Waspada! Gelombang Tinggi 4 Meter Ancam Perairan Mentawai
BMKG memprediksi gelombang tinggi hingga 4 meter di perairan Mentawai pada 12-14 April 2025, berpotensi membahayakan pelayaran dan nelayan.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperingatkan potensi gelombang tinggi yang signifikan di perairan Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat. Peringatan ini disampaikan pada tanggal 12 April 2025, menginformasikan potensi gelombang setinggi 2,5 hingga 4 meter yang diperkirakan akan terjadi antara tanggal 12 hingga 14 April 2025. Gelombang tinggi ini berdampak langsung pada keselamatan pelayaran dan aktivitas nelayan di wilayah tersebut.
Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Maritim Teluk Bayur, Budi Iman Samiaji, menjelaskan bahwa gelombang tinggi tersebut diprediksi akan terjadi di perairan barat Pagai dan perairan timur Pagai. Sementara itu, perairan Kabupaten Pesisir Selatan dan perairan timur Siberut diperkirakan akan mengalami gelombang tinggi antara 1,25 hingga 2,5 meter. Peringatan dini ini sangat penting untuk mengantisipasi potensi bahaya yang mungkin terjadi.
BMKG juga memberikan informasi detail mengenai risiko yang ditimbulkan oleh gelombang tinggi tersebut terhadap berbagai jenis kapal. Perahu nelayan berisiko jika kecepatan angin mencapai 15 knot dan tinggi gelombang mencapai 1,25 meter. Kapal tongkang menghadapi risiko pada kecepatan angin 16 knot dan tinggi gelombang 1,5 meter, sedangkan kapal feri berisiko pada kecepatan angin 21 knot dan tinggi gelombang 2,5 meter. Informasi ini krusial bagi para pelaku pelayaran untuk mengambil langkah pencegahan.
Ancaman Gelombang Tinggi terhadap Pelayaran dan Nelayan
Kondisi sinoptik umum menunjukkan angin bergerak dari arah tenggara hingga selatan dengan kecepatan 3 sampai 20 knot. BMKG juga memperkirakan kondisi cuaca akan berawan dengan potensi hujan ringan. Kombinasi kondisi angin dan gelombang tinggi ini meningkatkan risiko bagi aktivitas pelayaran dan nelayan di perairan Mentawai.
Juru Bicara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumbar, Ilham Wahab, menambahkan bahwa Sumatera Barat telah mengalami cuaca ekstrem sejak Desember 2024 hingga awal April 2025. "Setelah melandainya intensitas hujan, terjadi perbedaan suhu yang menyebabkan angin kencang dan badai termasuk gelombang tinggi di wilayah pesisir barat," jelas Ilham. Perubahan cuaca ekstrem ini menjadi faktor penting yang menyebabkan gelombang tinggi tersebut.
BPBD mengimbau masyarakat, khususnya nelayan dan operator kapal penyeberangan Padang-Kepulauan Mentawai, untuk selalu mematuhi rekomendasi dan peringatan yang dikeluarkan oleh BMKG. Kewaspadaan dan kepatuhan terhadap peringatan dini sangat penting untuk meminimalkan risiko kecelakaan dan kerugian yang mungkin terjadi akibat gelombang tinggi ini.
Imbauan ini menekankan pentingnya kerjasama antara BMKG dan BPBD dalam memberikan informasi dan peringatan dini kepada masyarakat. Dengan informasi yang akurat dan tepat waktu, diharapkan masyarakat dapat mengambil langkah-langkah antisipatif untuk melindungi keselamatan jiwa dan harta benda mereka.
- Wilayah Terdampak: Perairan barat dan timur Pagai, Pesisir Selatan, dan perairan timur Siberut.
- Tinggi Gelombang: 2,5 - 4 meter (perairan barat dan timur Pagai); 1,25 - 2,5 meter (Pesisir Selatan dan perairan timur Siberut).
- Periode Peringatan: 12 - 14 April 2025.
- Rekomendasi: Nelayan dan operator kapal wajib mematuhi rekomendasi BMKG.
BMKG dan BPBD terus memantau perkembangan cuaca dan gelombang laut di wilayah tersebut. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan mengikuti arahan dari pihak berwenang untuk memastikan keselamatan.