BPBD Cianjur Siagakan 500 Retana Antisipasi Bencana Hidrometeorologi
BPBD Cianjur meningkatkan kewaspadaan dan menyiagakan 500 Relawan Tangguh Bencana (Retana) di titik rawan bencana alam seiring tingginya curah hujan dan potensi bencana hidrometeorologi.

Cianjur, Jawa Barat, 14 Mei 2024 - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur meningkatkan kewaspadaan dan menyiagakan ratusan relawan dalam menghadapi potensi bencana hidrometeorologi. Hal ini dilakukan menyusul tingginya curah hujan yang melanda wilayah Cianjur dan prediksi cuaca ekstrem dari BMKG beberapa hari ke depan. Sebanyak 500 Relawan Tangguh Bencana (Retana) telah disiagakan di titik-titik rawan bencana di seluruh wilayah Cianjur.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Cianjur, Asep Kusmanawijaya, menjelaskan bahwa sebagian besar wilayah Cianjur, dari utara hingga selatan, rentan terhadap bencana seperti longsor, banjir, dan pergerakan tanah. "Sebagian besar wilayah Cianjur mulai dari utara hingga selatan masuk dalam wilayah rawan bencana mulai dari longsor, banjir dan pergerakan tanah, sehingga kami siagakan petugas dan Retana untuk melakukan pengawasan dan membuat laporan setiap harinya," kata Asep dalam keterangannya di Cianjur, Rabu (14/5).
Langkah antisipasi ini diambil sebagai bentuk kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana yang diprediksi akan meningkat seiring dengan kondisi cuaca ekstrem. BPBD Cianjur menekankan pentingnya penanganan cepat dan evakuasi jika terjadi tanda-tanda bencana alam. Keselamatan jiwa masyarakat menjadi prioritas utama dalam setiap upaya penanggulangan bencana.
Pengawasan Titik Rawan dan Imbauan Kepada Masyarakat
BPBD Cianjur telah menginstruksikan petugas dan relawan untuk melakukan pengawasan ketat di titik-titik rawan bencana. Mereka diharuskan membuat laporan harian terkait kondisi di lapangan. Penanganan cepat, termasuk evakuasi, akan dilakukan jika diperlukan. Asep Kusmanawijaya juga menyampaikan imbauan kepada masyarakat yang tinggal di daerah rawan, khususnya di bantaran sungai, untuk segera mengungsi jika hujan deras turun dengan intensitas lebih dari dua jam, terutama pada malam hari.
"Kami mengimbau warga yang tinggal di titik rawan bencana alam longsor dan banjir untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan ketika hujan turun deras dengan intensitas lebih dari dua jam agar segera mengungsi," tegas Asep. Imbauan ini bertujuan untuk meminimalisir risiko korban jiwa akibat bencana hidrometeorologi.
Selain pengawasan dan imbauan, BPBD Cianjur juga berkoordinasi dengan instansi terkait untuk memastikan kesiapan dalam menghadapi potensi bencana. Koordinasi ini mencakup kesiapan logistik, peralatan, dan sumber daya manusia untuk mendukung upaya penanggulangan bencana.
Dampak Hujan Deras di Cianjur
Hujan deras yang terjadi beberapa waktu lalu telah mengakibatkan dampak nyata di beberapa wilayah Cianjur. Salah satu contohnya adalah terendamnya ruas jalan Cipanas-Cianjur di Desa Ciherang, Kecamatan Pacet, akibat air bah yang membawa material batu dan lumpur. Kondisi jalan yang terendam membuat akses transportasi menjadi sulit dilalui kendaraan.
Bahkan, banyak pengendara sepeda motor yang terjatuh akibat derasnya arus air yang meluap dari saluran air yang tidak berfungsi dengan baik di pinggir jalan nasional tersebut. Kondisi ini menunjukkan pentingnya perbaikan infrastruktur untuk mencegah terjadinya genangan air dan banjir di jalan raya.
Seorang warga Ciherang, Cepi (40), mengungkapkan bahwa banjir di sepanjang jalan tersebut merupakan kejadian rutin saat hujan deras turun lebih dari dua jam. Ia berharap agar pihak terkait dapat segera melakukan penanganan maksimal agar masalah ini tidak berulang. "Ini sudah bertahun-tahun tapi belum mendapat penanganan sehingga saat hujan jalan tergenang banjir, lumpur dan batu," keluhnya.
Perbaikan saluran air dan infrastruktur jalan menjadi hal penting yang perlu diperhatikan untuk mengurangi risiko banjir dan memastikan keselamatan pengguna jalan. Kerja sama antara pemerintah daerah, provinsi, dan pusat diharapkan dapat segera mengatasi masalah ini.
BPBD Cianjur terus berupaya untuk meminimalisir dampak bencana hidrometeorologi dengan meningkatkan kewaspadaan, menyiagakan relawan, dan mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan. Koordinasi dan kolaborasi dengan berbagai pihak menjadi kunci dalam menghadapi potensi bencana yang mengancam wilayah Cianjur.