Wali Kota Batam Terpilih: Strategi Jitu Tarik Investasi
Wali Kota Batam terpilih, Amsakar Achmad, memaparkan strategi untuk meningkatkan investasi di Batam, termasuk pematangan tata ruang, insentif khusus, dan kolaborasi nasional-internasional untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 7,5 persen pada 2025.

Wali Kota Batam terpilih, Amsakar Achmad, baru-baru ini mengungkapkan rencana strategisnya untuk menarik investasi ke Batam, Kepulauan Riau. Dalam wawancara di Batam pada Senin, 17 Februari, Amsakar menekankan pentingnya pembenahan tata ruang kota sebagai kunci utama untuk menarik minat investor.
Pematangan Tata Ruang: Fondasi Investasi Batam
Amsakar menjelaskan bahwa salah satu fokus utamanya adalah penyempurnaan masterplan BP Batam, khususnya dalam hal tata ruang. Ia melihat tata ruang yang tertata rapi dapat mengurangi risiko bencana alam seperti banjir, dan memberikan kepastian hukum bagi investor. Dengan tata ruang yang jelas, investor akan lebih percaya diri untuk menanamkan modalnya di Batam.
Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa pembenahan ini akan menciptakan iklim investasi yang lebih kondusif dan menarik bagi investor baik domestik maupun asing. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan investor terhadap Batam sebagai destinasi investasi yang aman dan terencana dengan baik.
Imbalance Investasi: PMA vs PMDN
Amsakar juga menyoroti ketidakseimbangan antara Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) di Batam dalam tiga tahun terakhir. Meskipun terdapat pertumbuhan investasi secara akumulasi, rasio PMA dan PMDN masih belum ideal. Ia berpendapat bahwa Batam, sebagai kawasan Free Trade Zone (FTZ), seharusnya mampu memberikan insentif yang lebih menarik bagi investor.
Untuk mengatasi hal ini, Amsakar berjanji akan menyiapkan strategi khusus untuk meningkatkan daya tarik investasi di Batam. Strategi ini akan difokuskan pada penyediaan insentif yang kompetitif dan pengurangan hambatan birokrasi. Dengan demikian, diharapkan akan terjadi peningkatan yang signifikan baik dari sisi PMA maupun PMDN.
Kolaborasi: Kunci Peningkatan Ekonomi Batam
Untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi Batam sebesar 7,5 persen pada tahun 2025, Amsakar menekankan pentingnya kolaborasi. Kolaborasi ini tidak hanya mencakup kerjasama di tingkat nasional, tetapi juga perlu diperluas ke tingkat internasional. Ia percaya bahwa dengan menjalin kerjasama yang kuat dengan berbagai pihak, Batam dapat menjadi pusat investasi yang lebih kompetitif di kancah global.
Kerjasama internasional ini akan membuka akses ke pasar yang lebih luas dan teknologi yang lebih maju. Selain itu, kolaborasi ini juga akan meningkatkan daya saing Batam dalam menarik investasi dari berbagai negara. Hal ini akan mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan.
Sinkronisasi Kebijakan: Pusat dan Daerah
Amsakar juga menyoroti pentingnya sinkronisasi kebijakan antara pemerintah pusat dan daerah. Ia berharap tidak ada lagi perdebatan yang kontraproduktif antara kebijakan pusat dan daerah yang dapat menghambat pembangunan di Batam. Seluruh kebijakan harus selaras dan saling mendukung agar pembangunan dapat berjalan secara efektif dan efisien.
Sinkronisasi kebijakan ini akan menciptakan kepastian hukum dan mengurangi risiko ketidakpastian bagi investor. Dengan demikian, investor akan lebih percaya diri untuk berinvestasi di Batam karena adanya jaminan kepastian hukum dan dukungan dari pemerintah pusat dan daerah.
Dukungan Masyarakat: Pilar Kemajuan Batam
Terakhir, Amsakar meminta dukungan dari seluruh masyarakat dan pemangku kepentingan di Batam. Ia berharap agar kebijakan yang dihasilkan dapat memenuhi aspirasi warga dan membawa kemajuan bagi Batam. Ia juga memohon doa dan dukungan agar amanah yang diembannya dapat dijalankan dengan maksimal.
Dengan komitmen dan strategi yang telah dipaparkan, Amsakar Achmad berharap dapat membawa Batam menuju kemajuan yang lebih pesat dan menjadikannya sebagai pusat investasi yang terkemuka di Indonesia.