Dinkes Lampung Sediakan Layanan Kesehatan untuk Korban Banjir
Dinas Kesehatan Provinsi Lampung mendirikan posko kesehatan di berbagai lokasi untuk memberikan layanan medis kepada warga yang terdampak banjir di sejumlah kabupaten dan kota.

Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Lampung bergerak cepat memberikan layanan kesehatan kepada masyarakat yang terdampak banjir di berbagai wilayah. Kabar ini disampaikan langsung oleh Kepala Dinkes Provinsi Lampung, Edwin Rusli, pada Rabu, 22 Januari 2024 di Bandarlampung. Banjir yang melanda beberapa kabupaten dan kota di Provinsi Lampung telah mendorong Dinkes untuk segera mengambil tindakan.
Langkah cepat ini dilakukan sebagai respon atas laporan yang diterima Dinkes Provinsi Lampung mengenai dampak banjir terhadap kesehatan warga. Dinkes kabupaten dan kota yang terdampak telah aktif memberikan pelayanan kesehatan. Posko kesehatan didirikan di sejumlah titik lokasi bencana banjir untuk menjangkau masyarakat yang membutuhkan pertolongan medis.
Di Kota Bandarlampung sendiri, tujuh puskesmas dan kecamatan telah mendirikan posko kesehatan. Puskesmas-puskesmas tersebut tetap memantau kondisi kesehatan warga pasca-banjir. Tujuh puskesmas yang dimaksud adalah Puskesmas Way Halim 2, Puskesmas Kedaton, Puskesmas Pasar Ambon, Puskesmas Bakung, Puskesmas Palapa, dan Puskesmas Kampung Sawah. Masyarakat yang mengalami masalah kesehatan dapat langsung mendapatkan penanganan medis di posko-posko tersebut.
Data dari Dinkes Provinsi Lampung per Minggu, 19 Januari 2024, menunjukkan berbagai keluhan kesehatan warga yang terdampak banjir. Puskesmas Way Halim 2, misalnya, menangani empat warga dengan keluhan batuk pilek (2 orang), gatal-gatal (1 orang), dan gangguan pencernaan (1 orang). Sementara itu, Puskesmas Kedaton belum menerima laporan kasus kesehatan hingga saat itu.
Puskesmas Pasar Ambon melayani 17 warga dengan keluhan beragam, antara lain myalgia (nyeri otot), hipertensi, dispepsia, gatal-gatal, dan pusing. Puskesmas Bakung mencatat 46 warga yang terdampak banjir dengan berbagai keluhan seperti myalgia, hipertensi, maag, diare, gatal-gatal, gangguan telinga, dan lainnya. Puskesmas Palapa menangani 30 pasien dengan keluhan hipertensi, myalgia, dispepsia, batuk pilek, gatal-gatal, dan luka. Sedangkan Puskesmas Kampung Sawah belum menerima pasien.
Dengan tersedianya posko-posko kesehatan ini, diharapkan warga terdampak banjir di Provinsi Lampung dapat segera mendapatkan akses layanan kesehatan yang dibutuhkan. Kecepatan respon dan kesiapsiagaan Dinkes Lampung dalam menangani dampak kesehatan akibat bencana banjir ini patut diapresiasi. Pemantauan kesehatan pasca-banjir terus dilakukan untuk mencegah meluasnya dampak buruk terhadap kesehatan masyarakat.
Dinkes Provinsi Lampung berkomitmen untuk memastikan kesehatan masyarakat tetap terjaga, terutama bagi mereka yang terdampak bencana alam seperti banjir. Layanan kesehatan yang cepat dan responsif menjadi kunci dalam meminimalisir dampak kesehatan yang lebih luas. Layanan kesehatan ini membantu memulihkan kesehatan warga dan menjamin kesehatan masyarakat pasca bencana.