BNN RI Ajak Masyarakat Kaltim Perang Melawan Narkoba
Kepala BNN RI, Komjen Pol. Marthinus Hukom, mengajak masyarakat Kalimantan Timur untuk berkomitmen memberantas peredaran narkoba yang telah memakan korban hingga 3,33 juta jiwa dan merugikan negara hingga Rp500 triliun.
![BNN RI Ajak Masyarakat Kaltim Perang Melawan Narkoba](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/06/000022.555-bnn-ri-ajak-masyarakat-kaltim-perang-melawan-narkoba-1.jpeg)
Samarinda, Kalimantan Timur - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) RI, Komjen Pol. Marthinus Hukom, menyerukan komitmen bersama dalam perang melawan narkoba saat kunjungan kerjanya ke Kalimantan Timur (Kaltim) pada Rabu, 5 Juli 2023. Beliau menekankan pentingnya komitmen ini untuk melindungi masyarakat Kaltim dari bahaya narkoba yang semakin mengkhawatirkan.
Ancaman Narkoba: Bencana Kemanusiaan
Dalam kunjungannya, yang juga dihadiri oleh Penjabat Gubernur Kaltim, Akmal Malik, Komjen Pol. Marthinus Hukom mengungkapkan data mengejutkan. Sekitar 3,33 juta jiwa di Indonesia menjadi korban peredaran dan penyalahgunaan narkoba. "Yang kita hadapi hari ini adalah suatu bencana kemanusiaan," tegasnya. Angka ini sungguh memprihatinkan, mengingat dampaknya yang sangat luas terhadap kesehatan, ekonomi, dan keamanan nasional.
Lebih lanjut, beliau menjelaskan bahwa dari 3,33 juta korban tersebut, sekitar 312 ribu di antaranya berusia 15-25 tahun. Uang yang beredar untuk membeli narkoba mencapai angka fantastis, yaitu sekitar Rp500 triliun. "Pasar yang besar sekali," ujarnya, menekankan besarnya tantangan yang dihadapi dalam memberantas peredaran narkoba.
Peran Keluarga dan Pendidikan
Marthinus Hukom juga menyoroti tingginya angka penyalahgunaan narkoba pada usia 15-25 tahun. Fenomena ini, menurutnya, disebabkan oleh rasa ingin tahu dan pengaruh teman sebaya. Beliau menekankan pentingnya peran keluarga dan pendidikan dalam mencegah hal ini. "Maka kita harus menekan 312 ribu anak manusia itu agar tidak berkembang. Pendidikan keluarga kuncinya, membangun moral masyarakat berbasis pada keluarga," jelasnya.
Kerja Sama Pemerintah Daerah
Kepala BNN RI berharap pemerintah daerah di Kaltim dapat berperan aktif dalam upaya pencegahan dan pemberantasan narkoba. Setiap perangkat daerah, kata dia, harus berkontribusi sesuai keahlian dan bidang masing-masing. Kolaborasi dan sinergi antar instansi sangat krusial dalam menghadapi masalah serius ini.
Kaltim: Daerah Rawan Peredaran Narkoba
Penjabat Gubernur Kaltim, Akmal Malik, mengakui bahwa Kaltim merupakan daerah rawan peredaran gelap narkoba, terutama melalui jalur utara dari Malaysia. Beliau meminta BNN RI untuk memberikan perhatian serius terhadap situasi ini. "Kolaborasi antara semua Forkopimda sangat baik. Dan kita selalu mendiskusikan terkait peredaran gelap narkoba di Kaltim, termasuk bagaimana upaya pencegahannya," ujar Akmal, sembari mengapresiasi kinerja BNN Provinsi Kaltim yang telah berkoordinasi dengan Forkopimda Kaltim.
Kesimpulan
Perang melawan narkoba membutuhkan komitmen dan kerja sama dari semua pihak. Mulai dari keluarga, pendidikan, hingga pemerintah daerah, semua harus bahu-membahu untuk mencegah dan memberantas peredaran narkoba. Data yang mengejutkan dari BNN RI menjadi pengingat akan pentingnya upaya pencegahan dan pemberantasan narkoba di Indonesia, khususnya di Kaltim yang menjadi salah satu jalur masuknya narkoba dari negara tetangga.
Langkah-langkah konkret dan kolaboratif dari berbagai pihak sangat diperlukan untuk melindungi generasi muda dan masa depan bangsa dari ancaman bahaya narkoba. Komitmen bersama untuk menciptakan lingkungan yang sehat dan bebas narkoba harus terus digaungkan dan diwujudkan dalam tindakan nyata.