BNI Raih Penghargaan Bank Operasional Terbaik 2024 dari Kemenkeu
BNI mendapatkan penghargaan Bank Operasional Terbaik 2024 dari Kemenkeu berkat perannya dalam pengelolaan kas negara dan penyaluran dana APBN yang mencapai Rp644,7 triliun.
BNI dinobatkan sebagai Bank Operasional Terbaik tahun 2024 oleh Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) untuk kategori Bank BUMN. Pengumuman ini disampaikan pada 24 Januari di Jakarta. Prestasi ini mencerminkan komitmen BNI dalam mendukung pengelolaan keuangan negara yang lebih akurat dan kredibel.
Sebagai bank yang ditunjuk DJPb, BNI memegang peran krusial dalam penyaluran dana APBN dan pengelolaan penerimaan negara. Mereka memanfaatkan beragam kanal pembayaran untuk menunjang tugas ini. Komitmen BNI dalam hal ini sangatlah penting bagi kelancaran sistem keuangan negara.
Sepanjang tahun 2024, BNI telah menyalurkan dana APBN melalui Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara (SPAN) yang jumlahnya mencapai angka fantastis, yaitu Rp644,7 triliun. Skala penyaluran dana ini menunjukkan peran besar BNI dalam mendukung program-program pemerintah.
Selain penyaluran dana, BNI juga berperan sebagai Bank Persepsi. Mereka menyediakan berbagai platform pembayaran yang memudahkan masyarakat dan instansi dalam menyetor penerimaan negara. Beberapa contohnya termasuk BNIdirect, ATM, EDC, Agen46, wondr by BNI, QRIS, Mobile Banking BNI, dan jaringan kantor cabang yang luas, baik di dalam maupun luar negeri.
Keunggulan BNI sebagai Bank BUMN dengan jaringan internasional terluas juga dimanfaatkan untuk mengoptimalkan penerimaan negara. Mereka mendukung Modul Penerimaan Negara Generasi Ketiga (MPN G3), termasuk untuk setoran dalam valuta asing. Hal ini menunjukkan kapabilitas BNI dalam menangani transaksi keuangan skala internasional.
Direktur Jenderal Perbendaharaan Kemenkeu, Astera Primanto Bhakti, menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan perbankan dalam pengelolaan APBN. Beliau menyatakan bahwa tata kelola keuangan yang baik hanya bisa terwujud melalui sinergi berbagai pihak, termasuk bank-bank operasional seperti BNI. Kerjasama yang erat ini sangat krusial.
Data transaksi sepanjang tahun 2024 menunjukkan volume yang sangat besar. Tercatat lebih dari 100 juta transaksi penerimaan negara (NTPN) dan lebih dari 5,6 juta dokumen transaksi pengeluaran negara (SP2D) untuk seluruh belanja negara. Angka-angka ini menggambarkan kompleksitas dan skala besar pengelolaan APBN.
Menurut Astera, pemerintah tidak bisa bekerja sendiri dalam mengelola APBN. Kerja sama yang erat dengan perbankan, seperti yang dilakukan dengan BNI, adalah kunci untuk memastikan penyaluran dana dan penerimaan negara berjalan dengan tata kelola yang baik dan transparan. Hal ini menjamin akuntabilitas dan efisiensi penggunaan dana negara.