri dalam memajukan ekonomi syariah di wilayah tersebut.
Kepala KPw BI Kepri, Rony Widijarto P., menjelaskan bahwa KURMA 2025 merupakan wadah kolaborasi untuk mendorong berbagai aspek ekonomi syariah, termasuk penguatan industri halal, UMKM halal, ekspor halal, keuangan syariah, dan dana sosial syariah. "Capaian transaksi yang meningkat 100 persen merupakan wujud dari kemajuan tersebut," ujarnya di Batam, Sabtu lalu. Keberhasilan ini menjadi bukti nyata dari upaya bersama dalam mengembangkan ekonomi syariah di Kepulauan Riau.
KURMA 2025 tidak hanya fokus pada transaksi UMKM, tetapi juga mencakup berbagai kegiatan lain yang mendukung pengembangan ekonomi syariah. Kegiatan business matching pembiayaan, misalnya, berhasil mencatatkan pendanaan sebesar Rp2,19 miliar. Selain itu, BI Kepri juga meluncurkan 1.000 QRIS Masjid untuk meningkatkan efisiensi transaksi Zakat, Infak, Sedekah, dan Wakaf (ZISWAF) secara digital di seluruh masjid di Kepri.
Peningkatan Transaksi dan Dukungan Ekonomi Syariah
Wakil Gubernur Kepri, Nyanyang Haris Pratamura, yang turut hadir dalam acara penutupan KURMA 2025, memberikan apresiasi atas keberhasilan acara tersebut. Beliau menekankan bahwa KURMA 2025 bukan hanya sekadar ajang ekonomi, tetapi juga berperan penting dalam mendukung sektor pariwisata Kepri. "Transaksi KURMA 2025 sebesar Rp2,3 miliar, dengan Rp2,2 miliar menggunakan QRIS dan Rp100 juta dengan uang tunai. Ini menunjukkan efisiensi ekonomi serta daya beli masyarakat Kepri yang tetap tinggi," katanya. Hal ini menunjukkan kepercayaan masyarakat terhadap sistem pembayaran digital dan juga daya beli yang masih kuat.
Lebih lanjut, Wakil Gubernur juga menekankan pentingnya kolaborasi antara Pemerintah Provinsi Kepri, BI, dan perbankan dalam memperkuat UMKM dan ekosistem ekonomi syariah di Kepri. Kolaborasi ini menjadi kunci keberhasilan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif di wilayah tersebut. Keberhasilan KURMA 2025 menjadi bukti nyata dari sinergi tersebut.
KURMA 2025 juga diisi dengan berbagai kegiatan lain yang mendukung pengembangan ekonomi dan keuangan syariah. Seminar Ekonomi dan Keuangan Syariah, misalnya, diikuti oleh 100 peserta dengan tingkat pemahaman mencapai 81,79 persen. Selain itu, ada juga bedah buku, Gerakan Sadar Wakaf yang berhasil mengumpulkan dana Rp51 juta, talkshow sertifikasi halal, fashion show syariah, dan penerbitan 26 sertifikat halal baru.
Dampak Positif KURMA 2025 bagi Ekosistem Ekonomi Syariah Kepri
Dengan berbagai kegiatan dan capaian yang signifikan, KURMA 2025 diharapkan dapat semakin memperkuat ekosistem ekonomi syariah di Kepri. Peningkatan transaksi UMKM, pendanaan dari business matching, dan peluncuran QRIS Masjid merupakan beberapa contoh nyata dari dampak positif acara ini. Selain itu, berbagai kegiatan edukasi dan sosialisasi juga turut berkontribusi dalam meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat tentang ekonomi syariah.
Keberhasilan KURMA 2025 tidak hanya berdampak pada peningkatan ekonomi, tetapi juga pada sektor pariwisata Kepri. Acara ini mampu menarik minat pengunjung dan pelaku usaha, sehingga memberikan kontribusi positif bagi perekonomian daerah. Dengan kolaborasi yang kuat antara berbagai pihak, diharapkan KURMA dapat terus berkembang dan memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat Kepri di tahun-tahun mendatang.
Secara keseluruhan, KURMA 2025 telah menunjukkan keberhasilannya dalam mendorong pertumbuhan ekonomi syariah di Kepulauan Riau. Peningkatan transaksi UMKM, kegiatan business matching yang sukses, dan berbagai program edukasi menunjukkan komitmen yang kuat dalam membangun ekosistem ekonomi syariah yang berkelanjutan dan inklusif di wilayah tersebut. Keberhasilan ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi daerah lain dalam mengembangkan ekonomi syariah di Indonesia.