BMKG Peringatkan Potensi Pasang Maksimum saat Arus Mudik 29 Maret 2025
BMKG memperingatkan potensi pasang maksimum hingga 60 cm di pelabuhan pada 29 Maret 2025, berpotensi mengganggu arus mudik Lebaran 2025.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memberikan peringatan dini kepada masyarakat akan potensi gelombang pasang maksimum yang diperkirakan terjadi pada Sabtu, 29 Maret 2025. Peringatan ini disampaikan menyusul prediksi pasang maksimum yang dapat mencapai 60 cm dan berpotensi mengganggu kelancaran arus mudik Lebaran 2025, khususnya di wilayah pelabuhan.
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, menjelaskan bahwa puncak pasang maksimum diperkirakan terjadi pada pagi hingga siang hari, sekitar pukul 07.00 hingga 13.00 WIB. Kenaikan air laut hingga ke bibir dermaga berpotensi mengganggu proses sandar dan bongkar muat kapal, sehingga berisiko menyebabkan penumpukan kendaraan dan kemacetan di jalur mudik.
"Kemarin kami koordinasi, terutama penyeberangan di Merak dan juga penyeberangan yang lain, potensi yang harus diwaspadai puncaknya tanggal 29 Maret 2025, itu ada pasang maksimum yang dapat mencapai 60 cm," kata Dwikorita saat ditemui di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Jakarta.
Waspada Angin Kencang dan Gelombang Tinggi
Selain potensi pasang maksimum, BMKG juga memprediksi potensi angin kencang hingga 20 knot disertai gelombang tinggi mencapai 2,5 meter pada sore hingga malam hari tanggal 29 Maret 2025. Kondisi ini dapat menyebabkan kapal yang sedang berlabuh menjadi bergoyang dan menambah kompleksitas masalah di pelabuhan.
Dwikorita menjelaskan bahwa pasang maksimum tidak terjadi secara tiba-tiba. Kenaikan air laut akan terjadi secara bertahap, dimulai dari Kamis, 27 Maret 2025, meningkat pada Jumat, 28 Maret 2025, mencapai puncaknya pada Sabtu, 29 Maret 2025, dan kemudian surut kembali. Gangguan ini dikhawatirkan akan berdampak signifikan pada kelancaran arus mudik.
"Jadi kalau pagi hingga siangnya pasang, lalu sore hingga malam harinya dideteksi ada potensi angin kencang yang dapat mencapai 20 knot. Itu bisa membuat kapal yang berlabuh menjadi bergoyang, kemudian disertai gelombang yang dapat mencapai 2,5 meter," ucapnya.
Langkah Mitigasi dan Informasi Cuaca Real Time
Sebagai upaya mitigasi, BMKG telah berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait, termasuk pengelola penyeberangan, Kementerian Perhubungan, dan Kepolisian. Peringatan dini telah disebarluaskan, dan kantong-kantong parkir disiapkan untuk mengantisipasi kemacetan akibat antrean kendaraan yang menunggu proses bongkar muat.
BMKG juga telah menerapkan prosedur operasional standar (SOP) bersama yang telah disiapkan dan diperbarui secara berkala sejak dua tahun lalu. SOP ini bertujuan untuk meminimalisir dampak negatif dari pasang maksimum terhadap kelancaran arus mudik.
Untuk memudahkan masyarakat memperoleh informasi prakiraan cuaca secara real time, BMKG menyediakan kanal informasi digital bernama Digital Weather for Traffic (DWT). DWT dapat diakses selama 24 jam penuh dan gratis melalui laman resmi infoBMKG atau langsung melalui www.signature.bmkg.go.id/dwt melalui ponsel pintar.
Dengan akses informasi yang mudah dan cepat, diharapkan masyarakat dapat mempersiapkan diri dan mengantisipasi potensi gangguan cuaca selama masa arus mudik Lebaran 2025. Koordinasi dan antisipasi yang baik dari berbagai pihak diharapkan dapat meminimalisir dampak negatif dari pasang maksimum dan angin kencang terhadap kelancaran arus mudik.