BNN Terima Hibah Tanah 10.000 Meter Persegi di Sumatera Barat untuk Fasilitas P4GN
Badan Narkotika Nasional (BNN) menerima hibah tanah seluas 10.000 meter persegi di Sumatera Barat untuk membangun pusat rehabilitasi berbasis pesantren dan kantor BNN Provinsi guna mengatasi permasalahan narkotika yang mengkhawatirkan di daerah tersebut.

Badan Narkotika Nasional (BNN) baru-baru ini menerima hibah tanah seluas 10.000 meter persegi di Sumatera Barat. Hibah ini diberikan untuk membangun fasilitas pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika (P4GN). Hibah tanah ini diterima pada Selasa (29/4) di Jakarta, dan akan digunakan untuk membangun pusat rehabilitasi berbasis pesantren serta kantor BNN Provinsi Sumatera Barat di Kota Padang. Anggota Komisi XIII DPR RI, Arizal Azis, berperan penting dalam proses hibah ini.
Keputusan untuk membangun fasilitas P4GN di Sumatera Barat didorong oleh data yang menunjukkan tingginya angka penyalahgunaan narkotika di provinsi tersebut. Sumatera Barat menempati peringkat ke-6 dari 34 provinsi di Indonesia dalam hal peredaran gelap narkotika. Kepala BNN, Komjen Pol. Marthinus Hukom, mengungkapkan keprihatinannya atas situasi ini, terutama mengingat keberadaan banyak ulama besar di daerah tersebut. Ia menekankan pentingnya kolaborasi dan pendekatan yang mengangkat kearifan lokal dalam mengatasi masalah ini.
Hibah tanah ini merupakan bentuk komitmen dan dukungan dari masyarakat Sumatera Barat dalam upaya pemberantasan narkotika. Arizal Azis, yang juga merupakan tokoh masyarakat Padang, berharap pembangunan fasilitas ini dapat berjalan lancar dan sesuai aturan. Ia tergerak untuk memberikan hibah tanah tersebut karena prihatin terhadap tingginya angka pengguna narkoba di Indonesia, yang berdasarkan data dari berbagai lembaga pemasyarakatan mencapai 60 persen.
Hibah Tanah untuk Pusat Rehabilitasi Berbasis Pesantren
Kepala BNN, Komjen Pol. Marthinus Hukom, menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada Arizal Azis atas hibah tanah tersebut. Ia berharap fasilitas yang akan dibangun dapat berkontribusi signifikan dalam mewujudkan cita-cita Indonesia bersih dari narkoba, khususnya di Sumatera Barat. Pusat rehabilitasi berbasis pesantren direncanakan akan menjadi bagian penting dari fasilitas P4GN ini, menawarkan pendekatan yang lebih holistik dan sesuai dengan kearifan lokal.
Marthinus juga menekankan pentingnya kolaborasi dalam upaya pemberantasan narkotika. Ia menyadari bahwa BNN tidak dapat bekerja sendiri dan membutuhkan dukungan dari berbagai pihak, termasuk masyarakat dan pemerintah daerah. Pendekatan yang mengangkat local wisdom dianggap krusial dalam mengatasi masalah penyalahgunaan narkotika di Sumatera Barat.
Arizal Azis, sebagai inisiator hibah tanah ini, menjelaskan alasan di balik keputusannya. Ia berharap fasilitas rehabilitasi berbasis pesantren dapat membantu anak-anak dan keponakannya yang terdampak penyalahgunaan narkotika. Ia juga berharap hibah ini dapat mendorong komitmen yang lebih kuat dalam melakukan P4GN di Sumatera Barat.
Dukungan Penting dalam Perangi Narkoba di Sumatera Barat
Hibah tanah ini diharapkan dapat memperkuat upaya BNN dalam memberantas peredaran gelap narkotika di Sumatera Barat. Dengan adanya pusat rehabilitasi berbasis pesantren dan kantor BNN Provinsi yang baru, diharapkan penanganan masalah narkotika di daerah tersebut akan lebih efektif dan terintegrasi. Fasilitas ini akan menyediakan layanan rehabilitasi yang komprehensif dan disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat setempat.
Pertemuan antara Kepala BNN dan Arizal Azis juga dihadiri oleh beberapa pejabat BNN, termasuk Plt. Inspektur Utama BNN Dicky Kusumawardhana, Deputi Pencegahan BNN Zainul Muttaqien, Deputi Rehabilitasi BNN dr. Bina Ampera Bukit, dan Kepala Balai Besar Rehabilitasi BNN dr. Elvina Katerin Sahusilawane. Kehadiran mereka menunjukkan komitmen BNN dalam mendukung pembangunan fasilitas P4GN di Sumatera Barat.
Langkah ini menunjukkan sinergi yang positif antara pemerintah pusat dan daerah dalam upaya memberantas narkotika. Dukungan dari masyarakat, seperti yang ditunjukkan oleh Arizal Azis, sangat penting dalam keberhasilan program P4GN. Diharapkan, dengan adanya fasilitas baru ini, angka penyalahgunaan narkotika di Sumatera Barat dapat ditekan dan kualitas hidup masyarakat dapat ditingkatkan.
Dengan adanya fasilitas rehabilitasi berbasis pesantren, diharapkan proses pemulihan bagi para pengguna narkotika akan lebih efektif dan berkelanjutan. Pendekatan yang berbasis pada nilai-nilai agama dan kearifan lokal diharapkan dapat membantu para pengguna untuk kembali ke kehidupan yang lebih sehat dan produktif. Hal ini sejalan dengan komitmen BNN dalam memberantas narkotika secara menyeluruh dan berkelanjutan.