BPBD Bangka Perketat Pengawasan Daerah Rawan Banjir
Antisipasi bencana banjir di Kabupaten Bangka, BPBD setempat meningkatkan pengawasan di daerah rawan banjir, terutama di Lingkungan Sidodadi dan Desa Payabenua, serta mengimbau masyarakat untuk aktif menjaga kebersihan saluran air.

Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, tengah bersiap menghadapi potensi bencana banjir. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bangka meningkatkan pengawasan di wilayah-wilayah yang berisiko tinggi terendam banjir. Hal ini dilakukan sebagai langkah antisipasi dan mitigasi bencana mengingat curah hujan yang tinggi beberapa hari terakhir.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bangka, Rusmansyah, menyatakan bahwa pengawasan intensif ini penting untuk memastikan keamanan warga di daerah rawan banjir. "Pengawasan di beberapa daerah rawan banjir diperlukan untuk memastikan daerah itu tetap aman dari musibah banjir," ujar Rusmansyah dalam keterangannya di Sungailiat, Jumat (14/3).
Tim BPBD telah diterjunkan ke sejumlah lokasi, salah satunya Lingkungan Sidodadi, Kecamatan Sungailiat, yang dinilai berpotensi terdampak banjir jika intensitas hujan terus meningkat. Langkah proaktif ini diambil sebagai bentuk kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana alam yang mengancam keselamatan warga.
Pengawasan Intensif di Lokasi Rawan Banjir
BPBD Bangka telah mencatat beberapa kejadian banjir di wilayah Kabupaten Bangka. Salah satu contohnya adalah banjir yang merendam belasan rumah di Desa Payabenua. Banjir tersebut disebabkan oleh curah hujan yang tinggi dan kurang optimalnya fungsi saluran drainase sehingga air meluap dan menggenangi rumah-rumah warga.
Rusmansyah menjelaskan bahwa kurang berfungsinya saluran drainase menjadi salah satu faktor penyebab banjir di Desa Payabenua. "Selain hujan deras, banjir di desa itu diakibatkan kurang berfungsi saluran drainase, sehingga air meluap dan merendam belasan rumah warga," jelasnya.
Oleh karena itu, BPBD Bangka menekankan pentingnya pemeliharaan dan kebersihan saluran drainase agar aliran air tetap lancar. Pengawasan tidak hanya terfokus pada pemantauan kondisi cuaca, tetapi juga mencakup pengecekan infrastruktur penunjang untuk mencegah terjadinya banjir.
Masyarakat diimbau untuk berperan aktif dalam menjaga kebersihan lingkungan sekitar, terutama saluran air. Sampah yang menumpuk dapat menyumbat aliran air dan meningkatkan risiko banjir.
Imbauan Kepada Masyarakat
BPBD Bangka juga mengimbau masyarakat di wilayah rawan banjir untuk tetap waspada dan siaga. Penting bagi masyarakat untuk selalu memantau perkembangan cuaca dan memperhatikan kondisi lingkungan sekitar.
Rusmansyah meminta masyarakat untuk segera melaporkan kejadian banjir kepada pemerintah desa, kelurahan setempat, atau langsung kepada petugas jaga di pos BPBD jika terjadi banjir. "Jika terjadi banjir, saya minta peran aktif masyarakat untuk segera melapor ke pemerintah desa, kelurahan setempat atau langsung ke petugas jaga di pos BPBD supaya segera mendapat bantuan," pesannya.
Respon cepat dari masyarakat sangat penting dalam upaya penanganan banjir. Pelaporan dini memungkinkan BPBD untuk segera memberikan bantuan dan melakukan evakuasi jika diperlukan. Kerja sama antara BPBD dan masyarakat sangat krusial dalam mengurangi dampak bencana banjir.
Selain itu, BPBD Bangka juga menekankan pentingnya menjaga kebersihan saluran air agar aliran air tetap lancar. Masyarakat diminta untuk membersihkan saluran air dari sampah dan memastikan tidak ada hambatan aliran air. "Saluran air yang terhalang tumpukan sampah supaya segera dibersihkan sebelum menyumbat air mengalir," tegas Rusmansyah.
Dengan adanya pengawasan intensif dari BPBD dan kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan, diharapkan dapat meminimalisir dampak bencana banjir di Kabupaten Bangka.