Waspada! BMKG Peringatkan Gelombang Tinggi hingga 4 Meter di Perairan Sumatera Utara
BMKG memperingatkan potensi gelombang tinggi hingga empat meter di perairan Sumatera Utara hingga 25 April 2025, berisiko bagi keselamatan pelayaran nelayan dan kapal.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi di beberapa perairan Sumatera Utara (Sumut). Peringatan ini disampaikan menyusul potensi gelombang tinggi yang membahayakan keselamatan pelayaran, khususnya bagi nelayan dan kapal-kapal yang beroperasi di wilayah tersebut. Peringatan ini berlaku hingga tanggal 25 April 2025.
Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Kelas II Maritim Belawan, Rizki Fadhillah Pratama Putra, menyampaikan informasi penting ini dari Medan pada Selasa. Ia menjelaskan potensi gelombang tinggi hingga mencapai empat meter di beberapa titik perairan Sumut. Tinggi gelombang ekstrem ini berpotensi mengancam keselamatan aktivitas maritim di wilayah tersebut.
Wilayah yang berpotensi mengalami gelombang tinggi tersebut meliputi Samudera Hindia barat Kepulauan Nias, perairan barat Kepulauan Nias, dan Perairan Kepulauan Batu. BMKG mengimbau masyarakat pesisir dan para pelaku pelayaran untuk meningkatkan kewaspadaan dan mengambil langkah-langkah antisipatif guna meminimalisir risiko kerugian.
Imbauan Waspada Bagi Pelaku Pelayaran
BMKG memberikan imbauan khusus kepada berbagai jenis kapal terkait kecepatan angin dan tinggi gelombang yang perlu diwaspadai. Nelayan diimbau untuk waspada jika kecepatan angin mencapai 15 knot dan tinggi gelombang mencapai 1,25 meter. Langkah antisipasi perlu diambil untuk menghindari potensi bahaya yang ditimbulkan oleh gelombang tinggi.
Kapal tongkang juga diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan jika kecepatan angin mencapai 16 knot dan tinggi gelombang mencapai 1,5 meter. Hal ini penting untuk memastikan keselamatan dan mencegah kecelakaan di laut. Kapal feri juga perlu waspada jika kecepatan angin mencapai 21 knot dan tinggi gelombang mencapai 2,5 meter.
Selain gelombang tinggi hingga empat meter di beberapa titik, BMKG juga memprediksi potensi gelombang laut setinggi 2,5 meter di perairan barat Sumatera Utara, Perairan Kepulauan Batu, dan perairan timur Kepulauan Nias. Kondisi ini juga memerlukan kewaspadaan ekstra dari para nelayan dan operator kapal.
Analisis Pola Angin dan Gelombang
Rizki Fadhillah Pratama Putra menjelaskan pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya bergerak dari barat laut-timur laut dengan kecepatan angin berkisar 8-22 knot. Sementara itu, di wilayah Indonesia bagian selatan, angin umumnya bergerak dari barat daya hingga barat laut dengan kecepatan angin berkisar 4-25 knot. Perbedaan pola angin ini turut mempengaruhi kondisi gelombang di perairan Sumut.
Informasi mengenai kecepatan dan arah angin ini sangat penting bagi para nelayan dan operator kapal untuk memperkirakan kondisi laut dan merencanakan perjalanan pelayaran dengan lebih aman. Dengan memperhatikan informasi prakiraan cuaca, diharapkan dapat meminimalisir risiko kecelakaan di laut.
BMKG menghimbau masyarakat untuk selalu memantau informasi prakiraan cuaca dan gelombang secara berkala melalui berbagai kanal resmi BMKG. Kewaspadaan dan kesiapsiagaan merupakan kunci utama dalam menghadapi potensi bencana alam, termasuk gelombang tinggi di laut.
Dengan memperhatikan peringatan dini dan imbauan dari BMKG, diharapkan keselamatan pelayaran di perairan Sumatera Utara dapat terjaga. Semoga informasi ini bermanfaat bagi seluruh masyarakat, khususnya para nelayan dan pelaku usaha maritim di wilayah tersebut.