BMKG Waspadai Gelombang Tinggi di Perairan Sumut, Ancaman bagi Pelayaran!
BMKG memperingatkan potensi gelombang tinggi hingga 2,5 meter di perairan Sumatera Utara pada 30 April - 3 Mei 2025, berisiko bagi pelayaran nelayan dan kapal tongkang.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini akan potensi gelombang tinggi di sejumlah perairan Sumatera Utara. Peringatan ini berlaku mulai 30 April hingga 3 Mei 2025, mengancam keselamatan pelayaran nelayan dan kapal-kapal kecil. Gelombang setinggi 1,25 hingga 2,5 meter diperkirakan akan menerjang beberapa wilayah perairan di provinsi tersebut. Prakirawan BMKG telah memberikan imbauan kepada masyarakat pesisir untuk meningkatkan kewaspadaan.
Menurut Christen Noven Marpaung, Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Kelas II Maritim Belawan Medan, potensi gelombang tinggi ini disebabkan oleh pola angin di wilayah Indonesia bagian Utara yang umumnya bergerak dari Barat Laut hingga Timur Laut dengan kecepatan angin berkisar 6-30 Knot. Sementara itu, di wilayah Indonesia bagian Selatan, angin bergerak dari tenggara hingga Barat Daya dengan kecepatan angin yang lebih tinggi, berkisar 8-35 knot. Kondisi ini menciptakan dinamika laut yang berpotensi menimbulkan gelombang tinggi.
Peringatan ini sangat penting bagi para nelayan dan operator kapal di sekitar perairan Sumatera Utara. BMKG menekankan pentingnya memperhatikan informasi cuaca maritim sebelum melaut untuk menghindari risiko kecelakaan. Kewaspadaan dan antisipasi dini merupakan kunci keselamatan di tengah potensi gelombang tinggi tersebut. Informasi lebih lanjut dapat diperoleh melalui kanal resmi BMKG.
Waspada Gelombang Tinggi di Perairan Sumut
Beberapa wilayah perairan di Sumatera Utara yang berpotensi mengalami gelombang tinggi antara lain Perairan Barat Kepulauan Nias, Samudera Hindia Barat Kepulauan Nias, Perairan Barat Sumatera Utara, Perairan Timur Kepulauan Nias, Perairan Kepulauan Batu, dan Perairan Barat Kepulauan Batu. Tinggi gelombang yang diperkirakan mencapai 1,25 hingga 2,5 meter berpotensi membahayakan pelayaran, terutama bagi kapal-kapal kecil dan perahu nelayan.
BMKG menjelaskan bahwa kecepatan angin yang mencapai 15 knot dengan tinggi gelombang 1,25 meter sudah berisiko bagi pelayaran perahu nelayan. Sementara itu, kecepatan angin 16 knot dengan gelombang setinggi 1,5 meter berisiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran kapal tongkang. Oleh karena itu, BMKG mengimbau masyarakat untuk selalu waspada dan memperhatikan informasi cuaca terkini sebelum melakukan aktivitas di laut.
Informasi mengenai prakiraan cuaca maritim ini sangat krusial bagi keselamatan para nelayan dan awak kapal. Dengan memperhatikan peringatan dini dari BMKG, diharapkan dapat meminimalisir risiko kecelakaan laut akibat gelombang tinggi. Masyarakat diimbau untuk tetap siaga dan mengikuti arahan dari pihak berwenang.
BMKG juga menyarankan agar nelayan dan operator kapal selalu memantau informasi cuaca terkini melalui berbagai kanal resmi BMKG, baik melalui website, aplikasi mobile, maupun media sosial. Dengan demikian, mereka dapat mengambil langkah antisipasi yang tepat dan menghindari potensi bahaya di laut.
Rekomendasi Keselamatan Pelayaran
- Selalu periksa prakiraan cuaca maritim sebelum berangkat melaut.
- Perhatikan kecepatan angin dan tinggi gelombang yang diprediksi.
- Hindari melaut jika kondisi cuaca buruk dan gelombang tinggi.
- Pastikan kapal dalam kondisi prima dan layak laut.
- Siapkan peralatan keselamatan yang memadai.
- Ikuti arahan dan imbauan dari pihak berwenang.
Dengan meningkatkan kewaspadaan dan mengikuti rekomendasi keselamatan pelayaran, diharapkan dapat meminimalisir risiko kecelakaan di laut. Semoga informasi ini bermanfaat dan dapat membantu masyarakat untuk tetap aman selama beraktivitas di perairan Sumatera Utara.