Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Artikel ini ditulis oleh
R
Reporter
  • Redaksi Merdeka
Disclaimer

Artikel ini ditulis ulang menggunakan artificial intelligence (AI). Jika ada kesalahan dalam konten, mohon laporkan ke redaksi.

DBS: Pasar Modal Indonesia Hadapi Tantangan Awal 2025, Tapi Ada Peluang!
DBS: Pasar Modal Indonesia Hadapi Tantangan Awal 2025, Tapi Ada Peluang!

DBS memprediksi pasar modal Indonesia akan mengalami kesulitan di awal 2025 akibat kebijakan perdagangan Trump, namun peluang pertumbuhan ekonomi domestik tetap ada berkat diversifikasi dan potensi pasar regional.

Investasi
Kebijakan Tarif AS: Rupiah Diprediksi Tertekan Berat
Kebijakan Tarif AS: Rupiah Diprediksi Tertekan Berat

Kebijakan tarif baru Amerika Serikat berpotensi menekan nilai tukar rupiah secara signifikan, hingga diperkirakan mencapai Rp16.900 per dolar AS.

#planetantara
Uji Coba Ekonomi RI: Menjaga Stabilitas di Tengah Gejolak Global
Uji Coba Ekonomi RI: Menjaga Stabilitas di Tengah Gejolak Global

Pasar saham Indonesia dan nilai tukar rupiah tengah tertekan, namun fondasi ekonomi Indonesia dinilai masih kuat dan mampu menghadapi tantangan global dengan strategi tepat dan kerjasama semua pihak.

Sumber Antara
BI: Ruang Penurunan BI-Rate Masih Terbuka di 2025, Namun Dinamika Global Jadi Pertimbangan
BI: Ruang Penurunan BI-Rate Masih Terbuka di 2025, Namun Dinamika Global Jadi Pertimbangan

Bank Indonesia (BI) masih melihat potensi penurunan suku bunga acuan (BI-Rate) tahun ini, meskipun perkembangan ekonomi global perlu dipertimbangkan.

#planetantara
BI Diperkirakan Pertahankan Suku Bunga Acuan di Level 5,75 Persen
BI Diperkirakan Pertahankan Suku Bunga Acuan di Level 5,75 Persen

Kepala Ekonom PermataBank memperkirakan BI akan mempertahankan BI-Rate di level 5,75 persen pada RDG Maret 2025, meskipun ada ketidakpastian global dan penurunan IHSG.

#planetantara
Rupiah Melemah: Tren Proteksionisme Global dan Faktor Domestik Jadi Biang Keladi
Rupiah Melemah: Tren Proteksionisme Global dan Faktor Domestik Jadi Biang Keladi

Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS mencapai 0,27 persen disebabkan oleh tren proteksionisme global dan sentimen domestik, terutama terkait pertumbuhan ekonomi dan kebijakan fiskal.

#planetantara