BP Batam Tegas: Investor Bayar UWTO 10 Persen, Lahan Ditarik!
BP Batam mengambil sikap tegas terhadap investor yang hanya membayar 10 persen UWTO tanpa menunjukkan keseriusan membangun, dengan ancaman penarikan lahan.

Badan Pengusahaan (BP) Batam menyatakan akan menindak tegas para investor yang hanya membayar 10 persen Uang Wajib Tahunan Otorita (UWTO) tanpa menunjukkan komitmen nyata dalam membangun lahan yang telah diberikan. Kebijakan ini diumumkan langsung oleh Kepala BP Batam, Amsakar Achmad, di Batam, Kepulauan Riau, Jumat (14/3).
Langkah tegas ini diambil untuk memastikan produktivitas lahan di Batam dan mencegah pembiaran lahan yang telah diberikan. Amsakar Achmad menekankan, "Saya tidak mau lagi mendengar ada lahan yang baru dibayar 10 persen. Kalau hanya 10 persen, itu berarti belum serius untuk berusaha. Masih banyak pihak yang mampu membayar 50 persen dan benar-benar ingin membangun."
Pengumuman ini menjawab keresahan akan lahan-lahan yang terbengkalai di Batam. BP Batam berkomitmen untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dan memastikan investasi yang masuk benar-benar memberikan kontribusi bagi perkembangan daerah.
Evaluasi dan Penarikan Lahan
BP Batam akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap lahan-lahan yang pembayaran UWTO-nya masih berada di kisaran 10-15 persen. Investor yang ingin mempertahankan lahannya diwajibkan untuk menambah modal dan menunjukkan progres pembangunan yang signifikan. Kegagalan dalam hal ini akan berujung pada penarikan lahan.
Lebih lanjut, Amsakar Achmad menegaskan, "Kami sudah bersepakat dengan Wakil Kepala BP Batam, jika lahan yang diberikan tidak dimanfaatkan dalam 1 sampai 2 tahun, maka akan kami tarik kembali." Hal ini menunjukkan komitmen BP Batam dalam memanfaatkan lahan secara optimal dan mencegah praktik spekulasi lahan.
Kebijakan ini sejalan dengan target pertumbuhan ekonomi Batam yang ambisius, yaitu mencapai 9,5 hingga 10 persen, angka yang jauh lebih tinggi daripada rata-rata nasional. Dengan status Kawasan Perdagangan Bebas atau Free Trade Zone, Batam diharapkan dapat berkembang lebih pesat dibandingkan kota-kota lain di Indonesia.
Transparansi dan Kemudahan Pembayaran UWTO
BP Batam juga berkomitmen untuk meningkatkan transparansi dan kemudahan akses dalam pembayaran UWTO. Amsakar Achmad menyatakan, "Tidak ada lagi istilah bingung untuk membayar UWTO. Kami sudah memiliki deputi khusus yang menangani perizinan dan pembayaran, yakni Aryastuti Sirait. Pelayanan harus jelas, tanpa ada lagi hambatan birokrasi."
Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan investor dan mempermudah proses investasi di Batam. Dengan sistem yang lebih transparan dan efisien, diharapkan akan lebih banyak investor yang tertarik untuk berinvestasi di Batam dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi daerah.
Selain itu, BP Batam juga merencanakan penataan ulang berbagai aspek kota, termasuk kebersihan, infrastruktur, dan sistem drainase untuk mengatasi masalah banjir. Semua upaya ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi investasi dan kehidupan masyarakat Batam.
Peningkatan Investasi dan Pertumbuhan Ekonomi Batam
Kebijakan tegas BP Batam ini diharapkan dapat mendorong peningkatan investasi dan pertumbuhan ekonomi di Batam. Dengan memastikan lahan yang diberikan dimanfaatkan secara optimal, BP Batam berupaya untuk menciptakan iklim investasi yang sehat dan berkelanjutan. Hal ini sejalan dengan visi Batam sebagai pusat pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
Dengan adanya transparansi dalam pembayaran UWTO dan penataan infrastruktur yang lebih baik, diharapkan akan lebih banyak investor yang tertarik untuk berinvestasi di Batam. Hal ini pada akhirnya akan berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat Batam dan pertumbuhan ekonomi yang lebih pesat.
Langkah-langkah yang diambil BP Batam ini menunjukkan komitmen yang kuat dalam mewujudkan Batam sebagai kota yang maju, modern, dan berkelanjutan. Dengan adanya penegakan aturan yang tegas dan peningkatan pelayanan publik, diharapkan Batam dapat mencapai target pertumbuhan ekonomi yang ambisius dan menjadi pusat investasi yang menarik bagi investor baik domestik maupun internasional.