Biddokkes Polda Sulut Berikan Layanan Kesehatan Gratis untuk Korban Banjir Manado
Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokkes) Polda Sulut mendirikan posko kesehatan keliling untuk memberikan layanan medis gratis kepada warga Manado yang terdampak banjir.

Banjir yang melanda Kota Manado beberapa waktu lalu telah menimbulkan dampak yang signifikan terhadap kesehatan masyarakat. Sebagai bentuk respon cepat dan kepedulian terhadap warga yang terdampak, Bidang Dokkes Polda Sulawesi Utara (Sulut) bergerak cepat memberikan layanan kesehatan mobile atau keliling kepada para pengungsi. Layanan ini diberikan secara gratis dan menjangkau beberapa lokasi pengungsian di Kota Manado. Aksi ini menunjukkan komitmen Polri dalam membantu masyarakat yang sedang kesulitan.
Sebanyak 16 tenaga medis tergabung dalam dua tim kesehatan diterjunkan oleh Biddokkes Polda Sulut. Mereka menggunakan sarana dan prasarana ambulan milik Bidang Dokkes untuk menjangkau lokasi-lokasi yang terdampak banjir dan sulit diakses. Layanan kesehatan ini diberikan secara langsung kepada warga yang membutuhkan pertolongan medis akibat bencana alam tersebut. Kecepatan respon dan jangkauan layanan menjadi poin penting dalam penanganan kesehatan pasca-banjir.
Kabid Humas Polda Sulut, AKBP Alamsyah P. Hasibuan, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan wujud kepedulian Polri terhadap masyarakat yang tertimpa musibah. "Dengan menggunakan sarana prasarana ambulan milik Bidang Dokkes, personel melaksanakan pelayanan kesehatan di sejumlah tempat yang terdampak banjir di Manado," kata AKBP Alamsyah P. Hasibuan dalam keterangannya di Manado, Minggu. Hal ini menunjukkan bahwa Polri tidak hanya bertugas dalam penegakan hukum, tetapi juga berperan aktif dalam memberikan bantuan kemanusiaan.
Layanan Kesehatan Gratis di Lokasi Pengungsian
Tim kesehatan Biddokkes Polda Sulut mendirikan posko kesehatan di beberapa titik lokasi pengungsian. Salah satu lokasi yang menjadi fokus pelayanan adalah Kelurahan Malendeng, tepatnya di bekas Kantor Pengadilan Agama. Selain itu, tim juga memberikan pelayanan di Kelurahan Komo Luar dan Kelurahan Tikala Lingkungan 3. Pemilihan lokasi ini didasarkan pada jumlah pengungsi dan aksesibilitas ke lokasi tersebut.
Layanan kesehatan yang diberikan meliputi pengobatan gratis dan pemberian obat-obatan. Warga yang terdampak banjir dapat langsung mendapatkan perawatan medis tanpa dipungut biaya. Jenis pengobatan yang diberikan disesuaikan dengan kondisi kesehatan masing-masing warga, mulai dari penyakit ringan hingga penyakit yang membutuhkan penanganan khusus. Ketersediaan obat-obatan juga menjadi bagian penting dari layanan kesehatan ini.
AKBP Alamsyah P. Hasibuan menambahkan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya pencegahan penyakit pasca-banjir. "Kegiatan ini sebagai salah satu bentuk kepedulian Polri melalui Bidang Dokkes Polda Sulut terhadap korban banjir dengan memberikan layanan kesehatan," ujarnya. Hal ini menunjukkan bahwa Polri memiliki perencanaan yang matang dan terintegrasi dalam menangani dampak bencana, termasuk aspek kesehatan.
Pihaknya juga mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap potensi penyakit yang dapat muncul setelah banjir. Beberapa penyakit yang perlu diwaspadai antara lain infeksi saluran pernapasan, penyakit kulit, dan demam berdarah. Pencegahan dan penanganan dini sangat penting untuk meminimalisir dampak kesehatan yang lebih luas.
Pentingnya Kesiapsiagaan Kesehatan Pasca Bencana
Kejadian banjir di Manado ini menyoroti pentingnya kesiapsiagaan dalam bidang kesehatan, khususnya dalam menghadapi bencana alam. Respon cepat dan terkoordinasi dari Biddokkes Polda Sulut patut diapresiasi. Keberadaan layanan kesehatan mobile sangat membantu warga yang kesulitan mengakses layanan kesehatan di tengah kondisi darurat.
Ke depan, diharapkan adanya peningkatan kerjasama antar instansi terkait dalam penanganan kesehatan pasca bencana. Koordinasi yang baik akan memastikan efektivitas dan efisiensi dalam memberikan layanan kesehatan kepada masyarakat yang membutuhkan. Pencegahan penyakit dan edukasi kesehatan kepada masyarakat juga perlu ditingkatkan untuk mengurangi risiko kesehatan pasca bencana.
Selain itu, perlu juga dilakukan evaluasi terhadap sistem penanganan bencana, termasuk aspek kesehatan. Evaluasi ini akan membantu dalam menyusun strategi dan rencana yang lebih baik dalam menghadapi kejadian serupa di masa mendatang. Hal ini penting untuk memastikan keselamatan dan kesehatan masyarakat selalu terjaga.
Secara keseluruhan, tindakan cepat Biddokkes Polda Sulut dalam memberikan layanan kesehatan kepada korban banjir Manado merupakan contoh nyata kepedulian dan tanggung jawab institusi kepolisian dalam membantu masyarakat. Semoga kejadian ini dapat menjadi pelajaran berharga untuk meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana alam di masa depan.