BMKG Ingatkan Warga, Angin Puting Beliung Gorontalo Pernah Terjadi di Lokasi Sama Tahun 90-an
BMKG Gorontalo peringatkan potensi angin puting beliung di tengah kondisi peralihan. Warga diimbau waspada setelah insiden serupa pernah terjadi di masa lalu.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Provinsi Gorontalo mengeluarkan peringatan dini kepada masyarakat setempat. Peringatan ini terkait potensi terjadinya angin puting beliung di tengah kondisi cuaca peralihan saat ini. Fenomena ini sangat mungkin terjadi dan memerlukan kewaspadaan tinggi dari seluruh elemen masyarakat.
Peringatan ini menyusul insiden angin kencang yang baru-baru ini melanda Kecamatan Ponelo Kepulauan, Gorontalo Utara. Meskipun BMKG belum dapat mengonfirmasi apakah kejadian tersebut adalah angin puting beliung atau angin kencang biasa, potensi terjadinya angin puting beliung tetap sangat tinggi. Masyarakat diimbau untuk selalu memantau informasi cuaca terkini dari sumber resmi.
Kejadian di Ponelo Kepulauan pada pukul 15.30 WITA tersebut telah menimbulkan kerugian signifikan. Kepala Desa Ponelo, Tommy Buheli, melaporkan bahwa bencana ini menyebabkan kerusakan parah pada sejumlah bangunan dan fasilitas umum. Insiden ini juga sempat menimbulkan kepanikan di kalangan warga setempat.
Peringatan BMKG dan Kondisi Peralihan Cuaca
Prakirawan Cuaca BMKG Provinsi Gorontalo, Naufal Pramudya Irawan, menegaskan bahwa potensi angin puting beliung sangat memungkinkan terjadi dalam kondisi peralihan cuaca saat ini. Kondisi peralihan seringkali ditandai dengan perubahan pola angin dan pembentukan awan kumulonimbus yang dapat memicu fenomena ekstrem. Oleh karena itu, kewaspadaan masyarakat harus ditingkatkan.
Meskipun demikian, BMKG masih belum bisa mengonfirmasi secara pasti apakah fenomena yang terjadi di Kecamatan Ponelo Kepulauan, Gorontalo Utara, merupakan angin puting beliung atau hanya angin kencang biasa. Data dan analisis lebih lanjut masih diperlukan untuk memastikan jenis kejadian tersebut. Namun, peringatan dini tetap relevan mengingat karakteristik cuaca saat ini.
Masyarakat di seluruh wilayah Gorontalo diimbau untuk selalu mempersiapkan diri menghadapi kemungkinan cuaca ekstrem. Langkah-langkah mitigasi sederhana, seperti mengamankan benda-benda yang mudah terbawa angin dan memangkas pohon yang rawan tumbang, dapat membantu mengurangi risiko. Informasi dari BMKG harus menjadi acuan utama dalam mengambil tindakan pencegahan.
Dampak Bencana di Ponelo Kepulauan
Kepala Desa Ponelo, Tommy Buheli, telah berhasil mengumpulkan data mengenai dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat bencana angin di wilayahnya. Kerugian ditaksir mencapai lebih dari Rp300 juta. Angka ini mencakup kerusakan parah pada satu bangunan home stay milik pemerintah yang roboh total atau mengalami kerusakan sangat berat.
Angin yang menggulung dengan dahsyat mengangkat bangunan home stay tersebut ke atas, kemudian menjatuhkannya berkeping-keping. Sarana sanitasi berbasis masyarakat (pamsimas) yang berada berdekatan juga mengalami kerusakan serupa. Selain itu, sebanyak enam rumah warga mengalami kerusakan sedang, terutama pada bagian atap yang terhempas angin kencang.
Seorang warga Dusun Ponelo Satu, Yahya Usman (69), mengalami cedera ringan akibat tertimpa reruntuhan bangunan home stay. Beruntung, sebagian badannya masuk ke jendela rumah, sehingga hanya bagian kaki yang terkena reruntuhan. Saat ini, penghuni rumah yang rusak telah mengungsi ke rumah keluarga terdekat untuk sementara waktu.
Bencana ini sempat membuat warga panik karena terjadi sangat tiba-tiba, disertai suara riuh angin yang menggulung tepat di tepi pantai. Dua unit lampu jalan dan tiga unit lampu penerangan lapangan serta taman desa juga mengalami kerusakan berat. Kejadian ini mengingatkan warga akan fenomena serupa yang pernah terjadi di lokasi yang sama pada tahun 90-an.
Respons dan Kondisi Terkini
Pemerintah Desa Ponelo telah melaporkan dampak bencana ini kepada pemerintah kecamatan. Laporan tersebut bertujuan agar penanganan tanggap darurat bencana dapat segera dilakukan. Koordinasi antarpihak sangat penting untuk memastikan bantuan dan perbaikan dapat segera disalurkan kepada warga yang terdampak.
Saat ini, kondisi di Wilayah Ponelo Kepulauan dilaporkan sudah aman dan kondusif. Angin dan hujan telah reda, memungkinkan warga untuk kembali beraktivitas. Sebagian besar warga yang sempat mengungsi juga telah kembali ke rumah masing-masing, meskipun beberapa masih harus menghadapi dampak kerusakan yang terjadi.
Meskipun kondisi telah membaik, pengalaman ini menjadi pengingat penting akan ancaman cuaca ekstrem. Pemerintah daerah dan masyarakat perlu terus meningkatkan kesiapsiagaan dan kapasitas mitigasi bencana. Edukasi mengenai tanda-tanda awal cuaca ekstrem dan langkah-langkah penyelamatan diri menjadi krusial untuk meminimalisir risiko di masa mendatang.